Kisah kehidupan dan perjuangan para Sahabat

RS 496 RS 497 RS 499 RS 502 RS 505 RS 507

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ لََيْلَةٍ، فََإِذَا هُوَ بِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، فَقََالَ :

مَا أَخْرَجَكُمَا مِنْ بُيُوتِكُما هَذِهِ السَّاعَةَ؟

قََالاَ : الجُوعُ يَا رَسُولَ الله . قَالَ :

وَ أَنَا، وَالَّذِيْ نَفْسِي بِيَدِهِ، لأَخْرَجَنِي الَّذِي أَخْرَجَكُما، قُوْمَا

فَقَامَا مَعَهُ، فَأَتَى رَجُلاً مِنَ الأَنْصَارِ، فَإِذَا هُوَ لََيْسَ فِي بَيْتِهِ، فَلَمَّا رَأَتْهُ المَرْأَةُ قَالََتْ : مَرْحَبَاً وَأَهْلاً . فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

أَيْنَ فُلانٌ

قَالَتْ : ذَهَبَ يَسْتَعْذِبُ لَنَا المَاءَ، إِذْ جَاءَ الأَنْصَاريُّ، فَنَظَرَ إلَى رَسُولِ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َوَصَاحِبَيْهِ، ثُمَّ قالَ: الحَمْدُ للَّه، مَا أَحَدٌ اليَوْمَ أَكْرَمَ أَضْيافاً مِنِّي. فانْطَلقَ فَجَاءَهُمْ بِعِذْقٍ فِيهِ بُسْرٌ وَتَمْرٌ وَرُطَبٌ، فقَالَ : كُلُوا، وَأَخَذَ المُدْيَةَ، فَقَالِ لَهُ رَسُوْلُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

إِيَّاكَ وَالحَلُوبَ

فَذَبَحَ لَهُمْ، فَأَكلُوا مِنَ الشَّاةِ وَمِنْ ذَلِكَ العِذْقِ وَشَرِبُوا . فَلَمَّا أَنْ شَبِعُوا وَرَوُوا قال رَسُوْلُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم لأَبي بكرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هذَا النَّعيمِ يَوْمَ القِيامَةِ، أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمُ الجُوعُ، ثُمَّ لََمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَابَكُمْ هَذَا النَّعِيمُ

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

قَوْلُهَا : يَسْتَعْذبُ أَيْ : يَطْلُبُ المَاءَ العَذْبَ، وَهُوَ الطَّيبُ . وَ العِذْقُ بكسر العَيْن وَإسكان الذال المعجمة : وَهُوَ الكِباسَةُ، وَهِيَ الغُصْنُ . وَ المُدْيةُ بضم الميم وَكسرِهَا : هِيَ السِّكِّينُ . وَ الحلُوبُ ذَاتُ اللبَن . وَالسؤالُ عَنْ هَذَا النعِيم سُؤالُ تَعدِيد النِّعَم لا سُؤالُ توْبيخٍ وَتَعْذِيبٍ . وَاللَّهُ أَعْلَمُ وَهَذَا الأنصَارِيُّ الَّذِي أَتَوْهُ هُوَ أَبُو الهَيْثمِ بنُ التَّيِّهَان  كَذا جاءَ مُبَيناً فِي رِوَايةِ التِّرْمِذِيّ وغَيْرُهُ .


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. pada suatu hari atau suatu malam keluar, kemudian tiba-tiba bertemu dengan Abu Bakar dan Umar ra. lalu beliau bertanya:

Apa yang menyebabkan kalian berdua keluar pada waktu seperti ini?

Keduanya menjawab: Rasa lapar ya Rasulullah. Beliau bersabda:

Dan aku, demi Dzat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, apa yang membuat kalian keluar itu juga yang membuatku keluar. Bangunlah.

Keduanya bangun dan berangkat bersama beliau saw., lalu mendatangi seorang lelaki dari kaum Anshar, dan ternyata orang itu tidak sedang di rumahnya. Ketika istrinya melihat Nabi saw., ia berkata: Selamat datang. Rasulullah saw. lalu bertanya:

Di mana Fulan ?

