Ajari mereka fikh dan ahlak Islam

RS 298 RS 299

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَخَذَ الْحَسَنُ بْنُ عليٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا تَمْرَةً مِنْ تَمْرِ الصَّدَقَةِ فَجَعَلَهَا فِيْ فِيْهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

كُخْ كُخْ، إِرْمِ بِهَا، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّا لَا نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ : أَنَّا لَا تَحِلُّ لَنَا الصَّدَقةُ  وقوله : كَخْ كَخْ  يُقالُ بِاسْكَانِ الخَاءِ، ويُقَالُ بكَسرِهَا مع التَّنْوِينِ وهيَ كلمةُ زَجْر للصَّبِيِّ عن المُسْتَقذَرَاتِ، وكَانَ الحسنُ رضي اللَّه عنه صبِيّاً .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: al-Hasan Ibn Ali ra. mengambil sebiji buah kurma dari kurma hasil sedekah lalu dimasukkannya dalam mulutnya. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:

Kakh, kakh ( jijik, jijik ) lemparkan itu, apakah engkau tidak tahu bahwa kita tidak boleh makan harta zakat.

(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan Bahwa bagi kita - golongan Bani Hasyim dan Bani Mutthalib  tidak halal makan sesuatu yang dari hasil sedekah. Sabda Nabi saw.: Kakh, kakh, dikatakan dengan sukunnya kha' dan ada yang mengatakan pula dengan kasrahnya kha' serta ditanwinkan lalu menjadi kakhin, kakhin. Ini adalah kata melarang kepada anak-anak dari apa-apa yang dianggap jijik atau kotor. Al-Hasan di kala itu masih kecil sebagai anak-anak.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1390, 1396 dan 2834; Muslim, hadis no. 1778; Ahmad, hadis no. 8899, 8940, 9351, 9645 dan 9785; al-Darimi, hadis no. 1585.

وَعَنْ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ أَبِيْ سَلَمَةَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْأَسَدِ، رَبِيْبِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : كُنْتُ غُلَاماً فِيْ حَجْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيْشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَالَ لِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ تَعَالَى، وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ.

فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِيْ بَعْدُ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَتَطِيشُ : تَدُورُ في نَواحِي الصَّفحَةِ .


Dari Abu Hafsh, Umar ibn Abu Salamah, yakni Abdullah Ibn Abdul-asad. Ia adalah anak tiri Rasulullah saw. berkata: Aku pernah berada di pangkuan Rasulullah saw. dan tanganku  ketika makan berputar di seluruh penjuru piring, lalu Rasulullah saw. bersabda padaku:

Hai anak, bacalah Bismillahi Ta'ala dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang ada di dekatmu saja.

Maka senantiasa sedemikian itulah cara makanku sesudah itu.

(Muttafaq 'alaih)

Tathisyu artinya: mengitari diseputar piring.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4957, 4958 dan 4959; Muslim, hadis no. 3767 dan 3768; Abu Daud, hadis no. 3284; al-Tirmizi, hadis no. 1780; Ibn Majah, hadis no. 3256 dan 3258; Ahmad, hadis no. 15738 dan 15745; Malik, hadis no. 1463; al-Darimi, hadis no. 1934 dan 1956.