Perintah untuk menghormati ulama dan menempatkan mereka sesuai ilmunya

39:9 39:9 RS 348 RS 371

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ


(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

وَعَنْ أبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو البَدْرِيِّ الأنصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْه قََالَ : قََالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ، فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً، فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الهِجْرَةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ سِنّاً، وَلاَ يُؤمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ في سُلْطَانِهِ، وَلاَ يَقْعُدُ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : فَأَقْدمهُمْ سِلْماً بَدَلَ سِنًّا : أَيْ إِسْلاماً .

وَفِي رِوَايَة : يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤهُمْ لِكتَابِ اللَّهِ، وأَقْدَمُهُمْ قِرَاءَةً، فَإِنْ كَانَتْ قِراءَتُهمْ سَوَاءً فَيَؤُمُّهم أَقْدمُهُمْ هِجْرةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الهِجْرَةِ سوَاء، فَلْيُؤمَّهُمْ أَكْبرُهُمْ سِنّاً.

والمُرَادُ بِسُلْطَانِهِ مَحَلُّ وِلاَيَتِهِ، أَوْ المَوْضِعُ الذي يخْتَصُّ بِهِ .

وَتَكْرِمَتُهُ بفتحِ التاءِ وكسر والراءِ : وَهِي مَا يَنْفَرِدُ بِهِ مِنْ فِرَاشٍ وسَرِيْرٍ وَنَحْوِهِمَا .


Dari Abu Mas'ud yaitu 'Uqbah Ibn 'Amr al-Badri al-Anshari ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Hendaknya yang menjadi imam yang terbaik bacaannya terhadap kitabullah. Jika semua jamaah di situ sama baiknya dalam membaca kitabullah, maka yang terpandai dalam al-Sunnah. Jika semua sama pandainya dalam al-Sunnah,maka yang terdahulu hijrahnya. Jika dalam hijrahnya sama dahulunya, maka yang tertua usianya. Janganlah seseorang itu menjadi imamnya seseorang yang lain dalam daerah kekuasaan orang lain itu dan jangan pula seseorang itu duduk dalam rumah orang lain itu di tempat duduk yang khusus untuk tuan rumah, kecuali dengan izinnya.

(HR Muslim)

Dalam riwayat Muslim lainnya: Maka yang terdahulu masuk Islamnya sebagai ganti yang tertua usianya. Dalam riwayat lain lagi disebutkan: Yang berhak menjadi imamnya sesuatu kaum waktu shalat ialah yang terbaik bacaannya terhadap kitabullah al-Quran, dan orang yang terdahulu pandai membacanya. Jika dalam pembacaan itu sama dahulu dan pandainya, maka hendaklah yang menjadi imam itu seorang yang terdahulu hijrahnya. Jika dalam hijrahnya sama dahulunya, maka hendaknya menjadi imam seorang yang tertua usianya.

Yang dimaksudkan bisulthanihi yaitu tempat kekuasaannya atau tempat yang ditentukan untuknya.

Takrimatihi: sesuatu yang dikhususkan untuk diri sendiri, baik berupa bantal, hamparan, kasur ataupun lain-lainnya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1078 dan 1079; Abu Daud, hadis no. 494; al-Tirmizi, hadis no. 218; al-Nasa’i, hadis no. 772 dan 775; Ibn Majah, hadis no. 970; Ahmad, hadis no. 16446, 16472 dan 21308.

وَعَنْ أبي هُريرة رَضِيَ اللهُ عَنْه عَنْ النَبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قََالَ :

النَّاسُ مَعَادِنُ كَمَعَادِنِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، خِيَارُهُمْ فِي الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الإِسْلامِ إِذَا فَقهُوا . وَالأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ، فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ، وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا، اخْتَلَفَ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

وَرَوَى البُخَارِيُّ قوله : الأَرْوَاحُ إِلخ، من رواية عائشة رضي اللَّه عنها .


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Para manusia bagaikan benda logam, sebagaimana juga logam emas dan perak. Orang-orang pilihan di antara mereka di zaman Jahiliyah adalah orang-orang pilihan pula di zaman Islam, jika mereka pandai dalam agama. Ruh-ruh itu bagaikan kesatuan tentara, maka mana yang dikenal dari golongan ruh-ruh itu dapat menjadi rukun damai, sedang mana yang tidak dikenalinya dari golongan ruh-ruh itu berselisihan (maksudnya ruh baik berkumpulnya ialah dengan ruh baik, sedang yang buruk dengan yang buruk).

(HR Muslim)

al-Bukhari meriwayatkan sabda Nabi saw.: Al-Arwah dan seterusnya itu dari riwayat Aisyah ra.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3104, 3123, 3131, 3231, 3234, 4321, 5598 dan 6643; Muslim, hadis no. 4773; Abu Daud, hadis no. 4194 dan 4229; al-Tirmizi, hadis no. 1948; Ahmad, hadis no. 7183, 7226, 7551, 7724, 8084, 8426, 8718, 8806, 9011, 9201, 9276, 9488, 9616, 9905, 10023, 10065, 10282, 10372 dan 10404; Malik, hadis no. 1573; al-Darimi, hadis no. 225.