Tawakkal

RS 76 RS 77 RS 78 RS 79 RS 80 RS 81 RS 82 RS 83 RS 84

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهما أَيضاً قَالَ :

حَسْبُنَا اللَّهُ ونِعْمَ الْوَكِيلُ، قَالَهَا إِبْرَاهِيْمُ صَلّى َاللّهُ عَلَيْهِ وسَلَّم حِينَ أُلْقِيَ في النَّارِ، وَقَالَهَا مُحمَّدٌ صَلّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم حِيِنَ قََالُوا:إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إيْمَاناً وَقَالُوا : حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ

في روايةٍ له عن ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنهما قال : كَانَ آخِرَ قَوْلِ إبْرَاهِيمَ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم حِينَ أُلْقِيَ في النَّارِ: حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعمَ الْوَكِيلُ .


Dari Ibn Abbas ra. pula, berkata:

Hasbunallah Wa ni'mal Wakil (Cukuplah Allah itu sebagai penolong kita dan Dia adalah sebaik-baiknya yang diserahi) itu kata yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim as. ketika beliau dilemparkan ke dalam api. Dan merupakan kata yang diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. ketika orang-orang berkata: Sesungguhnya orang-orang berkumpul untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka. Namun, keimanan para sahabat semakin kuat, mereka mengucapkan, Hasbunallah Wa ni’mal Wakil.

(HR al-Bukhari)

Dalam riwayat al-Bukhari yang lain, juga dari Ibn Abbas ra. disebutkan: Ucapan Nabi Ibrahim yang terakhir sekali ketika beliau dilemparkan ke dalam api adalah: Hasbiallah wa ni'mal wakil.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4197 dan 4198.

عَن أبي هُرَيْرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه عَنْ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أقْوَامٌ  أَفْئِدتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

قيل معْنَاهُ: مُتوَكِّلُون. وقِيلَ: قُلُوبُهُمْ رَقِيقَةٌ .


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Masuk surga orang-orang yang hatinya seperti hati burung.

(HR Muslim)

Maksud riwayat di atas: Mereka itu bertawakkal. Juga dapat diartikan bahwa: Hati mereka itu lemah lembut.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 5074; dan Ahmad, hadis no. 8032.

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه أَنَّهُ:

غَزَا مَعَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قِبَلَ نَجْدٍ، فَلَمَّا قَفَل رسُوْلُ الله صَلّى َاللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَفَلَ مَعَهُمْ، فَأَدْرَكَتْهُمُ الْقَائِلَةُ في وَادٍ كَثِيرِ الْعِضَاهِ، فَنَزَلَ رسُوْلُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، وَتَفَرَّقَ النَّاسُ يَسْتَظِلُّونَ بالشَّجَرِ، وَنَزَلَ رسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم تَحْتَ سمُرَةٍ، فَعَلَّقَ بِهَا سَيْفَهُ، وَنِمْنَا نَوْمَةً، فَإذَا رسُوْلُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَدْعُونَا، وَإِذَا عِنْدَهُ أَعْرَابِيُّ فقَالَ :

إنَّ هَذَا اخْتَرَطَ عَلَيَّ سَيْفِي وأَنَا نَائِمٌ، فَاسْتَيْقَظْتُ وَهُو في يَدِهِ صَلْتاً، قالَ : مَنْ يَمْنَعُكَ مِنِّيْ ؟ قُلْتُ : اللُّه ثَلاثاً

وَلَمْ يُعَاقِبْهُ وَجَلَسَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَة قَالَ جَابِرٌ : كُنَّا مع رسُوْلُ اللِّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بذَاتِ الرِِّقَاعِ، فَإذَا أَتَيْنَا عَلَى شَجَرَةٍ ظَلِيلَةٍ تَرَكْنَاهَا لرسُوْلُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، فَجَاءَ رَجُلٌ منَ الْمُشْرِكِين، وَسَيْفُ رسُوْلُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مُعَلَّقٌ بالشَّجَرَةِ، فَاخْتَرَطَهُ فَقَاَل : تَخَافُنِي ؟ قَالَ : لا قَالَ : فمَنْ يَمْنَعُكَ مِنِّي ؟ قالَ: اللَّه 

