Sejak muda lebih baik

RS 90 RS 93 RS 113

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ: أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْراً ؟ قَالَ :

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الْغِنَى، وَلَا تُمْهِلْ حتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ. قُلْتُ: لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا، وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

 الْحُلْقُومُ : مَجْرَى النَّفسِ . وَ الْمَرِيءُ  : مَجْرَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Ya Rasulullah, sedekah manakah yang teragung pahalanya? Beliau saw. bersabda:

Hendaklah kamu bersedekah ketika kamu berada dalam keadaan sehat, hatimu enggan bersedekah, dan dirimu takut menjadi miskin serta ingin kaya. Janganlah kamu menunda-nunda sampai nyawa berada di tenggorokan, lalu kamu berkata ini untuk fulan dan ini untuk si fulan. Padahal itu sudah menjadi haknya.

(Muttafaq 'alaih)

Hulqum adalah jalan pernafasan sedang mari' adalah jalan makan dan minuman.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1330 dan 2543; Muslim, hadis no. 1713 dan 1714; Abu Daud, hadis no. 2481; al-Nasa’i, hadis no. 2495 dan 3553; Ahmad, hadis no. 6862, 7100, 9009 dan 9392.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

بِادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ سَبْعاً، هَلْ تَنْتَظِرُوْنَ إِلاَّ فَقْراً مُنْسِياً، أَوْ غِنًيٌ مُطْغِياً، أَوْ مَرَضاً مُفْسِداً، أَوْهَرَماً مُفْنِداً أَوْ مَوْتاً مُجْهِزاً أَوِ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِب يُنْتَظَرُ، أَو السَّاعَةَ فالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ


Dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Bersegeralah melakukan kebaikan sebelum tujuh perkara. Apakah kalian menunggu datangnya kemiskinan yang melupakan; atau kekayaan yang membuat sombong; atau sakit yang merusak; atau usia tua yang menyebabkan lupa ingatan; atau kematian yang mendadak; atau datangnya Dajjal yang merupakan perkara ghaib yang paling buruk yang dinantikan; atau kiamat, dan kiamat itu sangat merusak dan sangat pedih.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan)


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2228; dan Ahmad, hadis no. 7952, 8092, 8494, 8910 dan 10229.

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ :

كاَنَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْه يُدْخِلُنِى مَعَ أَشْيَاخِ بَدْرٍ، فَكَأَنَّ بَعْضَهُمْ وَجَدَ فِي نَفْسِهِ فَقََالَ : لِمَ يَدْخُلُ هَذَا مَعَنَا وَلَنَا أَبْنَاءٌ مِثْلُهُ، ؟ فَقَالَ عُمَرُ : إِنَّهُ مِنْ حَيْثُ علِمْتُمْ، فَدَعَانِى ذَاتَ يَوْمٍ فَأدْخَلَنِى مَعَهُمْ، فَمَا رَأَيْتُ أنَّه دَعَانِى يَوْمَئِذٍ إِلاَّ لِيُرِيَهُمْ قَالَ : مَا تَقُولُونَ فِي قَوْلِ اللهِ تَعَالى : { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ} [النصر : 1 ]  ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ : أُمِرْنَا نَحْمَدُ اللهَ وَنَسْتَغْفِرُهُ إِذَا نُصِرْنَا وَفَتَحَ عَلَيْنَا . وَسَكَتَ بَعْضُهُمْ فَلَمْ يَقُلْ شَيْئاً فَقالَ لِى : أَكَذلِكَ تَقُوْلُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ ؟ فَقُلْتُ : لَا . قَالَ فَمَا تَقُولُ ؟ قُلْتُ : هُوَ أَجَلُ رَسُولِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، َأَعْلَمَهُ لَهُ قَالَ { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ} وَذلِكَ عَلَامَةُ أَجَلِكَ { فَسَبِِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّاباً} [ النصر : 3 ] فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : مَا أَعْلَمُ مِنْهَا إِلاَّ مَا تَقُولُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Ibn Abbas ra. berkata:

Umar ra. memasukkan diriku dalam barisan sahabat-sahabat tua yang pernah mengikuti perang Badar. Maka sebagian orang-orang tua itu seolah-olah ada yang merasakan tidak enak dalam jiwanya, lalu berkata: Mengapa orang ini masuk beserta kita, sedangkan kita mempunyai anak-anak yang sebaya umurnya dengan dia? Umar kemudian menjawab: Sebenarnya dia itu sebagaimana yang kalian ketahui, - maksudnya bahwa Ibn Abbas itu diasuh dalam rumah kenabian dan ia adalah sumber ilmu pengetahuan dan berbagai pendapat yang tepat. Selanjutnya pada suatu hari Umar memanggil aku,  lalu memasukkan aku bersama-sama dengan para orang tua di atas. Aku tidak mengerti bahwa Umar memanggil aku pada hari itu, melainkan hanya untuk memperlihatkan keadaan aku kepada mereka itu.

Umar berkata: Bagaimanakah pendapat saudara-saudara mengenai firman Allah - yang artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Maka sebagian para sahabat itu berkata: Maksudnya ialah kita diperintah supaya memuji Allah serta memohonkan pengampunan daripada-Nya jikalau kita diberi pertolongan serta kemenangan. Sebagian mereka yang lain diam saja dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Umar lalu berkata kepadaku: Adakah demikian itu pula pendapatmu, hai Ibn Abbas? aku lalu menjawab: Tidak. Umar bertanya lagi: Jadi bagaimanakah pendapatmu? aku menjawab: Itu adalah ajal Rasulullah saw. Allah telah memberitahukan pada beliau tentang dekat tibanya ajal itu.

Jadi Allah berfirman - yang artinya: Jikalau telah datang pertolongan dari Allah serta kemenangan, maka yang sedemikian itu adalah sebagai tanda datangnya ajalmu. Oleh sebab itu maka bacalah tasbih dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima taubat. Umar ra. lalu berkata: Memang, aku sendiri tidak mempunyai pendapat selain dari seperti apa yang telah engkau ucapkan itu.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3355, 3956 dan 4077-4078; al-Tirmizi, hadis no. 3285; Ahmad, hadis no. 2961 dan 3182.