Cara menggapai Ihsan

RS 62 RS 386

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌمَا، قََالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا، فَقََالَ :

يَا غُلامُ، إنِّي أُعَلّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَألْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أنَّ الأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إلاَّ بِشَيءٍ قَدْ كَتَبهُ اللهُ لَكَ، وَإِنْ اجْتَمَعُوا عَلَى أنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

وَفِي رِوَايَة غيرِ التِّرْمِذِيّ : احْفَظِ الله تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعرَّفْ إِلَى اللهِ في الرَّخَاءِ يَعْرِفكَ في الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ : أنَّ مَا أَخْطَأكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبكَ، وَمَا أصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ : أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً.


Dari Ibn Abbas ra. berkata: Pada suatu hari aku berada di belakang Nabi saw. dalam kendaraan atau membonceng, lalu beliau bersabda:

Hai anak muda, aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat: jagalah (agama) Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah (agama) Allah, niscaya Allah selalu bersamamu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika seluruh manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan dapat memberikan manfaat kepadamu, kecuali sesuatu yang telah ditulis Allah untukmu. Jika mereka berkumpul untuk memberikan mudhorat kepadamu, maka mereka tidak akan bisa memberikan mudhorat kecuali yang telah ditulis Allah untukmu. Pena telah diangkat dan lembarannya telah kering.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan sahih)

Dalam riwayat selain al-Tirmizi disebutkan: Peliharalah Allah, maka engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu. Berkenalanlah kepada Allah yakni tahulah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan untuk Allah- di waktu engkau dalam keadaan lapang sehat, kaya dan lain-lain, maka Allah akan mengetahuimu memperhatikan nasibmu di waktu engkau dalam keadaan kesukaran sakit, miskin dan lain-lain. Ketahuilah bahwa apa-apa yang terlepas daripadamu itu keuntungan atau bahaya, tentu tidak akan mengenaimu dan apa-apa yang mengenaimu itu pasti tidak akan dapat terlepas daripadamu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu beserta kesabaran dan bahwasanya kelapangan itu beserta kesukaran dan bahwasanya beserta kesukaran itu pasti ada kelonggaran.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2516

وَعَنْ أبي هُريرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

إِنَّ الله تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى ليَ وَلِيّاً، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِليَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإذَا أَحْببْتُهُ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، ويَدَهُ الَّتي يبْطِشُ بِهَا، وَرجْلَهُ الَّتي يَمْشِي بِها وإنْ سَأَلَني أَعْطَيْتُهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ

معنى آذَنْتُهُ : أَعْلَمْتُهُ بِأَنِّي مُحَارِبٌ له . وقوله : اسْتَعَاذَني روي بالباءِ وروي بالنون .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman dalam Hadis Qudsi: Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah seorang hamba-Ku itu mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih dari apabila ia melakukan apa yang telah Kuwajibkan padanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekat diri kepada-Ku dengan melakukan hal-hal yang sunnah, hingga akhirnya Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Akulah telinganya yang ia pakai untuk mendengarkan, Akulah matanya yang ia pakai untuk melihat, Akulah tangannya yang ia pakai untuk mengambil dan Aku pulalah kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Jika ia meminta sesuatu pada-Ku, pasti Kuberi dan jika ia mohon perlindungan pada-Ku, pasti Kulindungi.

(HR al-Bukhari)

Makna lafaz Aadzantuhu artinya: Aku (Tuhan) memberitahukan kepadanya (yakni orang yang mengganggu kekasih-Ku itu) bahawa aku memerangi atau memusuhinya, sedang lafaz Ista'aadzanii, artinya Ia memohonkan perlindungan pada-Ku. Ada yang meriwayatkan dengan ba', lalu berbunyi Ista-aadza bii dan ada yang meriwayatkan dengan nun, lalu berbunyi Ista-aadzanii.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6021.