Segera melakukan kebaikan

RS 87 RS 88 RS 89 RS 90 RS 91 RS 92 RS 93 RS 94

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه أن رَسُوْلَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

بَادِرُوا بالأعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤمِناً وَيُمْسِى كَافِرًا، وَيُمْسِى مُؤمِناً وَيُصْبح كَافراً، يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِن َالدُّنْيَا .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Bersegeralah melakukan amal shaleh karena akan datang fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan dari malam yang gelap gulita. Saat itu seorang laki-laki berada dalam keadaan beriman di waktu pagi, namun kafir di waktu sore. Dan beriman di waktu sore, lalu kafir di waktu pagi. Dia menjual agamanya dengan harta dunia.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 169; al-Tirmizi, hadis no. 2121; Ahmad, hadis no. 7687, 8493 dan 8711.

عَنْ أبي سِرْوَعَةَ بكسرِ السينِ المهملةِ وفتحها عَقَبَةَ بْنِ الْحاَرِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : صَلَّيْت وَرَاءَ النَبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بالمَدِيْنَةِ الْعَصْرَ، فَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعاً فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إلَى بَعْضِ حُجَرِ نسَائِهِ، فَفَزَعَ النَّاس منْ سُرْعَتهِ، فَخَرَجَ عَليْهمْ، فَرَأَى أنَّهُمْ قَدْ عَجِبوا منْ سُرْعتِه، قالَ :

ذَكَرْت شَيْئاً منْ تِبْرٍ عَنْدَنَا، فَكَرِهْتُ أنْ يَحْبسَنِي، فَأَمَرْتُ بقسْمَتِه .

رَوَاهُ البُخَارِيّ

وَفِي رِوَايَة له: كُنْتُ خَلَّفْتُ في الْبَيْتِ تِبْراً منَ الصَّدَقَةِ، فَكَرِهْتُ أنْ أُبَيِّتَه . التِّبْر قطَع ذَهَبٍ أوْ فضَّةٍ .


Dari Abu Sirwa'ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), yaitu 'Uqbah Ibn al-Harits ra. berkata: Aku shalat di belakang Nabi saw. di Madinah yakni shalat 'ashar. Kemudian setelah bersalam lalu berdiri bergegas-gegas, terus melangkahi leher orang-orang banyak untuk menuju ke salah satu bilik istrinya. Orang-orang banyak yang takut karena melihat bergegas-gegasnya beliau itu. Selanjutnya Nabi saw. keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu lalu mengetahui bahwa mereka itu benar-benar terheran-heran karena bergegas-gegasnya tadi. Beliau saw. lalu bersabda:

Aku teringat pada sepotong emas yang ada di tempat kami, aku merasa khawatir benda itu mengganggu fikiranku. Oleh sebab itu aku memerintahkan agar benda itu dibagikan.

(HR al-Bukhari)

Dan disebutkan dalam riwayat al-Bukhari yang lain demikian: Aku meninggalkan di rumah sepotong emas dari hasil sedekah, maka aku tidak senang kalau sampai menginapkannya. At-tibru, artinya ialah potongan-potongan emas atau perak.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 804, 1145, 1340 dan 5803; al-Nasa’i, hadis no. 1348; Ahmad, hadis no. 15565 dan 17611.

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه قَالَ : قَالَ رجلٌ للنَبِيِّ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَوْمَ أُحُدٍ: أَرَأَيْتَ إنْ قُتلتُ فَأَيْنَ أَنَا ؟ قَالَ :

في الْجنَّةِ فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ كُنَّ في يَدِهِ، ثُمَّ قَاتِل َحتَّى قُتلَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Jabir ra. berkata: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi saw. pada hari perang Uhud: Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau aku terbunuh, di manakah tempatku? Nabi saw. bersabda:

Dalam surga. Orang tersebut lalu melemparkan kurma-kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sampai ia terbunuh.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3740; Muslim, hadis no. 3518; al-Nasa’i, hadis no. 3103; Ahmad, hadis no. 13794; Malik, hadis no. 885.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ: أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْراً ؟ قَالَ :

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الْغِنَى، وَلَا تُمْهِلْ حتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ. قُلْتُ: لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا، وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

 الْحُلْقُومُ : مَجْرَى النَّفسِ . وَ الْمَرِيءُ  : مَجْرَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Ya Rasulullah, sedekah manakah yang teragung pahalanya? Beliau saw. bersabda:

Hendaklah kamu bersedekah ketika kamu berada dalam keadaan sehat, hatimu enggan bersedekah, dan dirimu takut menjadi miskin serta ingin kaya. Janganlah kamu menunda-nunda sampai nyawa berada di tenggorokan, lalu kamu berkata ini untuk fulan dan ini untuk si fulan. Padahal itu sudah menjadi haknya.

(Muttafaq 'alaih)

Hulqum adalah jalan pernafasan sedang mari' adalah jalan makan dan minuman.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1330 dan 2543; Muslim, hadis no. 1713 dan 1714; Abu Daud, hadis no. 2481; al-Nasa’i, hadis no. 2495 dan 3553; Ahmad, hadis no. 6862, 7100, 9009 dan 9392.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَخَذَ سَيْفاً يَوْمَ أُحُدٍ فَقَالَ:

مَنْ يَأْخُذُ منِّي هَذَا ؟

فَبَسَطُوا أَيْدِيَهُم، كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ يَقُوْلُ :

أَنَا أَنَا . قَالَ: فَمَنْ يَأْخُذُهُ بَحَقِّهِ ؟

فَأَحْجَمَ الْقَوْمُ، فَقَالَ أَبُوْ دُجَانَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَا آخُذُهُ بَحَقِّهِ، فَأَخَذَهُ فَفَلَقَ بِهِ هَامَ الْمُشْرِكِيْنَ.

