Mengaku melihat dengan mata kepala sesuatu yang tidak pernah dilihat

RS 1545

وَعَنْ ابنِ عُمرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قالَ : قال النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

أَفْرَى الفِرَى أنْ يُرِيَ الرَّجُلُ عَيْنَيْهِ مَا لَمْ تَرَيَا .

رَوَاهُ البُخَارِيّ

ومعناه : يقولُ : رأيتُ فيما لم يره .


Dari Ibn Umar ra. berkata: Nabi saw. bersabda:

Sebesar-besar dusta adalah seseorang yang memaksakan kedua matanya melihat, padahal ia tidak melihat.

(HR al-Bukhari)

Maknanya ialah bahwa ia mengatakan: Aku bermimpi melihat sesuatu, padahal dia tidak memimpikannya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6521; dan Ahmad, hadis no. 5453 dan 5726.