Diam tidak bicara seharian

RS 1800 RS 1801

عَنْ عليٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ : حَفِظْتُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

لَا يُتْمَ بَعْدَ احْتِلَامٍ، وَلَا صُمَاتَ يَوْمٍ إِلَى اللَّيْلِ .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بإسْنَادٍ حَسَنٍ

قَالَ الخَطَّابِيُّ فِي تَفسيرِ هذَا الحديثِ : كَانَ مِنْ نُسُكِ الجَاهِلِيَّة الصُّمَاتُ، فَنُهُوا في الإسْلَامِ عَنْ ذلِكَ، وأُمِرُوا بِالذِّكْرِ وَالحَدِيثِ بالخَيْرِ .


Dari Ali ra. berkata: Aku menghafal Hadis dari Rasulullah saw. yaitu bersabda:

Seorang anak tidak lagi dikatakan yatim setelah mimpi (balig), dan tidak boleh diam sepanjang hari hingga malam.

(HR Abu Daud dengan isnad hasan)

Al-Khaththabi berkata dalam menafsiri Hadis ini, demikian: Termasuk golongan salah satu di antara cara ibadat di zaman Jahiliyah ialah berdiam diri yakni tidak berbicara. Lalu mereka itu dilarang berbuat demikian dalam Islam dan diperintah untuk berzikir serta bercakap-cakap dengan baik-baik.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 2489; dan Ibn Majah, hadis no. 2709.

وعَنْ قيس بن أبي حازِمٍ قالَ :

 دَخَلَ أبُو بكرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ على امْرَأَةٍ مِنَ أحْمَسَ يُقَالُ لهَا : زَيْنَبُ، فَرَآهَا لا تَتَكَلَّم . فقالَ : مَالهَا لا تَتَكَلَّمُ ؟ فقالُوا: حَجَّتْ مُصْمِتَةً، فقالَ لهَا : تَكَلَّمِي فَإِنَّ هذا لا يَحِلُّ، هذا منْ عَمَلِ الجَاهِلِية ، فَتَكَلَّمَت .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Qais Ibn Abu Hazim, berkata:

Abu Bakar al-Shiddiq menjumpai seorang wanita dari suku Ahmas dan bernama Zainab. la melihat wanita itu tidak berbicara, lalu ia berkata: Mengapa wanita itu tidak berbicara? Orang-orang berkata: Dia bertekad melakukan ibadah dengan tanpa berbicara sepatah kata pun. Kemudian Abu Bakar berkata kepada wanita itu: Berbicaralah, sesungguhnya, perbuatanmu itu tidak dibenarkan. Ini termasuk perbuatan jahiliyah. Selanjutnya wanita berbicara.

(HR al-Bukhari)


Hadis ini diriwayatkan juga oleh al-Bukhari, hadis no. 3547.