Doa ketika akan pergi

43:12 43:13 43:14 43:12 43:13 43:14 RS 972 RS 973 RS 974

وَٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلْفُلْكِ وَٱلْأَنْعَٰمِ مَا تَرْكَبُونَ


Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.

لِتَسْتَوُۥا۟ عَلَىٰ ظُهُورِهِۦ ثُمَّ تَذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا ٱسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا۟ سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُۥ مُقْرِنِينَ


Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

وَإِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ


dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami".

وَعَنْ ابنِ عمر رَضِيَ الله عَنْهما، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِِذَا اسْتََوَى عَلَى بَعِيرِهِ خَارِجاً إِلَي سَفََرٍ، كَبَّرَ ثَلَاثاً، ثُمَّ قَالَ :

سُبْحَانَ الَذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ . اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ في سَفَرِنَا هذا البرَّ والتَّقوى، ومِنَ العَمَلِ ما تَرْضى . اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلََيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّْا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالخَلِيفََةُ فِي الَأهْلِِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ المَنْظَرِ، وَسُوءِِ المُنْقَلَبِ فِي المالِِ وَالَأهْلِِ وَالوَلَدِ  وَإِذَا رَجَعَ قََالهُنَّ وَزَادَ فِيِهِنَّ : آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

مَعَنَى مُقْرِنِينَ : مُطِيقِينَ . وَالوَعْثَاءُ بفتحِ الواوِ وَإسكان العين المهملة وبالثاءِ المثلثة وبالمد، وَهي : الشِّدَّةُ . وَ الكَآبَةُ بِِالمَدِّ، وَهِيَ : تَغَيُّرُ النَّفْسِ مِنْ حُزْنٍ وَنَحْوهِ. وَالمُنْقََلََبُ : المرْجِعُ.


Dari Ibn Umar ra. bahwa Rasulullah saw. apabila berada di atas punggung untanya untuk keluar berpergian, maka Beliau saw. itu bertakbir dulu sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan yang artinya:

Maha Suci Dzat yang menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah. Ya Allah, sesungguhnya, kami mohon kepada-Mu dalam bepergian kami ini kebaikan dan ketakwaan, serta amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, ringkan perjalanan ini kepada kami dan dekatkan jaraknya untuk kami. Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan, wakil dalam keluarga. Ya Allah, sesungguhnya, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, pandangan yang menyedihkan, dan buruknya keadaan ketika kembali, baik mengenai harta, keluarga atau pun anak. Dan ketika pulang, beliau mengucapkan doa tersebut dan menambahnya dengan yang artinya: Kami semua telah kembali, senantiasa bertaubat, senantiasa beribadah, senantiasa memuji kepada Tuhan kami.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 2392; Abu Daud, hadis no. 2232; al-Tirmizi, hadis no. 3369; Ahmad, hadis no. 6086; al-Darimi, hadis no. 2557.

وَعَنْ عبد الله بن سرْجِس رَضِيَ اللهُ عَنْه قََالَ :

كَانَ رَسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِِذَا سَافَرَ يَتََعَوَّذُ مِنْ وَعْثَاءِِ السَّفـَرِ، وَكَآبُةِ المُنْقََلََبِ، وَالْحَوْرِ بَعْدَ الكَوْنِ، وَدَعْوَةِ المَظْْلُُومِ . وَسُوءِِ المَنْظََرِ فِي الأَهْلِِ وَالمَالِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

هكذا هُوَ فِي صَحِيْح مُسْلِم : الحَوْرِ بَعْدَ الكَوْنِ، بالنون، وكذا رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ، والنَّسَائِي، قالَ التِّرْمِذِيّ : وَيُرْوَي الكوْرُ بِالراءِِ، وَكِلاهُما لَهُ وجْهٌ . قَالَ العلماءُ : ومعناه بالنونِ والراءِ جَمِيْعاً : الرُّجُوعُ مِنَ الاسْتِقَامَةِ أَوِ الزِّيَادَةِ إِِلَى النَّقْْصِ . قالوا : وَرِوايةُ الرَّاءِِ مأْخُوذَةٌ مِنْ تكْوِير العِمَامَةِ، وَهُوَ لَفُّهَا وَجَمْعُهَا، وروايةُ النون مِنَ الكَوْنِ، مَصْدَرُ كَانَ يَكُونُ كَوناً إذَا وُجِدَ وَاسْتَقَرَّ.


Dari Abdullah Ibn Sarjis ra. berkata:

Apabila Rasulullah saw. berpergian, Beliau saw. berlindung kepada Allah dari beratnya perjalanan, kesedihan keadaan waktu kembali, adanya kekurangan setelah ada, juga dari doa orang yang teraniaya, buruknya pandangan pada keluarga dan harta.