وَفِي رِوَايَةِ أبِي بَكْرٍ الإِسْمَاعِيْلِي فِي صَحِيْحِهِ : قال مَنْ يَمْنعُكَ مِنِّي ؟ قَالَ : اللَّهُ قال: فَسَقَطَ السَّيْفُ مِنْ يدِهِ، فَأَخَذَ رسُوْلُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم السَّيْفَ فَقَاَل : مَنْ يَمْنَعُكَ مِنِّي ؟ فَقَالَ : كُنْ خَيْرَ آخِذٍ، فَقَالَ : تَشْهَدُ أنْ لا إلَه إلا اللَّهُ، وَأَنِّي رسولُ اللَّه ؟ قال :لا وَلَكِنِّي أُعَاهِدُكَ أنْ لا أُقَاتِلَكَ، وَلا أكُونَ مَعَ قَوْمٍ يُقَاتِلُونَكَ، فَخَلَّى سَبِيلَهُ، فَأَتَى أَصْحَابَهُ فقَالَ : جِئْتُكُمْ مِنْ عِنْدِ خَيْرِ النَّاسِ .

قَوْلُهُ : قَفَلَ  أَيْ : رَجَعَ .

وَالْعِضَاهُ : الشَّجَرُ الَّذي لَه شَوْكٌ .

وَالسَّمُرةُ بِفَتْحِ السِّينِ وَضَمِّ الْميمِ : الشَّجَرَةُ مِنَ الْطَّلْحِ، وَهِيَ الْعِظَامُ منْ شَجَرِ الْعِضَاهِ .

وَ اخْتَرَطَ السَّيْفَ أَيْ : سَلَّهُ وَهُوَ في يَدِهِ .

صَلْتاً  أيْ : مَسْلُولاً، وَهُوَ بِفَتْحِ الصَّادِ وَضَمِّهَا .


Dari Jabir ra. yang bercerita bahwa:

Ia pergi berperang bersama Nabi saw. ke daerah dekat Najad. Setelah Rasulullah saw. kembali dari perjalanannya iapun kembali pula beserta mereka, ia baru menyusul dan bertemu mereka di suatu lembah yang banyak pohon durinya. Rasulullah saw. turun dan orang-orang lainpun turun dan berteduh di bawah pohon. Rasulullah saw. itu turun di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan pedangnya di situ. Ketika kami semua tidur lelap, tiba-tiba Rasulullah saw. memanggil-manggil kita dan di sisinya ada seorang badui, lalu Beliau saw. bersabda:

Orang ini telah mengambil pedangku tadi saat aku tertidur. Ketika aku terbangun, pedang itu terhunus di tangannya. Dia bertanya: siapakah yang akan membelamu dariku? Aku menjawab, Allah. Kuucapkan tiga kali.

Beliau tidak menghukum orang tersebut, lalu beliau duduk.

(Muttafaq 'aiaih)

Dalam sebuah riwayat lagi disebutkan: Jabir berkata: Kita semua bersama-sama Rasulullah saw. dalam peperangan Zat al-Riqa', kemudian sampailah kita pada pohon yang rindang yang kita biarkan untuk digunakan oleh Rasulullah saw. Kemudian datanglah seseorang lelaki dari golongan kaum musyrikin sedangkan pedang Rasulullah saw. digantungkan pada pohon tersebut. Orang itu menghunus pedangnya lalu berkata: Adakah engkau takut padaku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak.Orang itu berkata lagi: Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari perbuatanku ini. Beliau saw. menjawab: Allah.

Dalam riwayat Abu Bakar al-lsma'ili dalam kitab sahihnya : Orang itu berkata: Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari perbuatanku ini. Beliau saw. bersabda: Allah. Kemudian jatuhlah pedang itu dari tangannya. Selanjutnya pedang itu diambil oleh Rasulullah saw. lalu bersabda: Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari padaku ini? Orang tadi berkata: Jadilah kamu sebaik-baiknya orang yang dimintai perlindungan.  Rasulullah saw. bersabda pula: Maukah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa aku ini utusan Allah ?. Ia menjawab: Tidak, tetapi aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan memerangimu dan tidak pula akan menyertai kaum yang memerangimu. Rasulullah saw. membiarkan orang itu pergi. Kemudian ia mendatangi sahabat-sahabatnya seraya berkata: Aku datang pada  kalian dari tempat sebaik-baik manusia

Kata Qofala artinya: Pulang

al-'Idhah: Pohon yang berduri

al-Samurah: Bagian dari batang pohon yang berduri.

Ikhtaratha al-saifa: Mengambil pedang

Saltan: Terhunus


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2694; Muslim, hadis no. 1391-1392 dan 4231; Ahmad, hadis no. 13816, 14400 dan 14655.

