Menyemir rambut dengan warna hitam
عَنْ جابرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أُتِى بِأَبِي قُحَافَةَ والِدِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما يَومَ فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضاً، فَقَالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :
غَيِّرُوَا هَذَا وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ .
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Jabir ra. berkata: Rasulullah saw. didatangi oleh para sahabat dengan disertai oleh Abu Quhafah yaitu ayahnya Abu Bakar al-Shiddiq ra. pada hari pembebasan kota Makkah, sedang kepala dan janggutnya Abu Quhafah itu sudah putih bagaikan bunga tsaghamah, kemudian Rasulullah saw. bersabda:
Rubahlah ini dan hindarilah warna hitam.
(HR Muslim)
Hadis ini diriwayatkan juga oleh al Bukhari, hadis no. 293 dan 1369; Muslim, hadis no. 114; Abu Daud, hadis no. 4059; al-Nasa’i, hadis no. 1558 dan 1561; Ibn Majah, hadis no. 1278 dan 3993; Ahmad, hadis no. 5091, 10889, 10954 dan 11083.