Mengaku melihat dengan mata kepala sesuatu yang tidak pernah dilihat
وَعَنْ ابنِ عُمرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قالَ : قال النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :
أَفْرَى الفِرَى أنْ يُرِيَ الرَّجُلُ عَيْنَيْهِ مَا لَمْ تَرَيَا .
رَوَاهُ البُخَارِيّ
ومعناه : يقولُ : رأيتُ فيما لم يره .
Dari Ibn Umar ra. berkata: Nabi saw. bersabda:
Sebesar-besar dusta adalah seseorang yang memaksakan kedua matanya melihat, padahal ia tidak melihat.
(HR al-Bukhari)
Maknanya ialah bahwa ia mengatakan: Aku bermimpi melihat sesuatu, padahal dia tidak memimpikannya.
Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6521; dan Ahmad, hadis no. 5453 dan 5726.