Akan mendapatkan Cinta Allah

RS 379 RS 380 RS 382

وَعَنْه عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

أَنَّ رَجُلاً زَار أَخاً لَهُ في قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَد اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجتِهِ مَلَكاً

وذكر الحديث إلى قوله :

إِن الله قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

وقد سبق بالبابِ قبله .


Dari Hurairah ra. pula dari Nabi saw. bahwa  :

Ada seorang Ielaki berziarah kepada seorang saudaranya di suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang malaikat untuk melindunginya di sepanjang jalan, kemudian dihuraikannya

Hadis itu sampai kepada bersabda:

Sesungguhnya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu karena Allah.

(HR Muslim)

Hadis ini telah lalu dalam bab yang sebelum ini lihat Hadis no. 260 dan 379.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4656. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, hadis no. 8923, 9579, 9857 dan 10195.

وَعَنْ البَرَاءِ بْنِ عَازبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهما عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَنه قال في الأَنْصَار :

لا يُحِبُّهُمْ إِلاَّ مُؤمِنٌ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ، مَنْ أَحَبَّهُمْ أحبَّه اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ الله .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari al-Bara' Ibn 'Azib ra. dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda mengenai golongan sahabat Anshar:

Tidak mencintai kaum Anshar melainkan orang mu'min dan tidak membenci mereka melainkan orang munafiq; barangsiapa yang mencintai mereka, maka ia dicintai oleh Allah dan barangsiapa membenci mereka, maka Allah akan memurkainya.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3499; Muslim, hadis no. 110; al-Tirmizi, hadis no. 3835; Ibn Majah, hadis no. 159; Ahmad, hadis no. 17769 dan 17838.

وَعَنْ أبي إِدريس الخَولانيِّ رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ : دَخَلْتُ مَسْجِدَ دِمَشْقَ، فَإِذَا فَتًى بَرَّاقُ الثَّنَايَا وَإِذَا النَّاسُ مَعهُ، فَإِذَا اخْتَلَفُوا في شَيءٍ، أَسْنَدُوهُ إِلَيْهِ، وَصَدَرُوا عَنْ رَأْيهِ، فَسَأَلْتُ عَنْهُ، فَقِيلَ : هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه، فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْغَدِ، هَجَّرْتُ، فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي بِالتَّهْجِيرِ، ووَجَدْتُهُ يُصَلِّي، فَانْتَظَرْتُهُ حَتَّى قَضَى صلاتَهُ، ثُمَّ جِئْتُهُ مِنْ قِبَلِ وجْهِهِ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، ثُمَّ قُلْتُ : وَاللَّهِ إِنِّي لأَحِبُّكَ للَّهِ، فَقَالَ : آللَّهِ ؟ فَقُلْتُ : أَللَّهِ، فقَالَ : آللَّهِ ؟ فَقُلْتُ : أَللَّهِ، فَأَخَذَني بِحَبْوَةِ رِدَائي، فَجَبذَني إِلَيْهِ، فَقَالَ : أَبْشِرْ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقول :

قالَ اللَّهُ تعالى وَجَبَتْ مَـحبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فيَّ، والمُتَجالِسِينَ فيَّ، وَالمُتَزَاوِرِينَ فيَّ، وَالمُتَباذِلِينَ فيَّ .

حديث صَحِيْح رواه مالِكٌ في المُوطَّإِ بإِسنادِهِ الصَّحيحِ

قَوْلُهُ هَجَّرْتُ أَيْ بَكَّرْتُ، وهُوَ بتشديد الجيم قوله : اللَّهِ فَقُلْتُ : أَللَّهِ الأَوَّلُ بهمزةٍ ممدودةٍ للاستفهامِ، والثاني بِلا مدٍ .


Dari Abu ldris al-Khawlani ra. berkata: Aku memasuki masjid Damaskus, tiba-tiba di situ ada seorang pemuda yang bercahaya giginya (yakni suka sekali tersenyum) dan sekalian manusia besertanya. Jika orang-orang itu berselisih mengenai sesuatu hal, mereka lalu menyerahkan persoalan itu kepadanya dan mereka mengandalkan pendapatnya, kemudian aku bertanya tentangnya, lalu ada yang menjawab: Ini adalah Mu'az Ibn Jabal. Esok harinya, aku datang pagi-pagi sekali, lalu aku dapati Mu'az sudah mendahului aku datang paginya. Ia sedang shalat. Kemudian aku menunggunya hingga ia menyelesaikan shalatnya. Dari depannya aku datang, lalu aku mengucapkan salam padanya, kemudian aku berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah. Ia berkata: karena Allahkah? aku menjawab: Ya, karena Allah. Ia berkata: karena Allah? aku menjawab: Ya, karena Allah. Lalu ia menarik ujung serbanku dan menarikku seraya berkata: Bergembiralah engkau, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman (dalam Hadis Qudsi): Orang-orang yang saling mencintai karena-Ku pastilah mendapat cinta-Ku, juga orang-orang yang berteman karena-Ku, yang saling mengunjungi karena-Ku, dan orang-orang yang saling memberi karena-Ku.

Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Almuwaththa' dengan isnadnya yang sahih. Sabda Nabi saw.: Hajartu artinya berpagi-pagi sekali mendatangi, ini adalah dengan syaddahnya jim. bersabda saw.: Aallahi, faqultu: Allah. Yang pertama dengan hamzah mamdudah untuk istifham - pertanyaan, sedang yang kedua tanpa mad.


Hadis diriwayatkan oleh Malik, hadis no. 1503; dan Ahmad, hadis no. 21066.