Istrinya menjawab: Ia pergi mencari air tawar untuk kita. Tiba-tiba orang Anshar itu datang. Ia melihat Rasulullah saw. dan kedua sahabatnya, kemudian berkata: Alhamdulillah. Tiada seorangpun yang pada hari ini mempunyai tamu-tamu yang lebih mulia dari aku. Orang itu lalu pergi kemudian datang lagi menemui tamu-tamunya itu dengan membawa setangkai kurma yang penuh dengan kurma merah, kurma kering dan kurma basah. Iapun berkata: Silakan makan. Selanjutnya ia mengambil pisau, lalu Rasulullah saw. bersabda:

Jangan menyembelih yang sedang menyusui.

Orang Anshar itu lalu menyembelih kambing untuk tamu-tamunya itu, kemudian mereka makan kambing itu, kurma dari tangkai dan minum. Setelah kenyang dan tidak haus lagi Rasulullah saw. Bersabda kepada Abu Bakar dan Umar:

Demi Dzat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, kalian pasti akan ditanya tentang kenikmatan ini pada hari kiamat. Kalian dikeluarkan dari rumahmu oleh kelaparan, kemudian kalian tidak kembali hingga kalian memperoleh kenikmatan ini.

(HR Muslim)

Ucapannya yasta'dzibu artinya mencari air tawar dan itulah air yang bagus. Al-'izdqu dengan kasrahnya 'ain dan sukunnya dzal mu'jamah, yaitu batang atau dahan - kurma dan lain-lain. Almudyatu dengan dhammahnya mim atau boleh pula dikasrahkan, yaitu pisau. Alhalub ialah binatang yang berisikan susu dalam teteknya. Pertanyaan mengenai kenikmatan ini adalah pertanyaan tentang banyak jumlahnya kenikmatan, bukan pertanyaan sebagai olok-olok dan penyiksaan.Wallahu a'lam. Adapun orang Anshar yang didatangi oleh Rasulullah saw. serta kedua orang sahabatnya itu ialah Abu al-Haitsam ibn al-Taihan. Demikianlah dalam sebuah Hadis yang dijelaskan menurut riwayat al-Tirmizi dan lain-lain.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 3799; al-Tirmizi, hadis no. 2292.

وَعَنْ خَالِدِ بنِ عُمَرَ العَدَويِّ قََالَ :

خَطَبَنَا عُتْبَةُ بنُ غَزْوانَ، وَكَانَ أَمِيراً عَلَى البَصْرَةِ، فَحَمِدَ الله وأَثْنَى عَلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ : أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ الدُّنْيَا آذَنَتْ بصُرْمٍ، وَوَلَّتْ حَذَّاءَ، وَلَمْ يَبْقَ مِنْهَا إِلاَّ صُبَابَةٌ كَصُبَابَةِ الإِنَاءِ يتصَابُّهَا صَاحِبُهَا، وإِنَكُمْ مُنْتَقِلُونَ مِنْهَا إِلََى دَارٍ لَا زَوالَ لَهَا، فَانْتَقِلُوا بِخَيْرِ مَا بِحَضْرَتِكُم فَإِنَّهُ قَدْ ذُكِرَ لَنَا أَنَّ الحَجَرَ يُلْقَى مِنْ شَفِير جَهَنَّمَ فَيَهْوى فِيْهَا سَبْعِينَ عَاماً لا يُدْرِكُ لََهَا قَعْراً، وَاللَّهِ لَتُمْلأَنَّ أَفَعَجِبْتُمْ؟ وَلَقَدْ ذُكِرَ لَنَا أَنَّ مَا بَيْنَ مِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَاريعِ الجَنَّةِ مَسيرَةَ أَرْبَعِينَ عَاماً، وَلَيَأْتِينَّ عَلَيْهَا يَوْمٌ وَهُوَ كَظِيظٌ مِنَ الزِّحَامِ، وَلَقَدْ رَأَيتُنِي سَابعَ سبْعَةٍ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَالَنَا طَعَامٌ إِلاَّ وَرَقُ الشَّجَرِ، حَتَّى قَرِحَتْ أَشْداقُنَا، فَالْتَقَطْتُ بُرْدَةً فَشَقَقْتُهَا بَيْنِي وَبَيْنَ سَعْدِ بنِ مَالِكٍ فَاتَّزَرْتُ بنِصْفِهَا، وَاتَّزَرَ سَعْدٌ بنِصْفِهَا، فَمَا أَصْبَحَ اليَوْمَ مِنَّا أَحَدٌ إِلاَّ أَصْبَحَ أَمِيراً عَلَى مِصْرٍ مِنْ الأَمْصَارِ، وَإِنِي أَعُوذُ باللَّهِ أَنْ أَكْونَ فِي نَفْسِي عَظِيماً . وَعِنْدَ اللَّهِ صَغِيراً .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

