Mensikapi musibah atau kematian seseorang dengan berlebihan

RS 1657 RS 1658 RS 1659 RS 1660 RS 1661 RS 1662 RS 1663 RS 1664 RS 1665 RS 1666 RS 1667

عَنْ عُمَر بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

المَيِّتُ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ .

 وَفِي رِوَايةٍ : مَا نِيحَ عَلَيْهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Umar Ibn al-Khaththab ra. berkata: Nabi saw. bersabda:

Mayit itu disiksa dalam kuburnya dikarenakan teriakan dan ratapan (keluarganya).

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1210; Muslim, hadis no. 1536-1545; al-Tirmizi, hadis no. 923; al-Nasa’i, hadis no. 1830 dan 1835; Ibn Majah, hadis no. 1582; Ahmad, hadis no. 274, 363, 4633, 4719, 5011 dan 5906.

وَعَنْ ابْنِ مسعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الخُدُودَ، وَشَقَّ الجُيُوبَ، وَدََعَا بِدَعْوَى الجَاهِلِيَّةِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Ibn Mas'ud ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek baju, dan berdoa dengan doa-doa Jahiliyah.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1212; Muslim, hadis no. 148; al-Tirmizi, hadis no. 920; al-Nasa’i, hadis no. 1837, 1839 dan 1841; Ibn Majah, hadis no. 1573; Ahmad, hadis no. 3476, 3902, 3997, 4131 dan 4198.

وَعَنْ أبي بُرْدَةَ قَالَ :

 وَجِعَ أبُو مُوسَى الأشعريُّ رَضِيَ اللهُ عَنْه، فَغُشِيَ عَلَيْهِ، وَرَأْسُهُ فِي حِجْرِ امْرَأَةٍ مِنْ أهْلِهِ، فَأَقْبَلَتْ تَصِيحُ بِرَنَّةٍ فَلَمْ يَسْتَطِعُ أنْ يَرُدَّ عَلَيْهَا شَيْئاً، فَلَمَّا أفَاقَ، قَالَ : أنَا بَرِيءٌ مِمَّنْ بَرِيءَ مِنْهُ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم بَرِيءَ مِنْهُ الصَّالِقَةِ، والحَالَقَةِ، والشَّاقَّةِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

الصَّالِقَةُ : الَّتِي تَرْفَعُ صَوْتَهَا بِالنِّيَاحَةِ والنَّدْبِ والحَالِقَةُ : الَّتِي تَحْلِقُ رَأسَهَا عِنْدَ المُصِيبَةِ . وَالشَّاقَّةُ الَّتي تَشُقُّ ثَوْبَهَا .


Dari Abu Burdah, berkata:

Abu Musa sakit lalu ia tidak sadarkan diri, sedang kepalanya di pangkuan istrinya. Setelah istrinya melihat itu mulailah ia berteriak-teriak dengan teriakan keras sekali, sedang Abu Musa tidak dapat melarang sedikit pun. Setelah Abu Musa sadarkan diri kembali, ia pun berkata: Aku berlepas diri dari apa yang Rasulullah saw. berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Rasulullah saw. berlepas diri dari perempuan yang meraung-raung, yang mencukur rambut, serta yang merobek-robek bajunya.

(Muttafaq 'alaih)

Ashshaliqah yaituwanita yang mengeraskan suaranya dengan tangisan dan menyebut-nyebutkan sifat-sifat mayat dengan suara keras pula. Athaliqah ialah yang mencukur rambutnya ketika memperoleh mushibah atau bencana. Asysyaqqah ialah yang merobek-robek pakaiannya.


Hadis ini diriwayatkan juga oleh al Bukhari, hadis no. 1213; Muslim, hadis no. 3076-3079; Abu Daud, hadis no. 2480; al-Nasa’i, hadis no. 3567-3572 dan 3575; Ahmad, hadis no. 1363, 1394, 1398, 1404, 1442, 1464 dan 1513; Malik, hadis no. 1258; al-Darimi, hadis no. 3065.

