Shalat tarawih itu sunnah tidak wajib

RS 1188

وَعَنْهُ رَضِيَ اللُه عَنْهُ، قََالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيْهِ بِعَزِيْمَةٍ، فَيَقُولُ :

مَنْ قََامَ رَمَضَانَ إِِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لََهُ مَا تَقَدَّم مِنْ ذَنْبِهِ .

رواه مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. pula, berkata: Rasulullah saw. itu menganjur-anjurkan supaya senang mengerjakan shalatpada malamnya bulan Ramadhan, tanpa menyuruh orang-orang itu dengan kekerasan yakni bukan kewajiban. Beliau saw. bersabda:

Barangsiapa melakukan shalat sunah pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 34, 36, 37, 1768, 1769, 1870 dan 1875; Muslim, hadis no. 1266-1269; Abu Daud, hadis no. 1164 dan 1165; al-Tirmizi, hadis no. 619 dan 736; al-Nasa’i, hadis no. 1584, 1585, 1634, 2165-2178 dan 4938-4941; Ibn Majah, hadis no. 1316, 1631 dan 2934; Ahmad, hadis no. 6979, 7455, 7542, 8222, 8640, 8920, 9100, 9735, 9913, 10133 dan 10423; Malik, hadis no. 230; al-Darimi, hadis no. 1711.