وله : آذَنَتْ هُوَ بَمدِّ الأَلِفِ، أَيْ : أَعْلَمَتْ . وقوله : بِصُرْمٍ : هو بضم الصاد . أي : بانْقطاعِها وَفَنائِها . وقوله ووَلَّتْ حَذَّاءَ هُوَ بحاءٍ مهملةٍ مفتوحةٍ، ثُمَّ ذال معجمة مشدَّدة، ثُمَّ أَلف ممدودَة . أَيْ : سَريعَة وَ الصُّبابةُ بضم الصاد المهملة : وَهِي البقِيَّةُ اليَسِيرَةُ . وَقولُهُ : يَتَصابُّها هُوَ بتشديد البَاءِ . أَيْ : يجْمَعُها . و الكَظِيظُ : الكثيرُ المُمْتَلئُ . وقوله : قَرِحَتْ هُو بِفتحِ القَاف وَكَسر الراءِ، أَيْ : صَارَتْ فِيهَا قُرُوحٌ .


Dari Khalid Ibn Umar al-Adawi, berkata:

Utbah Ibn Ghazwan berkhutbah kepada kami, ketika itu ia menjadi gubernur Bashrah. Ia memuji dan menyanjung Allah, kemudian berkata: Amma ba'du, sesungguhnya dunia ini sudah memberitahukan akan kefanaannya, kecepatannya. Tidak ada yang tersisa darinya kecuali sangat sedikit bagai sisa-sisa air bejana yang dikumpulkan pemiliknya. Sesungguhnya kalian berpindah dari dunia ini, menuju negeri yang kekal. Maka berpindahlah dengan sebaik-baik bekal yang kalian miliki. Sesungguhnya telah disebutkan kepada kita bahwa sebuah batu yang dilemparkan dari tepi Jahannam itu lalu jatuh ke dalamnya sampai selama tujuh puluh tahun belum mencapai dasarnya. Demi Allah, sesungguhnya Jahannam akan dipenuhi, apakah kalian heran tentang itu? Juga telah disebutkan kepada kita bahwa jarak antara kedua sisi pintu di antara pintu surga sepanjang perjalanan empat puluh tahun.

Pada suatu hari nanti surga ini akan menjadi penuh berjejal orang. Aku melihat diriku berada di antara tujuh orang bersama Rasulullah saw., sedangkan kami tidak memiliki makanan apapun, melainkan daun pohon, sehingga banyak luka-luka yang timbul di mulut kami, kemudian aku mendapatkan selembar kain, lalu aku sobek kain itu untuk dibagikan antara aku dengan Sa'ad Ibn Malik, jadi aku bersarung dengan separuh kain itu dan Sa'ad juga bersarung dengan separuhnya lagi. Dan kini, masing-masing dari kami setidak-tidaknya menjadi gubernur di salah satu negeri. Dan aku berlindung kepada Allah jika merasa menjadi orang besar padahal di sisi Allah kecil.

(HR Muslim)

Ucapannya adzanat, dengan madnya alif, artinya memberitahukan. Shurmun dengan dhammahnya dhad yaitu putus atau lenyap Wallat hadzdzaa dengan ha' muhmalah yangdifathahkan lalu dzal mu'jamah musyaddadah lalu alif mamdudah, artinya cepat. Ashshubabah dengan dhammahnya shad muhmalah, artinya sisa yang sedikit. Yatashabbubadengan syaddahnya ba' sebelum ha' artinya mengumpulkannya. Alkazhizh, artinya yang banyak serta penuh padat. Qarihat dengan fathahnya qaf dan kasrahnya ra', artinya di tempatitu banyak luka-lukanya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 5268; al-Tirmizi, hadis no. 2498; Ibn Majah, hadis no. 4146; Ahmad, hadis no. 16916 dan 19697.

