Malu tidak datang kecuali dengan kebaikan
وَعَنْ عِمْران بن حُصَيْن، رَضِيَ اللهُ عَنْهما، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :
الحياَءُ لا يَأْتي إلاَّ بِخَيْرٍ .
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
وَفِي رِوَايَةٍ لمُسْلِم : الحَياءُ خَيْرٌ كُلُّهُ أوْ قَالَ : الحَيَاءُ كُلُّهُ خَيْرٌ .
Dari Imran Ibn Hushain ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Sifat malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan.
(Muttafaq 'alaih)
Dalam HR. Muslim disebutkan: Sifat malu itu baik seluruh akibatnya. Atau Beliau saw. bersabda: Malu itu semuanya baik akibatnya. Yang dimaksud itu ialah malu mengerjakan kejahatan atau hal-hal yang tidak sopan menurut pandangan umum. Adapun malu mengerjakan kebaikan, maka amat tercela dan tidak dibenarkan oleh agama.
Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5652; Muslim, hadis no. 53 dan 54; Abu Daud, hadis no. 4163; Ahmad, hadis no. 18977, 18989, 19058, 19109, 19122, 19148 dan 19157.