Minta tolong mbah Dukun atau Paranormal dkk

RS 1668 RS 1669 RS 1670 RS 1671 RS 1672 RS 1673

عَنْ عائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ :

سَأَلَ رَسُولَ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أُنَاسٌ عَنِ الْكُهَّانِ، فَقَالَ :

لَيْسُوا بِشَيءٍ

فَقَالُوا : يَا رَسُولَ الله إنَّهُمْ يُحَدِّثُونَا أحْيَاناً بِشْيءٍ فَيَكُونُ حَقّاً ؟ فَقَالَ رَسُول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنَ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا الجِنِّيُّ . فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ، فَيَخْلِطُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ .

مُتَّفَقٌ عليْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ للبُخَارِيِّ عنْ عائِشَةَ رضي اللَّه عنْهَا أنَّهَا سَمِعَتْ رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُولُ : إنَّ المَلائِكَةَ تَنْزِلُ فِي العَنَانِ ­ وَهُوَ السَّحَابُ ­ فَتَذْكُرُ الأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ، فَيَسْتَرِقُ الشَّيْطَانُ السَّمْع، فَيَسْمَعُهُ، فَيُوحِيَهِ إلَى الْكُهَّانِ، فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مَئَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ .قَولُهُ : فَيَقُرُّهَا هو بفتح الياء، وضم القاف والراءِ : أي : يُلْقِيهَا . والْعَنَانُ بفتح العين .


Dari Aisyah ra. yang berkata: Orang-orang sama bertanya kepada Rasulullah saw. perihal ahli tenung atau tukang meramal. Beliau saw. lalu bersabda:

Mereka bukanlah apa-apa.

Para sahabat berkata: Ya Rasulullah, terkadang mereka memberitahukan kami tentang sesuatu hal yang ternyata benar-benar terjadi. Rasulullah saw. bersabda:

Kata-kata yang benar itu adalah sesuatu yang dicuri oleh satu jin, lalu ia lontarkan kepada telinga walinya (dukun) dan mereka pun mencampurinya dengan seratus kebohongan.

(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat al-Bukhari dari Aisyah ra. disebutkan bahwa Aisyah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya malaikat itu turun ke mega yakni awan, kemudian menyebutkan sesuatu perkara yang sudah diputuskan di langit, lalu syaitan itu memasangkan pendengarannya untuk mencuri isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan baik-baik, ia pun lalu menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli tenung tadi membuat kedustaan seratus macam banyaknya yang keluar dari hatinya sendiri, di samping satu yang dari syaitan tersebut yang dianggap sebagai kebenaran. bersabda: fa-yaqurruha dengan fathahnya ya' dan dhammahnya qaf serta ra', artinya ialah menyampaikannya. Al'anan dengan fathahnya 'ain. Kahin yang dapal diertikan tukang tenung, ahli ramal, ahli nujum dan yang semacamnya itu pekerjaannya ialah memberikan khabar perihal keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang. la mengaku bahwa ia dapat mengetahui segala macam rahasia.

Di kalangan bangsa Arab ada kahin-kahin itu, di antaranya ada yang mengaku bahwa dirinya adalah pengikut jin yang daripadanya ini dapatlah menerima berita-berita, di antaranya lagi ada yang mengaku dapat mengetahui segala macam persoalan dengan mengemukakan beberapa macam persoalan dan mengemukakan beberapa macam sebab-musabab yang menunjukkan akan kejadian-kejadian yang akan datang itu, yakni dengan mendengar pembicaraan orang yang akan datang itu, yakni dengan mendengar pembicaraan orang yang menanyakannya, kelakuannya atau hal-hal keadaannya. Golongan ini mereka khususkan sebutannya dengan gelar 'Arraf ahli terka yang dapat mengetahui berbagai persoalan, misalnya ialah yang mengaku dapat mengetahui barang-barang yang tercuri, tempat barang yang hilang dan sebagainya.

Hadis yang menyebutkan: Barangsiapa yang mendatangi kahin yakni tukang tenung dan sebagainya itu, sudah mengandung pengertian untuk tidak bolehnya mendatangi segala macam ahli kekahinan, penujuman, ramalan, penerkaan dan sebagainya. Intaha.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2971, 3045, 5745; Muslim, hadis no. 4134, 4135; Ahmad, hadis no. 23431.

 وَعَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أبي عُبيدٍ، عَنْ بَعْضِ أزْواجِ النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ورَضِيَ اللهُ عَنْهَا عَنِ النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ، فَصَدَّقَهُ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أرْبَعِينَ يَوْماً .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Shafiyah bint Ubaid dari salah seorang istri Nabi saw. ra. dari Nabi saw., bersabda:

Barangsiapa mendatangi peramal, lalu menanyakan sesuatu kepadanya, kemudian mempercayainya, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1997, 2078, 2228, 2238, 2349, 6222, 6434 dan 6649; Muslim, hadis no. 1663, 3155 dan 3156; Abu Daud, hadis no. 3445 dan 3446; al-Tirmizi, hadis no. 1140; al-Nasa’i, hadis no. 4573-4575 dan 5323; Ibn Majah, hadis no. 2503; Ahmad, hadis no. 13619, 13699, 13755, 13791, 14430, 14442, 14444, 14458, 14663 dan 14693; al-Darimi, hadis no. 2460.

