Silaturrahim sebagai tanda kesempurnaan iman

RS 314

وَعَنْهَ أَيْضاً رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Hurairah ra. pula bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya menyambung sanak kerabat, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau berdiam.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5559, 5671 dan 5673; Muslim, hadis no. 67 dan 68; Abu Daud, hadis no. 4487; al-Tirmizi, hadis no. 2424; Ibn Majah, hadis no. 3961; Ahmad, hadis no. 7307, 7325, 9223 dan 9588.