Melihat wanita yang bukan mahramnya

17:36 24:30 40:19 17:36 24:30 40:19 RS 1622 RS 1623 RS 1624 RS 1625 RS 1626 RS 1627

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ


Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ


Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.

وَعَنْ أبي هُريْرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لا مَحَالَةَ : الْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الخُطَا، والْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ، وروايةُ الْبُخاريِّ مُخْتَصَرَةٌ .


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Sudah ditentukan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia akan mendapatkannya dengan pasti; Adapun kedua mata, maka zinanya adalah melihat, kedua telinga, zinanya adalah mendengarkan, lisan, zinanya adalah berbicara, tangan, zinanya adalah mengambil dengan paksa, kaki, zinanya adalah melangkah, hati bernafsu dan menginginkan dan yang sedemikian itu akan dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya.

(Muttafaq 'alaih)

Ini adalah lafaznya Imam Muslim, sedang riwayatnya al-Bukhari adalah diringkaskan.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5774 dan 6122; Muslim, hadis no. 4801 dan 4802; Abu Daud, hadis no. 1840; Ahmad, hadis no. 7394, 7868, 8006, 8170, 8183, 8243, 8488, 8576, 8963, 9196, 10409, 10490 dan 10499.

وَعَنْ أَبي سعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

إيَّاكُمْ والجُلُوسِ في الطُّرُقَاتِ،

قَالُوا : يَارَسُول الله مَالَنَا مِنْ مَجَالِسِنا بُدٌّ : نَتَحَدَّثُ فِيهَا . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

فَإذَا أبَيْتُمْ إِلاَّ المَجْلِسَ، فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهُ

قَالُوا : وَمَا حَقُّ الطَّرِيق يَارَسُولَ الله ؟ قَالَ :

غَضَّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ السَّلَامِ، والأمْرُ بِالمَعْرُوفِ وَالنَّهىُ عَنِ المُنْكَرِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Said al-Khudri ra. dari Nabi saw. yang bersabda:

Jauhilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat berkata: Ya Rasulullah, kita tidak mempunyai tempat lain untuk duduk-duduk untuk berbincang-bincang di sana. Beliau saw. bersabda: Jika kalian enggan, melainkan akan tetap duduk-duduk di situ, maka berilah jalan-jalan itu haknya. Mereka bertanya: Apa saja haknya jalan itu, ya Rasulullah? Beliau saw. menjawab: Menjaga pandangan, menahan diri dari mengganggu orang, menjawab salam, memerintah yang ma’ruf dan melarang yang munkar.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2285 dan 5761: Muslim, hadis no. 2131, 3960, 4020 dan 4021: Abu Daud, hadis no. 4181: Ahmad, hadis no. 10883, 11012 dan 11157.

وعَنْ أَبي طلْحةَ زيْدِ بنِ سهْلٍ رَضِىَ الله عَنْهُ قَالَ :   كُنَّا قُعُوداً بالأفْنِيَةِ نَتَحَدَّثُ فِيهَا فَجَاءَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم  فَقَامَ عَلَيْنَا فَقَالَ :

 مَالَكُمْ وَلِمَجَالِسِ الصُّعُداتِ ؟

فَقُلْنَا : إنَّمَا قَعَدْنَا لغَيْرَ مَا بَأسٍ : قَعَدْنَانَتَذَاكَرُ، وَنَتَحَدَّثُ . قَالَ :

إِمَّا لَا فَأدُّوا حَقَّهَا : غَضُّ البَصَرِ، وَرَدُّ السَّلَامِ، وَحُسْنُ الكَلَامِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

الصُّعُداتُ بضَمِّ الصَّادِ والعيْن . أي : الطُّرقَاتِ .


Dari Abu Thalhah, yaitu Zaid Ibn Sahl ra. berkata: Kita semua pernah duduk-duduk di halaman rumah, lalu datanglah Rasulullah saw. Beliau saw. berhenti di muka kita, kemudian bersabda:

Mengapa kalian duduk-duduk di pinggir jalan?

Hindarilah duduk-duduk di pinggir jalan. Kami menjawab: sesungguhnya kami duduk-duduk untuk urusan yang mubah, kami hanya mudzakarah dan berbincang-bincang. Beliau bersabda:

Jika tidak, maka tunaikanlah hak jalan; menjaga pandangan, menjawab salam, dan berbicara yang baik.

(HR Muslim)

Ash-shu'udaat dengan dhammahnya shad dan 'ain, artinya ialah beberapa jalan dari luar menuju ke rumah.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4018; Abu Daud, hadis no. 1836; al-Tirmizi, hadis no. 2700; Ahmad, hadis no. 18369 dan 18401; al-Darimi, hadis no. 2529.

وَعَنْ جَرِير رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سألْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَنْ نَظَرِ الفَجْأَةِ فَقَالَ:

اصْرِفْ بَصَرَكَ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Jarir ra. berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw. perihal melihat dengan sekonyong-konyong kepada sesuatu yang diharamkan, lalu Beliau saw. menjawab:

Palingkanlah pandanganmu.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4018; Abu Daud, hadis no. 1836; al-Tirmizi, hadis no. 2700; Ahmad, hadis no. 18369 dan 18401; al-Darimi, hadis no. 2529.

وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم وعِنْدَهُ مَيْمُونَهُ، فَأَقْبَلَ ابنُ أُمُّ مَكْتُومٍ، وَذَلِكَ بَعْدَ أنْ أُمِرْنَا بِالحِجَابِ فَقَالَ النبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

احْتَجِبَا مِنْهُ

فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ألَيْسَ هُوَ أعْمَى : لَا يُبْصِرُنَا، وَلَا يَعْرِفُنَا ؟ فَقَالَ النَّبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

أفَعَمْيَاوَانِ أنْتُما أَلَسْتُمَا تُبْصِرَانِهِ ؟

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وقَالَ : حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ


Dari Ummu Salamah ra. berkata: Aku pernah berada di sisi Rasulullah saw. dan di dekatnya ada Maimunah, kemudian datanglah Ibn Ummi Maktum seorang sahabat Nabi saw. yang buta. Peristiwa ini terjadi sesudah kita diperintah untuk meletakkan tabir yakni antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya harus diberi tabir jikalau hendak bertemu. Nabi saw. lalu bersabda:

Berhijablah kalian berdua darinya.

Maka kami menjawab: Wahai Rasulullah bukankah dia buta. Tidak bisa melihat kami dan tidak mengenal kami? Maka Nabi saw. bersabda:

Apakah kalian berdua juga buta, bukankah kalian bisa melihatnya?

(HR Abu Daud dan al-Tirmizi. al-Tirmizi berkata bahwa ini adalah Hadis hasan sahih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 3585; dan al-Tirmizi, hadis no. 2702.

 وَعَنْ أَبي سَعيدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلَا المَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ المَرْأةِ، وَلَا يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلُ في ثَوْبٍ وَاحِدٍ، وَلَا تُفْضِى المَرْأَةُ إِلَى المَرْأَةِ في الثَّوْبِ الواحِدِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Said ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Tidak dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, juga tidak dibolehkan wanita melihat aurat wanita lain, dan tidak boleh seorang laki-laki tidur bersama laki-laki lain dalam satu pakaian, dan tidak boleh seorang wanita tidur bersama wanita lain dalam satu pakaian.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 512; dan Ahmad, hadis no. 11173.