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : سَمِعْتُ رسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُولُ:

لَوْ أنَّكُم ْتَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوَ خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ، وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ

مَعْنَاهُ تَذْهَبُ أَوَّلَ النَّهَارِ خِمَاصاً : أي ضَامِرةَ الْبُطونِ مِنَ الْجُوعِ، وَتَرْجِعُ آخِرَ النَّهَارِ بِطَاناً : أَيْ مُمْتَلِئةَ الْبُطُونِ .


Dari Umar ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepadamu, sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada burung yang berangkat di pagi hari dalam keadaan lapar, lalu pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan)

Makna Hadis ini: Burung-burung itu pergi di awal pagi dalam keadaan khimash, artinya kosong perutnya karena lapar, lalu pulang pada ujung/sore hari dalam keadaan bithaan, atinya perutnya penuh karena kenyang.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2266; Ibn Majah, hadis no. 4154; Ahmad, hadis no. 348.

عَنْ أبي عِمَارَةَ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهما قَالَ : قَاَل رسُوْلُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

يَا فُلان إذَا أَويْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَقُل :

اللَّهمَّ أسْلَمْتُ نَفْسي إلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أمْري إِلَيْكَ، وَألْجَأْتُ ظَهْرِي إلَيْكَ. رَغْبَةً وَرَهْبةً إلَيْكَ، لا مَلْجَأَ وَلا مَنْجَى مِنْكَ إلاَّ إلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذي أَنْزَلْتَ، وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ.

فَإِنَّكَ إنْ مِتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ، مِتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ، وَإنْ أَصْبَحْتَ، أَصَبْتَ خَيْراً .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ في الصَّحيحين عَن الْبرَاء ِقَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : إِذَا أتَيْتَ مَضْجعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ للصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ وَقُلْ : وَذَكََرَنَحْوَهُ ، ثُمَّ قَالَ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ  .


Dari Abu 'Umarah, yaitu al-Bara' Ibn 'Azib ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Hai Fulan, jika engkau berada di tempat tidurmu maka berdoalah:

Ya Allah, aku serahkan diriku pada-Mu, aku hadapkan wajahku pada-Mu, aku serahkan urusanku pada-Mu, aku sandarkan punggungku pada-Mu, karena aku senang dan takut kepada-Mu. Tiada tempat berlindung dan mencari selamat dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.

Jika kamu mati pada malam itu, maka kamu akan mati dalam keadaan fitrah. Jika kamu hidup hingga pagi tiba, maka kamu akan memperoleh kebaikan.

(Muttafaq 'alaih)

Disebutkan pula dalam kedua kitab sahih Bukhari dan Muslim, dari al-Bara', berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada-ku: Jika kamu hendak tidur, maka berwudhu'lah sebagaimana wudhu'mu untuk shalat, kemudian berbaringlah atas lambung kananmu, kemudian ucapkanlah...sebagaimana riwayat di atas dengan tambahan pada penutupnya: Jadikanlah ucapan tersebut sebagai kata akhir yang engkau ucapkan.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 239, 5836, 5837, 5840 dan 6934; Muslim, hadis no. 4884 dan 4885; Abu Daud, hadis no. 4389; al-Tirmizi, hadis no. 3316 dan 3498; Ibn Majah, hadis no. 3866; Ahmad, hadis no. 17782, 17826, 17848, 17874, 17906 dan 17932; al-Darimi, hadis no. 2567.

عَنْ أَبي بَكْرٍ الصِّدِّيق رَضِيَ اللهُ عَنْه، عَبدِ الله بْنِ عُثْمَانَ بنِ عامِرِ بْنِ عُمَرَبْن كَعْب بْن سَعْدِ بْنِ تَيْمِ بْن مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْن لُؤيِّ بْنِ غَالِب الْقُرَشِيِّ التَّيْمِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْه وَهُوَ وَأَبُوهُ وَأُمَّهُ صَحَابَةٌ، رَضِيَ اللهُ عَنْهم قَالَ :

نَظَرْتُ إلَى أَقْدَامِ المُشْرِكِينَ وَنَحنُ في الْغَارِ وَهُمْ عَلَى رُؤُوسِنَا فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لأبْصَرَنَا .  فقَالَ :

مَا ظَنُّكَ يا أَبا بَكْرٍ باثْنَينِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا.