وَعَنْ قَبِيصَةَ بنِ المُخَارِقً رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سمِعْتُ رَسُول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُولُ :

الْعِيَافَةُ، وَالطَّيَرَةُ، وَالطَّرْقُ، مِنَ الجِبْتِ .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بإسْنَادٍ حَسَنٍ

وَقَالَ: الطَّرْقُ : هُوَ الزَّجْرُ، أيْ : زَجْرُ الطَّيْرِ، وَهُوَ أنْ يَتَيَمَّنَ أوْ يَتَشَاءَمَ بِطَيَرَانِهِ، فَإنْ طَارَ إلَى جِهَةِ الْيَمِينَ تَيَمَّنَ، وَإنْ طَارَ إلَى جِهَةِ الْيَسَارِ تَشَاءَمَ: قال أَبُوْ دَاوُدَ : وَالْعِيَافَةُ : الخَطُّ . قالَ الجَوْهَريُّ في الصِّحَاحِ : الجِبْتُ كَلِمَةٌ تَقَعُ عَلَى الصَّنَم وَالكَاهِن والسَّاحِرِ وَنَحْوِ ذلِكَ .


Dari Qabishah Ibn al-Mukhariq ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Peramalan dengan garis-garis, pesimis karena melihat sesuatu, mengundi nasib, semuanya adalah termasuk perdukunan.

(HR Abu Daud dengan isnad hasan)

la berkata: Aththarqu artinya membentak, maksudnya ialah memjentak burung dengan pengertian bahwa ia akan memperoleh keuntungan atau kecelakaan dengan melihat ke arah mana terbangnya burung itu. Jikalau terbang ke kanan, maka merasa dirinya akan memperoleh keuntungan, sedang jikalau ke kiri, maka dirinya akan mendapatkan celaka. Abu Daud berkata lagi: Al'iyafah ialah tulisan yakni peramalan dengan menggunakan atau melihat garis-garis. Al-Jauhari berkata dalam kitab Ashshahab: Aljibtu adalah kalimat yang dimutlakkan pada berhala, tukang tenung, ahli sihir dan sebagainya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 3408; dan Ahmad, hadis no. 15350 dan 19693.

وَعَنْ ابْنِ عبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَ : قَال رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

مَنِ اقْتَبَسَ عِلْماً مِنَ النُّجُومِ، اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ ما زَادَ .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بإسْنَادٍ صَحِيْحٍ


Dari Ibn Abbas ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang memanfaatkan satu macam ilmu dari golongan ilmu perbintangan, maka berarti ia telah mendapat satu cabang dari ilmu sihir, semakin banyak ia pelajari, semakin bertambah sihir yang didapatinya.

(HR Abu Daud dengan isnad hasan sahih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 3406; Ibn Majah, hadis no. 3716; Ahmad, hadis no. 1896 dan 2697.

وعَنْ مُعاوِيَةَ بنِ الحَكَم رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :

قُلْتُ يا رَسُول الله إنَّى حَدِيثٌ عَهْدٍ بِجاهِليَّةٍ، وَقَدّْ جَاءَ الله تَعَالَى بالِإسْلَام، وإنَّ مِنَّا رِجاَلاً يَأتُونَ الْكُهَّانَ ؟ قَالَ : فَلَا تَأْتِهِمْ قُلْتُ : وَمِنَّا رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ ؟ قَالَ : ذَلِكَ شَىْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ، فَلَا يُصُدُّهُمْ قُلْتُ : وَمِنَّا رِجَالٌ يَخُطُّونَ ؟ قَالَ : كَانَ نَبِيٌّ مِنَ الأنْبِيَاءِ يَخُطُّ، فَمَنْ وَافَقَ خَطَّهُ، فَذَاكَ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Mu'awiyah Ibn al-Hakam ra. berkata: Aku berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku ini baru saja meninggalkan kejahiliyahan dan Allah telah mendatangkan Agama Islam. Di antara kita banyak orang yang mendatangi ahli tenung itu, bagaimanakah itu kedudukannya? Beliau saw. bersabda:

Jangan engkau mendatangi mereka. Aku berkata lagi: Di antara kami ada yang merasa pesimis dengan melihat sesuatu. Beliau saw. bersabda: Hal itu adalah sesuatu yang dirasakan dalam hati mereka, maka sesungguhnya tidak dapat menghalangi mereka. Aku bertanya lagi: Ada juga sebagian kami yang membuat garis-garis di tanah. Beliau bersabda: Dulu ada seorang Nabi yang menulis garis-garis, maka barang siapa bisa menyesuaikan dengan garisnya itu, maka itu dibolehkan.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4133 dan 836; Abu Daud, hadis no. 795, 796, 2856 dan 3410; al-Nasa’i, hadis no. 1203; Ahmad, hadis no. 22644, 22648 dan 22653; al-Darimi, hadis no. 1464.

وعَنْ أَبي مَسعودٍ الْبدرِيِّ رَضيَ الله عَنْهُ :

أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم  نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ، وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلْوَانِ الْكاهِنِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Mas'ud al-Badri ra. bahwa :

Rasulullah saw. melarang hasil penjualan anjing, upah pelacur, dan bayaran dukun.

(Muttafaq 'alaih)

Dalam bab ini termasuk pulalah Hadis-hadis yang telah dihuraikan dalam bab sebelumnya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2083, 2121, 4927 dan 5319; Muslim, hadis no. 2930; Abu Daud, hadis no. 2974 dan 3020; al-Tirmizi, hadis no. 1052 dan 1197; al-Nasa’i, hadis no. 4218 dan 4587; Ibn Majah, hadis no. 2150; Ahmad, hadis no. 16453, 16457 dan 16468; Malik, hadis no.  1173; al-Darimi, hadis no. 2455.