Harus berbakti kepada orangtua

4:36 6:151 29:8 46:15 4:36 6:151 29:8 46:15 RS 312 RS 316 RS 321

۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا


Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

۞ قُلْ تَعَالَوْا۟ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُم مِّنْ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ


Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ


Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ


Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعَودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَأَلتُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى ؟ قَالَ :

الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا

قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ:

بِرُّ الْوَالِدَيْنِ

قُلْتُ:ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ:

الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Abdir rahman, yaitu Abdullah Ibn Mas'ud ra. berkata: Aku bertanya kepada Nabi saw.: Manakah amalan yang lebih tercinta disisi Allah? Beliau menjawab:

Shalat tepat waktu

Aku bertanya: Kemudian apa? Beliau menjawab:

Berbakti kepada orang tua

Aku bertanya: Kemudian apa? Beliau menjawab:

Berjihad fisabilillah

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 496; Muslim, hadis no. 120-123; al-Tirmizi, hadis no. 158 dan 1820; al-Nasa’i, hadis no. 606 dan 607; Ahmad, hadis no. 3695, 3776, 3798, 3971, 4003, 4022, 4060 dan 4086; al-Darimi, hadis no. 1197.

وَعَنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي ؟ قَالَ :

أُمُّكَ

قَالَ: ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ:

أُمُّكَ

قَالَ: ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ:

أُمُّكَ

قَالَ: ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ:

أبُوكَ

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَحَقُّ  بِحُسْنِ الْصُّحْبَةِ ؟ قَالَ : أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أَبَاكَ، ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ . وَالصَّحَابَةُ بمعنى : الصُّحبةِ . وقوله : ثُمَّ أباك هَكَذا هو منصوب بفعلٍ محذوفٍ، أي ثُمَّ بُرَّ أَبَاك وَفِي رِوَايَة : ثُمَّ أَبُوكَ وهذا واضِح .


Dari Abu Hurairah ra. lagi, berkata: Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. lalu berkata: Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku persahabati dengan sebaik-baiknya yakni siapakah yang lebih utama untuk dihubungi secara sebaik-baiknya? Beliau menjawab:

Ibumu

Ia bertanya lagi: Lalu siapa? Beliau menjawab:

Ibumu

Orang itu sekali lagi bertanya: Kemudian siapa? Beliau menjawab lagi:

Ibumu

Orang tadi bertanya pula: Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab:

Ayahmu

(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan: Ya Rasulullah. Siapakah orang yang lebih berhak untuk dipersahabati - dihubungi - secara sebaik-baiknya? Beliau menjawab: Ibumu, lalu ibumu, lalu ibumu, lalu ayahmu, lalu orang yang terdekat denganmu, yang terdekat sekali denganmu. Ashshahabah artinya persahabatannya. Bersabda tsumma abaka, demikian ini dimanshubkan dengan fi'il yang dibuang, jelasnya birra abaka yakni berbaktilah kepada ayahmu. Dalam riwayat lain disebutkan tsumma abuka dan ini jelas artinya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5514; Muslim, hadis no. 4621 dan 4622; Ibn Majah, hadis no. 2697 dan 3648; Ahmad, hadis no. 7994, 8720 dan 8850.

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : أَقْبَلَ رَجُلٌ إِلَى نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، فَقَالَ : أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ أَبتَغِي الْأَجْرَ مِنَ اللهِ تَعَالَى . قَالَ :

فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحدٌ حَيٌّ ؟

قَالَ : نَعَمْ بَلْ كِلاهُمَا قَالَ :  

فَتَبْتَغِي الأَجْرَ مِنَ الله تَعَالَى؟

قَالَ : نَعَمْ . قَالَ :

 فَارْجعْ إِلَى وَالدِيْكَ، فَأَحْسِنْ صُحْبَتَهُما .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وهذا لَفْظُ مُسْلِمٍ وَفِي رِوَايَةٍ لَهُما : جَاءَ رَجُلٌ فَاسْتَأْذَنُهُ في الجِهَادِ فَقَالَ: أَحَيٌّ وَالِداكَ ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَفِيهِمَا فَجاهِدْ .


Dari Abdullah Ibn Amr Ibn al-'Ash ra. berkata: Ada seorang lelaki menghadap Nabi saw. lalu berkata: Aku berbai'at kepada Tuan untuk ikut berhijrah serta berjihad yang aku tujukan untuk mencari pahala dari Allah Ta'ala. Beliau bertanya:

Apakah salah satu dari kedua orangtuamu masih hidup?

Orang itu menjawab: Ya, bahkan keduanya masih hidup. Beliau bersabda:

Apakah maksudmu hendak mencari pahala dari Allah Ta'ala?

Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda:

Kalau begitu kembali sajalah ke tempat kedua orangtuamu, lalu berbuat baiklah dalam menemani keduanya.

(Muttafaq 'alaih)

Ini adalah lafaznya Imam Muslim. Dalam riwayat Imam-al-Bukhari dan Muslim lainnya disebutkan pula demikian: Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu memohon izin kepada beliau untuk ikut berjihad, lalu beliau bersabda: Adakah kedua orangtuamu masih hidup? Ia menjawab: Ya. Lalu Beliau saw. bersabda: Kalau begitu, berjihadlah dalam kedua orangtuamu itu dengan berbuat baik dan memuliakan keduanya itu.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2782; Muslim, hadis no. 4623 dan 4624; Abu Daud, hadis no. 2166 dan 2167; al-Tirmizi, hadis no. 1594; al-Nasa’i, hadis no. 3052; Ibn Majah, hadis no. 2772; Ahmad, hadis no. 6239, 6257, 6474, 6520, 6539, 6562, 6573, 6615 dan 6765.