Larangan mendengarkan ghibah

RS 1529

وَعَنْ عِتْبَانَ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قامَ النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يُصلِّي فَقَالَ :

 أيْنَ مالِكُ بنُ الدُّخْشُمِ ؟

فَقَالَ رَجُلٌ: ذَلِكَ مُنَافِقٌ لا يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، فَقََالَ النَّبيًّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

لا تقُلْ ذَلِكَ، ألَا تَرَاهُ قَدْ قََالَ : لاَ إلهَ إِلاَّ الله يُريدُ بِذَلِكَ وَجْهَ الله، وَإنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ : لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ الله ِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وعِتبانُ بكسر العين على المشهور، وحُكِي ضمُّها، وبعدها تاء مثناةٌ مِنْ فوق، ثُمَّ باء موحدةٌ . و الدُّخْشُمُ بضم الدال وإسكان الخاءِ وضمِّ الشين المعجمتين .


Dari 'Itban Ibn Malik ra. dalam Hadisnya yang panjang lagi masyhur yang telah dulu uraiannya dalam bab Harapan  lihat Hadis no. 416, berkata: Nabi saw. berdiri untuk shalat lalu bersabda:

Mana Malik Ibn Addukhsyum ?

Lalu ada seorang yang berkata: la adalah orang munafik yang tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya. Nabi saw. bersabda:

Janganlah engkau berkata demikian, tidakkah engkau melihat bahwa ia telah mengucapkan La ilaha illallah, dengan mengharapkan keridhaan Allah?. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan api neraka dari orang yang mengucapkan La ilaha illallah dengan mengharapkan keridhaan Allah.

(Muttafaq 'alaih)

'Itban dengan kasrahnya 'ain menurut keterangan yang masyhur dan ada yang menceritakan dengan didhammahkan 'ainnya itu dan sehabis'ain ialah ta' yang bertitik dua diatas lalu ba' bertitik satu. Adapun Addukhsyum dengan dhammahnya dal dan sukunnya kha' serta dhammahnya syin. Kha' dan syin itu mu'jamah semuanya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 75, 182, 406, 407, 627, 645, 794, 795, 3708, 4982, 5877, 5943 dan 6425; Muslim, hadis no. 48 dan 1052; Abu Daud, hadis no. 1202; Ibn Majah, hadis no. 652 dan 746; Ahmad, hadis no. 22514 dan 22530.