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu Abdullah ibn Usman Ibn 'Amir ibn 'Amr ibn Ka'ab ibn Sa'ad ibn Taim ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Luai ibn Ghalibal-Qurasyi at- Taimi ra. ia dan ayahnya, juga ibunya semuanya adalah termasuk golongan para sahabat ra. berkata:

Aku melihat pada kaki kaum musyrikin sedang kita berada dalam goa dan orang-orang tersebut tepat di atas kepala kita, lalu aku berkata: Ya Rasulullah, andaikata seorang dari mereka itu melihat ke bawah kakinya, pasti mereka akan dapat melihat tempat kita ini. Beliau saw. lalu bersabda:

Apakah dugaanmu dengan dua orang, hai Abu bakar? Allah adalah pihak ketiga yang bersama kita.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3380, 3629 dan 4295; Muslim, hadis no. 4389; al-Tirmizi, hadis no. 3021; Ahmad, hadis no. 11.

عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ سلَمَةَ، وَاسْمُهَا هِنْدُ بنْتُ أَبي أُمَيَّةَ حُذَيْفَةَ الْمَخْزُومِيَّةُ رَضِيَ اللهُ عَنْها أن النَبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ إذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قالَ :

بِسْم ِاللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أنْ أَضِلَّ أوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِشلَّ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظلَمَ، أوْ أَجْهَلَ أو يُجهَلَ عَلَيَّ .

حديثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ والتِّرمذيُّ وَغَيْرُهُمَا بِأسانِيدَ صَحِيْحةٍ

قالَ التِّرْمذي : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ، وهذا لَفظُ أَبي داودَ .


Dari Ummul Mu'minin Ummu Salamah dan namanya sendiri adalah Hindun bint Abu Umayyahyaitu Hudzaifah al-Makhzumiyah ra. bahwa Nabi saw. itu apabila keluar dari rumahnya, bersabda yang artinya:

Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Ya Allah, aku mohon perlindungan kepada-Mu, jika aku tersesat atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, menganiaya atau dianiaya, menjadi bodoh ataupun dibodohi oleh orang lain.

(Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Tirmizi dan lain-lainnya dengan sanad-sanad yang sahih)

al-Tirmizi berkata bahwa ini adalah Hadis hasan sahih. Hadis di atas adalah menurut lafaznya Imam Abu Daud.


Hadis ini diriwayatkan juga oleh Abu Daud, hadis no. 4430; al-Tirmizi, hadis no. 3349; al-Nasa’i, hadis no. 5391; Ibn Majah, hadis no. 3874; Ahmad, hadis no. 25400 dan 25504.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه قَالَ : قَالَ : رسُوْلُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

مَنْ قَالَ يَعْنِي إذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ : بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوةَ إلاَّ بِاللَّهِ، يقالُ لهُ : هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ، وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ .

(رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ، والنِّسائِيُّ وغيرُهمِ : وقال التِّرْمِذِي : حَدِيْثٌ حَسَنٌ)

زَادَ أَبُوْ دَاوُدَ : فيقول : يَعْنِي الشَّيْطَانَ لِشَيْطَانٍ آخَر َ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِى؟


Dari Anas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan: Bismillah, Tawakkaltu 'alallah Wala haula Wala Quwwata Illabitlah - artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah dan tiada daya serta kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, maka kepada orang itu dikatakanlah: Engkau telah diberi petunjuk, telah dicukupi, dan telah diberi penjagaan. Setanpun akan menyingkir dari orang tersebut.

(Diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Tirmizi dan al-Nasa'i serta lain-lainnya. al-Tirmizi berkata bahwa ini adalah Hadis hasan)

Abu Daud menambahkan lalu berkata: Bahwa syaitan yang satu berkata kepada syaitan lainnya: Bagaimana engkau dapat menggoda orang yang telah diberi petunjuk telah dicukupi dan telah pula diberi penjagaan.


Diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 4431; al-Tirmizi, hadis no. 3348 dan berkata: Hadis hasan sahih gharib dengan lafaz ini.

وَعَنْ أنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، وكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، وَالآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أخَاهُ للنَبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقَالَ :

لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ.

(رَواه التِّرْمذيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ)

يَحْتَرِفُ : يَكْتَسِبُ وَيَتَسَبَّبُ .


 Dari Anas ra. berkata: Ada dua orang bersaudara pada zaman Nabi saw. salah seorang dari keduanya itu datang kepada Nabi saw. yang lainnya lagi bekerja. Orang yang bekerja ini mengadu kepada Nabi saw. mengenai saudaranya,  lalu Beliau saw. bersabda:

Barangkali engkau diberi rezeki karena dia.

(HR al-Tirmizi dengan sanad yang sahih mengikut syarat Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2267 dan berkata: Hadis hasan sahih.