Sudah tuapun tak apa tapi jangan ditunda lagi

RS 114 RS 115 RS 116

عَنْ عَاِئشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : مَا صَلَّى رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم صَلَاةً بَعْدَ أَنْ نَزَلَتْ عَلَيْهِ { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللِّهِ وَالْفَتْحُ } إِلاَّ يَقُوْلُ فِيْهَا :

سُبْحَانَكَ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ الصَّحِيْحَيْنِ عَنْهَا : كَانَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُوْدِهِ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي " يَتَأَوَّلُ الْقُرْآنَ . معنى : يتأوَّل الْقُرُآنَ " أيْ : يعْمل مَا أُمِرَ بِهِ في الْقُــرآنِ في قولِهِ تعالى : {فَسبِّحْ بِحمْدِ ربِّكَ واستَغْفِرْهُ } .

وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : كَانَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ . قُالْتُ عَاِئشَةُ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللَّه . مَا هذِهِ الْكَلِمَاتُ الَّتِي أَرَاكَ أَحْدَثْتَهَا تَقُولُهَا ؟ قَــالَ : جُعِلَتْ لِي عَلَامَةٌ فِي أُمَّتِي إِذَا رَأَيْتُهَا قُلتُهَا {إذَا جَاءَ نَصْرُ اللِّهِ وَالْفَتْحُ } إِلَى آخِرِ السُّورَةِ.

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : كَاَنَ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يُكْثِرُ مِنْ قَوْلِ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ . أَسْتَغْفِرُ اللَّه وَأَتُوبُ إِلَيْهِ . قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، أَرَاكَ تُكْثِرُ مِنْ قَوْلِ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ؟ فَقَالَ : أَخْبَرَنِي رَبِّيْ أَنِّي سَأَرَى عَلَامَةً فِي أُمَّتِي فَإِذَا رَأَيْتُهَا أَكْثَرْتُ مِنْ قَوْلِ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، أَسْتَغْفِرُ اللَّه وَأَتُوبُ إِلَيْهِ : فَقَدْ رَأَيْتُهَا: {إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللِّهِ وَالْفَتْحُ } فَتْحُ مَكَّةَ، { وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِيْنِ اللَّهِ أَفْوَاجًا، فَسَبِِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابَاً } .


Dari Aisyah ra. berkata:

Tidaklah Rasulullah saw. Melakukan shalat setelah turunnya ayat: Idza ja a nashrullahi walfathu. Apabila telah tiba pertolongan dari Allah dan kemenangan, melainkan dalam shalatnya itu selalu mengucapkan: Subhanaka rabbana wa bihamdik. Allahummaghfirli (Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan aku mengucapkan puji-pujian kepada-Mu. Ya Allah berilah pengampunan padaku).

(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat yang tertera dalam kedua kitab sahih - yakni Bukhari dan Muslim, disebutkan dari Aisyah pula demikian: Rasulullah saw. itu memperbanyakkan ucapannya dalam ruku' dan sujudnya yaitu: Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika, Allahummaghf'ir Hi - Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan aku mengucapkan puji-pujian kepada-Mu. Ya Allah, berikanlah pengampunan padaku, beliau mengamalkan benar-benar apa-apa yang menjadi isi al-Quran. Makna: Yata-awwalul Quran ialah mengamalkan apa-apa yang diperintahkan pada beliau itu yang tersebut dalam al-Quran, yakni dalam firman Allah Ta'ala: Fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu, artinya: Maka maha sucikanlah dengan mengucapkan puji-pujian kepada TuhanMu dan mohonlah pengampunan kepada-Nya.

Dalam HR Muslim disebutkan: Rasulullah saw. itu memperbanyak ucapannya sebelum wafatnya, yaitu: Subhanaka wa bihamdika, astaghfiruka wa atubu ilaik - Maha Suci Engkau dan aku mengucapkan puji-pujian kepada-Mu, aku mohon pengampunan serta bertaubat kepada-Mu. Aisyah berkata: Aku berkata: Hai Rasulullah, apakah artinya kalimat-kalimat yang aku lihat Tuan baru mengucapkannya itu? Beliau saw. bersabda: Itu dijadikan sebagai alamat bagiku untuk ummatku, jikalau aku telah melihat alamat tersebut. Itu aku ucapkan apabila telah datang pertolongan dari Allah dan kemenangan. Beliau membaca surat al- Nashr itu sampai selesai.

Dalam HR Muslim lainnya disebutkan: Rasulullah saw. memperbanyakkan ucapan: Subhanallah wabihamdih, astaghfirullah wa atubu ilaih - Maha Suci Allah dan aku mengucapkan puji-pujian kepada-Nya, aku mohon pengampunan serta bertaubat kepadaNya. Aisyah berkata: Aku berkata: Ya Rasulullah, aku lihat Tuan selalu memperbanyak ucapan: Subhanallah wa bihamdih, astaghfirullah wa atubu ilaih. Rasulullah saw. lalu bersabda: Tuhanku telah memberitahukan kepadaku bahwasanya aku akan melihat sesuatu alamat untuk ummatku. Jikalau aku melihatnya itu, maka aku memperbanyakkan ucapan Subhanallah wa bihamdih astaghfirullah wa atubu ilaih. Kini aku telah melihat alamat tersebut, yaitu jikalau telah datang pertolongan Allah dan kemenangan yakni dengan dibebaskannya kota Makkah. Dan engkau melihat para manusia masuk dalam agama Allah dengan berduyun-duyun. Maka maha sucikanlah dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhanmu dan mohonlah pengampunan kepada-Nya, sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima taubat.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4585; Muslim, hadis no. 746-749; Abu Daud, hadis no. 743; al-Nasa’i, hadis no. 1037, 1110 dan 1111; Ibn Majah, hadis no. 879; Ahmad, hadis no. 23034, 23090, 23544, 24023, 24333, 24391, 24739 dan 24965.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ تَابعَ الْوَحْيَ عَلَى رَسُوْلِ الله صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَبْلَ وَفَاتِهِ، حَتَّى تُوُفِّى أَكْثَرَ مَا كَانَ الْوَحْيُ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Anas ra. berkata:

Sesungguhnya Allah 'Azzawajalla senantiasa menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw. sebelum wafatnya secara berangsur-angsur sebelum beliau meninggal dunia, hingga akhir hayat beliau,wahyu yang diturunkan sangat banyaknya.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4599; Muslim, hadis no. 5331; Ahmad, hadis no. 12994.

 عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Jabir ra. berkata: Nabi saw. bersabda:

Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut keadaan matinya.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 5126; dan Ahmad, hadis no. 14016.