Jujur adalah ketenangan batin
عَنْ أَبي مُحَمّدٍ الْحَسَنِ بْنِ عَليِّ بْن أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌمَا، قَالَ : حَفظْتُ مِنْ رَسُول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإنَّ الصِّدقَ طُمَأنِينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيْبَةٌ .
رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ صَحِيْح
قَوْلُهُ: يَرِيبُكَ هُوَ بفتحِ الياءِ وضمّها، وَمَعْنَاهُ اتْرُكْ مَا تَشُكُّ في حِلِّهِ وَاعْدِلْ إِلَى مَا لا تَشُكُّ فِيهِ .
Dari Abu Muhammad, yaitu Alhasan Ibn Ali Ibn Abu Thalib ra. berkata: Aku menghafal sabda dari Rasulullah saw. yaitu:
Tinggalkan apa-apa yang meragukan hatimu dan ambillah yang tidak meragukanmu. Karena sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah kebimbangan.
(Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa
ini adalah Hadis sahih)
Sabda Nabi saw. Yuriibuka, boleh dengan difathahkan ya'nya dan boleh pula didhamahnya, artinya: Tinggalkanlah olehmu apa saja yang engkau ragukan perihal boleh atau halalnya sesuatu dan beralihlah kepada yang tidak ada keragu-raguan perihal itu dalam hatimu.
Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2442; al-Nasa’i, hadis no. 5615; Ahmad, hadis no. 1630; al-Darimi, hadis no. 2425.