وعَن المُغِيرةِ بنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُولُ :

مَنْ نِيحَ عَلَيْهِ، فَإنَّهُ يُعَذَّبُ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari al-Mughirah Ibn Syu'bah ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang diratapi atas kematiannya, maka ia akan disiksa sesuai dengan ratapan tadi pada hari kiamat.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1209; Muslim, hadis no. 1549; al-Tirmizi, hadis no. 921; Ahmad, hadis no. 17438, 17492.

وعَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ نُسَيْبَةَ ­ بِضَمِّ النُّونِ وَفَتحِهَا ­ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ :

أخَذَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عِنْدَ البَيْعَةِ أنْ لَا نَنُوحَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Ummu Athiyah, yaitu Nusarbah, dengan dhammahnya nun dan boleh pula, dengan fathahnya menjadi Nasaibah, ra. berkata:

Rasulullah saw. memerintahkan kami ketika berbai’at agar jangan sampai menangisi mayat dengan meraung-raung.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1223, 4513, 6675, 4108 dan 4109; Muslim, hadis no. 1552-1554; Abu Daud, hadis no. 2720; Ahmad, hadis no. 19861, 26035 dan 26042.

وَعَنِ النُّعْمانِ بنِ بشيرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ :

أُغْمِيَ عَلَى عَبْدِ الله بْنِ رَوَاحَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فَجَعَلَتْ أُخْتُهُ تَبْكِي، وَتَقُولُ : وَاجَبَلاَهُ، وَاكَذَا، وَاكَذَا : تُعَدِّدُ عَلَيْهِ . فقَالَ حِينَ أفَاقَ : مَا قُلْتِ شَيْئاً إِلاَّ قِيلَ لِي : أنْتَ كَذَلِكَ ؟

رَوَاهُ البُخَارِي


Dari al-Nu'man Ibn Basyir ra. berkata:

Pada suatu ketika Abdullah Ibn Rawahah ra. tidak sadarkan diri, lalu saudara perempuannya menangis dengan mengucapkan: Oh gunung naunganku, oh ini dan oh itu. Ia menghitung jasa-jasanya. Maka ketika Abdullah tersadar beliau berkata: Setiap kali kamu mengatakan sesuatu, maka ada yang mengatakan kepadaku, Apakah kamu benar begitu?

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3934.

وَعَن ابن عُمر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : اشْتَكَى سَعْدُ بنُ عُبَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهٍُ  شَكْوَى، فَأَتَاهُ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعُودُهُ مَعَ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ، وَسَعْدِ بنِ أبي وقَّاصٍ، وعبْدِ الله بن مسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهمْ، فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيْهِ، وَجَدَهُ في غَشْيَةٍ فَقالَ :

أَقَضَى؟

قَالُوا : لا يا رسُولَ الله . فَبَكَى رسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم . فَلَمَّا رَأى الْقَوْمُ بُكَاءَ النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم بَكَـوْا، قَالَ :

ألَا تَسْمَعُونَ ؟

إنَّ اللَّهُ لَا يُعَذِّبُ بِدَمْعِ الْعَيْنِ، وَلَا بِحُزْنِ الْقَلْبِ، وَلَكِنْ يُعَذِّبُ بِهذَا

وَأشَارَ إلَى لِسَانِهِ أوْ يَرْحَمُ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Ibn Umar ra. berkata: Sa'ad Ibn Ubadah ra. mengeluh karena sesuatu penyakit yang diderita olehnya. Kemudian Rasulullah saw. mendatangi untuk menjenguknya bersama Abdur Rahman Ibn 'Auf, Sa'ad Ibn Abu Waqqash dan Abdullah Ibn Mas'ud. Setelah Beliau saw. memasuki tempatnya, beliau menemukannya sedang tidak sedarkan diri, lalu bersabda:

Apakah ia sudah meninggal dunia?

Para sahabat berkata: Belum, ya Rasulullah. Lalu Rasulullah saw. menangis. Ketika para sahabat melihat Rasulullah saw. menangis, mereka pun ikut menangis, kemudian beliau saw. bersabda:

Tidaklah kalian mendengar?

Sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena keluarnya airmata dari mata, tidak pula karena kesedihan hati, tetapi Allah menyiksa karena ini (Dan beliau saw. menunjuk kepada lidahnya) atau Allah akan memberikan kerahmatan.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1221; dan Muslim, hadis no. 1532.

وعَنْ أبي مالِكٍ الأشْعَريِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

النَّائِحَةُ إذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ، وَدَرْعٌ مِنْ جَرَبٍ .

رَوَاهُ مُسْلِم


Dari Abu Malik al-Asy'ari ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Seseorang wanita yang menangis meraung-raung, apabila tidak bertaubat sebelum matinya, maka ia akan didirikan pada hari kiamat nanti dengan mengenakan baju gamis yang dibuat dari tir serta baju dari penyakit kulit.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1550; Ibn Majah, hadis no. 1570; Ahmad, hadis no. 21829, 21830, 21837.

وَعَنْ أَسِيدِ بنِ أبي أَسِيدٍ التَّابِعِيِّ عَنِ امْرَأَةٍ مِنَ المُبَايِعَاتِ قَالَتْ :

كَانَ فِيمَا أخَذَ عَلَيْنَا رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، فِي المَعْرُوفِ الَّذِي أخَذَ عَلَيْنَا أنْ لَا نَعْصِيَهُ فِيهِ : أَنْ لَا نَخْمِشَ وَجْهَاً، وَلَا نَدْعُوَ وَيْلاَ، وَلَا نَشُقَّ جَيْباً، وأنْ لَا نَنْثُرَ  شَعْراً .

رَواهُ أبو داوُدَ بإسْنادٍ حسنٍ


Dari Usaid Ibn Abu Usaid al-Tabi'i dari seorang wanita yang termasuk orang-orang yang pernah berbai'at kepada Nabi saw. berkata:

Dalam rangka pembai'atan yang diambil oleh Rasulullah saw. dalam masalah ma’ruf yang kami tidak boleh melanggarnya ialah: Kami tidak boleh mencakar-cakar muka, tidak meneriakkan kata-kata celaka, tidak merobek-robek baju, dan tidak menggerai dan menarik-narik rambut.

(HR Abu Daud dengan isnad hasan)


Hadis hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 2724.

وعَنْ أبي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ، فَيَقُومُ بَاكِيهِمْ، فَيَقُولُ : وَاجَبَلَاهُ، واسَيِّدَاهُ أوَ نَحْوَ ذَلِكَ إلاَّ وُكِّلَ بِهِ مَلَكَانِ يَلْهَزَانِهِ : أهَكَذَا كُنْتَ ؟

رَوَاهُ التِّرْمِذي وَقَالَ: حديثٌ حَسَنٌ

اللَّهْزُ :  الدَّفْعُ بِجُمْعِ الْيَدِ فِي الصَّدْرِ .


Dari Abu Musa ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Tiada seorang mayat pun yang meninggal dunia lalu orang-orang yang menangisinya berdiri sambil mengucapkan: Oh pelindungku, oh pengayomku, atau yang semacam dengan itu, melainkan diutus kepadanya dua Malaikat yang memukul-mukul dadanya sambil mengucapkan: Apakah engkau benar seperti itu?

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini adalah Hadis hasan)

Al-lahzu ialah menyodok dengan kepalan tangan ke arah dada.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 924; dan Ibn Majah, hadis no. 1583.

وَعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

اثْنَتَانِ فِي النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ : الطَّعْنُ فِي النَّسَبِ، وَالنِّيَاحَةُ عَلَى المَيِّتِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Ada dua perkara di mana terdapat pada diri manusia. Keduanya dan menyebabkan mereka menjadi kafir, mencemarkan nasab dan meratapi mayat.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 100; al-Tirmizi, hadis no. 922; Ahmad, hadis no. 7567, 8551, 8997, 9205, 9313, 9494, 10030, 10389 dan 10451.