Keutamaan Azzan

RS 1033 RS 1036

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

لَوْ يَعْلمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِِ والصَّفِّ الأَوَّلِِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتََهِمُوا عَلََيْهِ لاسْتَهَمُوا عَلََيْهِ، وَلَوْ يَعْلََمُونَ مَا فِي التَّهْجِِيرِ لَاسْتَبَقُوا إَليْهِ، وَلََوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأتَوْهُمَا وَلََوْ حَبْواً .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

الاسْتهامُ : الاقْْتِرَاعُ،

والتَّهْجِيرُ : التَّبْكِيرُ إِلَى الصَّلَاةِ .


Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan shaf pertama, kemudian untuk mendapatkannya harus melalui undian, tentu mereka mau melakukan undian itu. Jika mereka mengetahui pahala berangkat lebih awal untuk shalat, pasti mereka akan berlomba-lomba untuk berangkat shalat lebih awal. Dan seandainya mereka mengetahui keutamaan shalat isya dan subuh, pasti mereka pergi ke masjid untuk melakukan shalat isya dan subuh meskipun harus merangkak.

(Muttafaq 'alaih)

al-Istiham: Mengadakan undian

dan al-Tahjir : Datang paling awal untuk mengerjakan shalat di masjid.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 580, 715, 679, 2292, 2492, 2617 dan 5292; Muslim, hadis no. 661, 663, 3538, 4743, 4744, 4745 dan 4746 ; Abu Daud, hadis no. 4565; al-Tirmizi, hadis no. 209, 983 dan 1881; al-Nasa’i, hadis no. 537 dan 665; Ibn Majah, hadis no. 789; Ahmad, hadis no. 6928, 7412, 7505, 7679, 7954, 8142, 8517, 8878, 9122, 9292, 9635, 9719, 9899, 10335, 10457 dan 10476; Malik, hadis no. 136 dan 269.

وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةََ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ : قََالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطََانُ، وَ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فََإِِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِِذَا ثُوِّبَ للصَّلَاةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِِذَا قُضِيَ التَّثْوِيِبُ أَقْبَلَ، حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِِ وِنَفْسِهِ يَقُولُ : اذْكُرْ كَذَا، وَاذْكُرْ كَذَا لمَا لََمْ يَذْكُرْ مِنْ قََبْلُ حَتَّى يَظََلَّ الرَّجُلُ مَا يَدْرِي كََمْ صَلَّى .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

التَّثْوِيبُ : الإِقََامَةُ .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Apabila azan dikumandangkan untuk shalat, maka setan lari terbirit-birit sambil berkentut, agar tidak mendengar azan. Setelah azan selesai, maka ia datang lagi. Ketika iqamat untuk shalat dikumandangkan, setan lari lagi. Sesudah iqamat selesai setan datang lagi. Lalu berbisik menggoda orang yang shalat, sambil mengucapkan: Ingatlah ini dan ingatlah itu, yaitu sesuatu yang tidak diingatnya sebelum shalat, sampai-sampai orang itu tidak tahu berapa rakaat ia shalat.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 573, 1146, 1155, 1156 dan 3043; Muslim, hadis no. 582, 583, 584, 585, 883 dan 884; Abu Daud, hadis no. 433; al-Tirmizi, hadis no. 363; al-Nasa’i, hadis no. 664 dan 1236; Ibn Majah, hadis no. 1206 dan 1207; Ahmad, hadis no. 7369, 7470, 7488, 7792, 8805, 8968, 9551, 9873, 10139, 10351 dan 10456; Malik, hadis no. 139 dan 208; al-Darimi, hadis no. 1178 dan 1456.