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

اسمُ أَبي دُجَانَةَ : سمَاكُ بْنُ خَرشَةَ . قَوْلُهُ : أَحْجَمَ الْقَوْمَ : أَي تَوَقَّفُوا . وَفَلَقَ بِهِ : أَيْ شَقَ هَامَ الْمُشْرِكينَ : أَيْ رؤوسَهُمْ .


Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. mengambil pedangnya pada hari perang Uhud, kemudian bersabda:

Siapakah yang berani mengambil pedang ini dariku?

Setiap orang mengacungkan tangannya masing-masing sambil berkata: Aku, aku. Beliau berkata lagi:

Siapakah yang dapat mengambilnya dengan menunaikan haknya?

Maka mereka mundur. Selanjutnya Abu Dujanah berkata: Aku dapat mengambil pedang itu dengan menunaikan haknya. Pedang itu lalu diambil dan digunakan oleh Abu Dujanah untuk memenggal kepala-kepala kaum musyrikin.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4516; dan Ahmad, hadis no. 11788.

عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيِّ قَالَ : أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَاِلكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنَ الْحَجَّاجِ. فَقَالَ :

اِصْبِرُوْا فَإِنَهُ لَا يَأْتِي زَمَانٌ إِلَّا وَالَّذي بَعْدَهُ شَرٌ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم.

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Zubair Ibn 'adiy, berkata: Kita semua mendatangi Anas Ibn Malik ra. kemudian kita mengadukan padanya perihal apa yang kita temui dari perlakuan Hajjaj - seorang panglima dari dinasti Bani Umayyah dan ia adalah seorang zalim, lalu Anas berkata:

Bersabarlah kalian, sebab sesungguhnya setiap masa akan berlalu, dan masa yang datang berikutnya lebih buruk dari masa itu, demikian sampai kalian menemui Tuhan kalian. Ucapan ini pernah aku dengar dari Nabi kalian saw.

(HR. al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6541; al-Tirmizi, hadis no. 2132; Ahmad, hadis no. 11897, 12352 dan 12373.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

بِادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ سَبْعاً، هَلْ تَنْتَظِرُوْنَ إِلاَّ فَقْراً مُنْسِياً، أَوْ غِنًيٌ مُطْغِياً، أَوْ مَرَضاً مُفْسِداً، أَوْهَرَماً مُفْنِداً أَوْ مَوْتاً مُجْهِزاً أَوِ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِب يُنْتَظَرُ، أَو السَّاعَةَ فالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ


Dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Bersegeralah melakukan kebaikan sebelum tujuh perkara. Apakah kalian menunggu datangnya kemiskinan yang melupakan; atau kekayaan yang membuat sombong; atau sakit yang merusak; atau usia tua yang menyebabkan lupa ingatan; atau kematian yang mendadak; atau datangnya Dajjal yang merupakan perkara ghaib yang paling buruk yang dinantikan; atau kiamat, dan kiamat itu sangat merusak dan sangat pedih.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan)


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2228; dan Ahmad, hadis no. 7952, 8092, 8494, 8910 dan 10229.

عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ يَوْمَ خَيْبَرَ:

لَأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ رَجُلًا يُحبُّ اللهَ وَرَسُولَه، يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ

قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مَا أَحْبَبْتُ الإِمَارَةَ إِلاَّ يَوْمَئشذٍ، فَتَسَاوَرْتُ له رَجَاءَ أَنْ أُدْعَى لهََا، فَدَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَلِيَ بنَ أَبِي طَالِبٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فَأَعْطَاهُ إِيَّاهَا، وَقَالَ:

اِمْشِ وَلَا تَلْتَفِتْ حَتَّى يَفْتَحَ اللهِ

عَلَيْكَ فَسَارَ عَلِيٌّ شَيْئاً، ثُمَّ وَقَفَ وَلَمْ يَلْتَفِتْ، فَصَرَخَ: يَا رَسُوْلُ اللَّه، عَلَى مَاذَا أُقَاتِلُ النَّاسَ؟ قَالَ :

قَاتِلْهُمْ حتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللّهِ، فَإِذَا فَعَلُوا ذلِكَ فَقَدْ مَنَعُوا مِنْكَ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّهَا، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

فَتَسَاوَرْتُ هُوَ بالسِّين المهملة: أَيْ وثبت مُتطلِّعاً.


Dari Abu Hurairah ra. pula bahwa Rasulullah saw. bersabda pada hari perang Khaibar:

Aku akan memberikan panji ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya.

Umar ra. Berkata, aku tidak suka menjadi pemimpin, kecuali saat itu. Kemudian aku memperlihatkan diriku dengan harapan, aku dipanggil oleh Rasulullah saw. Namun, Rasulullah memanggil Ali bin Abi Thalib ra. dan memberikan panji kepadanya. Seraya bersabda:

Berjalanlah dan jangan menoleh, hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu.

Ali berjalan beberapa langkah tanpa menoleh, lalu berhenti dan berkata, Ya Rasulullah, untuk apakah aku memerangi mereka? Rasulullah bersabda:

Perangilah mereka sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Jika mereka telah memberikan kesaksian itu, sesungguhnya mereka telah memelihara darah dan harta mereka, kecuali dengan cara yang disyariatkan, sedangkan hisab mereka berada di sisi Allah.

(HR Muslim)

Fatasaawartu, dengan sin muhmalah (yakni sin tak bertitik dan bukan syin yang bertitik tiga di atas) artinya: Aku melompat ke muka untuk menampakkan diri.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4422.