Harus betul-betul karena Allah

RS 1 RS 5 RS 7 RS 8

وَعَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بْنِ نُفَيْلِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى بْنِ رِيَاحِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ قُرْطِ بْنِ رَزَاحِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غِالِبٍ الْقُرَشِيِّ الْعَدَوِيِّ قالَ: سَمِعتُ رَسُولَ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللّهِ وَرَسُوْلِهِ، فَهِجْرَتُهُ إلَى اللّهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكَحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

     مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ

رَوَاهُ إمَامَا الْمُحَدّثِيْنَ، أبُو عَبْدِ اللّه مُحَمَّدُ بْنُ إسْمَاعِيْلَ بْنِ إبْرَاهِيمَ بْن الْمُغِيْرَةِ ابْنِ بَرْدِزْبَهْ الْجُعْفِيُّ الْبُخَارِيُّ،  وَأَبُو الْحُسَيْنِ مُسْلِمُ بْنُ الْحَجَّاجِ بْنِ مُسْلمٍ الْقُشَيْرِيُّ النَّيْسَابُورِيُّ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُمَا فِي صَحِيْحَيْهِمَا اللَّذَيْنِ هُمَا أَصَحُّ الْكُُتُبِ الْمُصَنَّفَةِ .


Dari Amir al-Mu'minin Abu Hafs Umar Ibn Al-khaththab Ibn Nufail Ibn Abdul 'Uzza Ibn Riah Ibn Abdullah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn 'Adi Ibn Ka'ab Ibn Lu'ai Ibn Ghalib al-Qurasyi al-'Adawi ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung niatnya dan Sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang telah menjadi niatnya. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itupun karena Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu untuk harta dunia yang hendak diperolehnya, ataupun untuk seorang wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itupun untuk sesuatu yang dimaksudkannya.

(Muttafaq 'alaihi)

____________

Diriwayatkan oleh dua orang imam ahli Hadis yaitu Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah Ibn Bardizbah Al-Ju'fi al-Bukhari, lazim disingkat dengan Bukhari saja dan Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj Ibn Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi, lazim disingkat dengan Muslim saja ra. dalam kedua kitab masing-masing yang keduanya itu adalah sesahih-sahihnya kitab Hadis yang dikarangkan.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1, 52, 2344, 3609, 4682, 6195 dan 6439; dan Muslim, hadis no. 3530. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 1882; al-Tirmizi, hadis no. 1571; al-Nasa'i, hadis no. 73, 3383 dan 3734; Ibn Majah, hadis no. 4217; Ahmad, hadis no. 163 dan 283.

وَعَنْ أَبِيْ يَزِيْدَ مَعْنِ بْنِ يَزِيْدَ بْنِ الْأَخْنَسِ رَضِيَ اللّه عَنْهُمْ، وَهُوَ وَأَبُوهُ وَجَدُّهُ صَحَابِيُّوْنَ، قَالَ : كَانَ أَبِي يَزِيْدُ أَخْرَجَ دَنَانِيْرَ يَتَصَدَّقُ بِهَا، فَوَضَعَهَا عِنْدَ رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ، فَجِئْتُ فَأَخَذْتُهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا . فَقَالَ : وَاللّهِ، مَا إِيَّاكَ أَرَدْتُ، فَخَاصَمْتُهُ إِلَى رَسُولِ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فقَالَ :

لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيْدُ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Abu Yazid yaitu Ma'an Ibn Yazid Ibn Akhnas ra. Ia, ayahnya dan neneknya adalah termasuk golongan sahabat semua. Kata aku: Ayahku, yaitu Yazid mengeluarkan beberapa dinar yang dengannya ia bersedekah, lalu dinar-dinar itu ia letakkan di sisi seseorang di dalam masjid. Aku yakni Ma'an anak Yazid datang untuk mengambilnya, kemudian aku menemui ayahku dengan dinar-dinar tadi. Ayah berkata: Demi Allah, bukan engkau yang ku kehendaki untuk diberi sedekah itu. Selanjutnya hal itu aku adukan kepada Rasulullah saw. lalu beliau bersabda:

Bagimu adalah apa yang engkau niatkan hai Yazid yakni bahwa engkau telah memperoleh pahala sesuai dengan niat sedekahmu itu sedang bagimu adalah apa yang engkau ambil, hai Ma'an yakni bahwa engkau boleh memiliki dinar-dinar tersebut.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1333. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, hadis no. 15299 dan 17559; al-Darimi, hadis no. 1582.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَانِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman Ibn Shakhr ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta'ala itu tidak melihat kepada tubuh dan bentuk rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4651. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibn Majah, hadis no. 4133; Ahmad, hadis no. 7493 dan 10537.

وَعَنْ أَبي ِمُوْسَى عَبْدِ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : سُئِلَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتلُ شَجَاعَةً، ويُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَيُقَاتِلُ رِيَاءً، أَيُّ ذلِكَ فِي سَبِيْلِ الله ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا، فَهوَ فِي سَبِيْلِ اللهِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Musa, yakni Abdullah Ibn Qais al-Asy'ari ra. berkata: Rasulullah saw. ditanya perihal seseorang yang berperang dengan tujuan menunjukkan keberanian, ada lagi yang berperang dengan tujuan kesombongan - ada yang artinya kebencian - ada pula yang berperang dengan tujuan pameran - menunjukkan pada orang-orang lain karena ingin berpamer. Manakah di antara semua itu yang termasuk dalam jihad fi-sabilillah? Rasulullah saw. menjawab:

Barangsiapa yang berperang dengan tujuan agar kalimat Allah - Agama Islam- menjadi yang paling tinggi, maka ia disebut jihad di jalan Allah.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 120, 2599, 2894 dan 6904; Muslim, hadis no. 3524-3526. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 2156; al-Tirmizi, hadis no. 1570; al-Nasa'i, hadis no. 3085; Ibn Majah, hadis no. 2773; Ahmad, hadis no. 18673, 18722, 18771, 18805 dan 18905.