Lafaz istighfar adalah

RS 1874 RS 1876

وَعَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رضِي الله عَنْهُ قَالَ : قال رسُولُ اللّه صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

مَنْ قَالَ : أَسْتَغْفِرُ اللّه الَّذِي لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيهِ، غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ والحاكِمُ، وَقَالَ: حدِيثٌ صَحِيْحٌ على شَرْطِ البُخَارِيِّ ومُسلمٍ


Dari Ibn Mas'ud ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan: Astaghfirullahal-ladzi lailaha illa huwal hayyal qayyuma wa atubu ilaih artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus Makhluk-Nya dan aku bertaubat kepada-Nya, maka diampunkanlah semua dosanya sekalipun ia pernah melarikan diri dari barisan yang sedang berperang.

(HR Abu Daud, al-Tirmizi dan Hakim dan Hakim berkata bahwa ini adalah Hadis menurut syarat Imam-al-Bukhari dan Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 1292; dan al-Tirmizi, hadis no. 3501.

وَعَنْ ثوْبانَ رَضِي اللّه عَنْهُ قَالَ :كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ، اسْتَغْفَر اللّه ثَلَاثاً وَقَالَ :

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَاذَا الجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

قيلَ لِلأوْزَاعِيِّ  وَهُوَ أَحَدُ رُوَاتِهِ : كَيْفَ الاسْتِغْفَارُ ؟ قَالَ : يَقُولُ : أَسْتَغْفِرُ اللَّه، أَسْتَغْفِرُ اللّه .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Tsauban ra. berkata:Rasulullah saw. itu apabila selesai dari shalatnya lalu beristighfar kepada Allah tiga kali dan selanjutnya mengucapkan yang artinya:

Ya Allah, Engkau adalah Maha Menyelamatkan, hanya dari-Mu lah datangnya keselamatan. Maha Suci Engkau, hai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

Seseorang bertanya Kepada al-Auza'i, yaitu salah seorang yang meriwayatkan Hadis ini, ditanyakan: Bagaimanakah cara Rasulullah saw. istighfar? la menjawab: Beliau mengucapkan: Astaghfirullah, Astaghfirullah.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 931; Abu Daud, hadis no. 1292; al-Tirmizi, hadis no. 276; Ibn Majah, hadis no. 918; Ahmad, hadis no. 21374; al-Darimi, hadis no. 1314.