(HR Muslim)

Demikianlah yang terdapat dalam kitab sahih Muslim, yaitu Alhaur ba'dal kaun dengan nun, demikian pula yang HR al-Tirmizi dan al-Nasa'i. Imamal-Tirmizi mengatakan: Ada yang meriwayatkan dengan lafaz alkaur dengan ra' dan keduanya itu mempunyai wajah masing-masing. Para alim ulama berkata: Maknanya dengan nun dan ra' semuanya ialah kembali dari ketetapan dan kelebihan menjadi kekurangan. Mereka mengatakan: Riwayat ra' kauritu diambil dari kata mentakwirkan sorban artinya ialah melipat dan mengumpulkannya, sedang riwayat nun ialah dari kata kaun, sebagai mashdarnya kana yakunu kaunan, jikalau didapatkan dan menetap.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 2393; al-Tirmizi, hadis no. 3361; al-Nasa’i, hadis no. 5403-5405; Ibn Majah, hadis no. 3878; Ahmad, hadis no. 19843 dan 19853;al-Darimi, hadis no. 2556.

وَعَنْ علِيِّ بن ربيعة قََالَ : شَهدْتُ عليَّ بن أَبي طَالِب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أُتِيَ بِدَابَّةٍ لِيَرْكَبَهَا، فََلَمَّا وَضَعَ رِجْلَهُ فِي الرِّكَابِ قََالَ : بِسْمِ اللَّهِ، فَلََمَّا اسْتَوَى عَلَى ظََهْرِهَا قََالَ : الحْمدُ للَّهَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لََهُ مُقْرِنينَ، وَإنَّا إلَى رَبِّنَا لمُنْقلِبُونَ، ثُمَّ قََالَ : الحَمْدُ للَّهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ قَالَ : اللهُ أَكْبَرُ ثَلاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ قََالَ : سُبْحَانَكَ إِنِّي ظََلََمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ، ثُمَّ ضَحِكَ، فََقِيلَ : يَا أمِيرَ المُؤْمِنِيْنَ، مِنْ أَيِّ شَيءٍ ضَحِكْتَ ؟ قََالَ : رَأَيَتُ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فََعَلَ كَمَا فَعَلْتُ، ثُمَّ ضَحِكَ فَقُلتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ أَيِّ شَيء ضَحِكْتَ ؟ قََالَ :

إِنَّ رَبَّك سُبْحانَهُ يَعْجَبُ مِنْ عَبْدِهِ إِذَا قََالَ : اغْفِرِ لِي ذُنُوبِي، يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يغْفِرُ الذَّنُوبَ غَيْرِي .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ

وفي بعض النسخ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ . وَهَذَا لَفْظُ أَبي داود.


Dari Ali Ibn Rabi'ah, berkata: Aku menyaksikan Ali Ibn Abu Thalib ra. diberi seekor kenderaan untuk dinaiki olehnya. Ketika ia meletakkan kakinya pada sanggurdi, ia berkata yang artinya: Dengan nama Allah Bismillah. Setelah berada di punggungnya, lalu mengucapkan yang artinya: Segenap puji bagi Allah yang menundukkan kenderaan ini untuk kita dan kita tidak kuasa mengendalikannya tanpa pertolongan Allah. Sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Selanjutnya ia mengucapkan yang artinya: Segenap puji bagi Allah Alhamdulillah, tiga kali. Seterusnya mengucapkan yang artinya: Allah adalah Maha Besar Allahu Akbar, tiga kali. Kemudian mengucapkan pula yang artinya: Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku menganiaya diri aku sendiri, maka berikanlah pengampunan kepada aku, sesungguhnya saja tidak ada yang dapat memberikan pengampunan melainkan Engkau.

Setelah mengucapkan semua itu lalu Ali ra. ketawa. Kepadanya ditanyakan: Ya Amirul mu'minin, mengapa anda ketawa? la menjawab: Aku pernah melihat Nabi saw. mengerjakan sebagaimana yang aku kerjakan itu, lalu Beliau saw. ketawa. Aku bertanya: Ya Rasulullah, karena apakah Tuan ketawa? Beliau saw. menjawab:

Sesungguhnya Tuhanmu yang Maha Tinggi ta’jub kepada hamba-Nya apabila ia mengucapkan: Ampunilah dosa-dosaku, ia tahu bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Aku.

(HR Abu Daud serta al-Tirmizi. al-Tirmizi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan)

Dalam sebagian naskhah dianggap hasan sahih. Hadis seperti di atas adalah lafaznya Imam Abu Daud.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 2235; dan al-Tirmizi, hadis no. 3368.