Allah membuka lebar pintu taubat-Nya

RS 16 RS 17 RS 18 RS 19

وَعَنْ أَبِي مُوسَى عَبْدِ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ :

إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِها .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Musa Abdullah  ibn Qais al-Asy'ari ra. dari Nabi saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta'ala itu membentangkan tangan-Nya di waktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu siang, dan juga membentangkan tangan-Nya di waktu siang untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu malam. Demikian ini terus menerus sampai terbitnya matahari dari arah barat.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4954. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, hadis no.18708 dan 18793.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِها تَابَ اللهُ عَلَيْهِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah akan menerima taubatnya.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4873. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, hadis no.7386, 8767, 9144 dan 10176.

وَعَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَان ِعَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

إِنَّ اللهَ  عَزَّ وَجَلَّ يَقْبَلُ تَوْبَةَ العَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ


Dari Abu Abdur Rahman yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn al-Khaththab ra. dari Nabi saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah 'Azzawajalla itu menerima taubatnya seseorang hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya.

(Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini adalah Hadis hasan)


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 3460. Beliau berkata: Hadis ini hasan. Hadis ini diriwayatkan juga oleh Ibn Majah, hadis no. 4243 dan Ahmad, hadis no. 5885, 6120 dan 14952.

وَعَنْ زِرِّ بْن حُبَيْشٍ، قَالَ : أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ أَسْألُهُ عَنِ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ، فَقَالَ : مَا جَاءَ بِكَ يَا زِرُّ ؟ فَقُلْتُ : ابْتِغَاء الْعِلْمِ، فَقَالَ : إنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضىً بِمَا يَطْلُبُ . فَقُلْتُ : إِنَّهُ قَدْ حَكَّ فِي صَدْرِي الْمَسْحُ عَلَى الْخُفَّيْنِ بَعْدَ الْغَائِطِ وَالْبَوْلِ، وَكُنْتَ امْرَءاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتُ أَسْأَلُكَ هَلْ سَمِعْتَهُ يَذْكُرُ فِي ذلِكَ شَيْئاً ؟ قَالَ : نَعَمْ ،كَانَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْراً - أَوْ مُسَافِرِيْنَ - أنْ لا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيالِيهنَّ إلاَّ مِنْ جَنَابَةٍ، لَكِنْْ مِنْ غَائطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ . فَقُلْتُ : هَلْ سَمِعْتَهُ يَذْكُرُ في الْهَوَى شَيْئاً ؟ قَالَ : نَعَمْ، كُنّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في سَفَرٍ، فبَيْنَا نَحْنُ عِندَهُ إِذْ نَادَاهُ أَعْرَابيٌّ بصَوْتٍ لَهُ جَهْوَرِيٍّ : يَا مُحَمَّدُ، فأَجَابَهُ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْواً مِنْ صَوْتِه :

هَاؤُمْ

فقُلْتُ لَهُ : وَيْحَكَ! اغْضُضْ مِنْ صَوتِكَ فَإِنَّكَ عِنْدَ النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَقَدْ نُهِيتَ عَنْ هذَا ! فقالَ : وَاللهِ لاَ أغْضُضُ . قَالَ الأَعرَابيُّ : الْمَرْءُ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ ؟ قَالَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَومَ القِيَامَةِ .

فَمَا زَالَ يُحَدِّثُنَا حَتَّى ذَكَرَ بَاباً مِنَ المَغْرِبِ مَسِيرَةُ عَرْضِهِ أَوْ يَسِيرُ الرَّاكِبُ في عَرْضِهِ أَرْبَعِينَ أَوْ سَبعِينَ عَاماً - قَالَ سُفْيَانُ أَحدُ الرُّوَاةِ : قِبَلَ الشَّامِ - خَلَقَهُ الله ُتَعَالَى يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مَفْتُوحاً لِلتَّوْبَةِ لا يُغْلَقُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ.

رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَغَيْرُهُ، وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ


Dari Zir Ibn Hubaisy, berkata: Aku mendatangi Shafwan Ibn 'Assal ra. perlu menanyakan soal mengusap dua buah sepatu khuf (but). Shafwan berkata: Apakah yang menyebabkan engkau datang ini, hai Zir ? aku menjawab: karena ingin mencari ilmu pengetahuan. Ia berkata lagi: Sesungguhnya para malaikat itu sama meletakkan aku paku pnya yakni berhenti terbang dan ingin pula mendengarkan ilmu atau karena tunduk menghormat kepada Orang yang menuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang dicarinya. Aku berkata: Sebenarnya aku sudah tergerak dalam hatiku akan mengusap di atas dua buah sepatu khuf itu sehabis buang air besar atau kecil. Engkau adalah termasuk salah seorang sahabat Nabi saw. maka dari itu aku datang ini untuk menanyakannya kepadamu.

Apakah engkau pernah mendengar Beliau saw. menyebutkan persoalan mengusap sepatu khuf itu daripadanya? Shafwan menjawab: Ia pernah. Rasulullah saw. menyuruh kita semua, jikalau kita sedang dalam bepergian,supaya kita jangan melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari dengan malamnya sekali, kecuali jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau hanya karena membuang air besar atau kecil atau karena sehabis tidur, bolehlah tidak usah dilepaskan. Aku berkata lagi: Apakah engkau pernah mendengar Beliau saw. menyebutkan persoalan cinta? Dia menjawab: Ya pernah. Pada suatu ketika kita bersama dengan Rasulullah saw. dalam bepergian. Di kala kita berada di sisinya itu, tiba-tiba ada seorang a'rab (orang Arab dari pegunungan) memanggil beliau itu dengan suara yang keras sekali, berkata: Hai Muhammad. Rasulullah saw. menjawabnya dengan suara yang sekeras suaranya itu pula: Hai Muhammad. Rasulullah menjawabnya dengan suara yang mirip orang Badwi itu:

 

Kesinilah.

Aku berkata pada orang arab tadi: Celaka engkau ini, perlahankanlah suaramu, sebab engkau ini di hadapan Nabi saw.sedangkan engkau dilarang semacam ini. Orang a'rab itu berkata: Demi Allah, aku tidak akan memperlahankan suaraku. Kemudian ia berkata kepada Nabi saw.: Ada orang mencintai sesuatu kaum, tetapi ia tidak dapat menyamai mereka. Nabi saw. menjawab:

Seseorang itu dapat menyertai orang yang dicintai olehnya pada hari kiamat.

Tidak henti-hentinya beliau memberitahukan apa saja kepada kita, sehingga akhirnya menyebutkan bahwa di arah barat itu ada sebuah pintu yang lebarnya sama dengan jarak perjalanan seorang pengendara selama empat puluh atau tujuh puluh tahun. Salah seorang yang meriwayatkan Hadis ini yaitu Sufyan mengatakan: Di arah Syam pintu itu dijadikan oleh Allah Ta'ala sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi, senantiasa terbuka untuk taubat, tidak pernah ditutup sehingga terbitlah matahari dari sebelah barat yakni dari dalam pintu tadi.

(Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan lain-lainnya dan al-Tirmizi mengatakan bahwa Hadis ini adalah hasan sahih)


Hadis  sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 3458. Beliau berkata: Hadis ini sahih.