Jangan jadi orang yang lalai

RS 98 RS 99 RS 100

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقُلْتُ لَهُ، لِمْ تَصْنَعُ هذَا يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ :

أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أكُونَ عَبْداً شَكُوراً؟

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

هَذَا لفظ البُخَارِيّ، ونحوه في الصَّحِيْحَيْنِ من رواية المُغيرة بن شُعْبَةَ.


Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw. berdiri untuk beribadat dari sebagian waktu malam sehingga pecah-pecahlah kedua tapak kakinya. Aku (Aisyah) lalu berkata padanya: Mengapa Tuan berbuat demikian, Ya Rasulullah, sedangkan Allah telah mengampuni untuk Tuan dosa-dosa Tuan yang telah lalu dan yang kemudian? Rasulullah saw. bersabda:

Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?

(Muttafaq 'alaih)

Ini adalah menurut lafaz Bukhari dan yang seperti itu terdapat pula dalam kedua kitab sahih -Bukhari dan Muslim- dari riwayat Mughirah Ibn Syu'bah.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no.1051, 1052, 1080, 1091, 1092, 1098 dan 4460: Muslim, hadis no. 1206-1208 dan 5046: Abu Daud, hadis no. 1071 dan 1072: al-Tirmizi, hadis no. 383: al-Nasa’i, hadis no. 1630-1632: Ibn Majah, hadis no. 1216 dan 1217.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أنَّهَا قَالَتْ :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

والمراد: الْعشْرُ الأواخِرُ من شهر رمضان: وَالمِئْزَر": الإِزارُ وهُو كِنايَةٌ عن اعْتِزَال النِّساءِ، وقِيلَ: المُرادُ تشْمِيرهُ للعِبادَةِ. يُقالُ: شَددْتُ لِهذا الأمرِ مِئْزَرِي، أيْ: تشمرتُ وَتَفَرَّغتُ لَهُ.


Dari Aisyah ra. juga bahwa ia berkata:

Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, maka Rasulullah menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya, dan bersungguh-sungguh serta mengencangkan ikat pinggangnya.

(Muttafaq 'alaih)

Yang dimaksudkan ialah: Hari sepuluh artinya sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan - jadi antara tanggal 21 Ramadhan sampai habisnya bulan itu. Mi'zar atau izar dikeraskan ikatannya maksudnya sebagai sindiran menyendiri dari kaum wanita yakni tidak berkumpul dengan istri-istrinya, ada pula yang memberi pengertian bahwa maksudnya itu ialah amat giat untuk beribadat. Dikatakan: Aku mengeraskan ikat pinggangku untuk perkara ini, artinya: Aku bersungguh-sungguh melakukannya dan menghabiskan segala waktu untuk merampungkannya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1884: Muslim, hadis no. 2008: Abu Daud, hadis no. 1168: al-Tirmizi, hadis no. 726: al-Nasa’i, hadis no. 1621: Ibn Majah, hadis no. 1757 dan 1758: Ahmad, hadis no. 23001, 23241, 23254, 23766 dan 24992.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

المُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ. وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أََنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرُ اللهُ، َوَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Orang mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mu'min yang lemah. Namun keduanya itupun sama terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah merasa lemah. Jikalau engkau terkena oleh sesuatu mushibah, maka janganlah engkau berkata: Seandainya aku mengerjakan begini, tentu akan menjadi begini dan begitu. Tetapi berkatalah: Ini adalah takdir Allah dan apa saja yang dikehendaki oleh-Nya tentu Dia melaksanakannya, sebab sesungguhnya ucapan seandainya itu membuka pintu godaan syaitan.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4816: Ibn Majah, hadis no. 76 dan 4158: Ahmad, hadis no. 8436 dan 8473.