وَعَنْ سَعِد بن أبِي وَقَّاصٍ رضيَ الله عَنْهُ قَالَ :

إِنِّي لأَوَّلُ العَرَبِ رَمَى بِسَهْمِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَلَقََدْ كُنَّا نَغْزُو مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَنَا طَعَامٌ إِلاَّ وَرَقُ الحُبْلَةِ . وَهَذَا السَّمُرُ . حَتَّى إِنْ كَانَ أَحَدُنَا لَيَضَعُ كَمَا تَضَعُ الشَاةُ مَالَهُ خَلْطٌ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

الحُبْلَةِ بضم الحاءِ المهملة وإِسكانِ البَاءِ الموحدةِ : وَهِيَ وَالسَّمُرُ، نَوْعَانِ مَعْروَفانِ مِنْ شَجَرِ البَادِيَةِ .


Dari Sa'ad Ibn Abu Waqqash ra. berkata:

Sesungguhnya aku orang arab pertama yang melempar dengan panahnya fi-sabilillah. Kita semua waktu itu berperang bersama Rasulullah saw. dan kita tidak mempunyai makanan sedikitpun melainkan daun pohon hublah dan daun pohon samur, sehingga seseorang dari kita buang hajat sebagaimana kambing, tidak ada campuran (dengan makanan lain).

(Muttafaq 'alaih)

al-Hublah dan al-Samur: Dua macam pohonan yang terkenal di daerah  pedalaman.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5972; Muslim, hadis no. 689-690 dan 5267; Abu Daud, hadis no. 680; al-Tirmizi, hadis no. 2288; al-Nasa’i, hadis no. 992-993; Ibn Majah, hadis no. 128; Ahmad, hadis no. 1428, 1466 dan 1475.

وَعَنْ مُحَمَّدِ بنِ سِيرينَ عَنْ أبي هُريرة، رَضِيَ اللهُ عَنْه، قَالَ :

لََقََدْ رَأَيْتُني وَإِنِيّ لأَخِرُّ فِيما بَيْنَ مِنْبَرِ رَسُولِ الله صَلَى الله عَليهِ وَسَلَّمَ إلى حُجْرَةِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَغْشِيّاً عَلَيَّ، فَيجِيئ الجَائي، فيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى عُنُقِي، وَيَرَى أَنِّي مَجْنُونٌ وَمَا بِي مِن جُنُونٍ، وَمَا بِي إِلاَّ الجُوعُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Muhammad ibn Sirin dari Abu Hurairah ra. berkata:

Aku pernah jatuh di tempat antara mimbar Rasulullah saw. dan kamarnya Aisyah r.aa sampai tidak sadarkan diri. Kemudian ada yang datang kepadaku, lalu ia meletakkan kakinya di atas leher aku dan ia menyangka bahwa aku adalah orang gila, padahal aku tidak gila, aku hanya lapar.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6779; dan al-Tirmizi, hadis no. 2290.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ :

لََقَدْ رَأَيْتُ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ، مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَلَيْهِ رِدَاء، إِمَّا إِزَارٌ وَإِمَّا كِسَاءٌ، قََدْ رَبَطُوا فِي أَعْنَاقِهِمْ مِنْهَا مَا يَبْلُغُ نِصْفَ السَّاقَيْنِ، وَمِنْهَا مَا يَبلُغُ الكَعْبَيْنِ، فَيَجْمَعُهُ بِيَدِهِ كَرَاهِيَةَ أَنْ تُرَى عَوْرَتُهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Abu Hurairah ra. berkata:

Aku melihat tujuh puluh orang dari ahlus-shuffah, tidak seorangpun dari mereka yang mengenakan baju, terkadang bersarung dan terkadang memakai baju. Mereka mengikatkan pada lehernya masing-masing. Di antaranya ada pakaiannya itu hanya sampai pada setengah dari kedua betisnya dan di antaranya ada pula yang sampai di kedua mata kakinya, lalu dikumpulkannyalah dengan tangannya karena takut terlihat auratnya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 423.

وَعَنْ ابْنِ عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنَّا جُلُوساً مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِِذْ جَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ، فَسَلَّمَ عَلََيْهِ، ثُمَّ أََدْبَرَ الأَنْصَارِيُّ، فَقََالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

يَا أَخَا الأَنْصَارِ، كَيْفَ أَخِي سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ ؟ 

فَقَالَ : صَالِحٌ، فََقََالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ يَعُودُهُ مِنْكُمْ ؟

فَقَامَ وَقُمْنَا مَعَهُ، وَنَحْنُ بضْعَةَ عَشَرَ مَا عَلََيْنَا نِعَالٌ وَلَا خِفََافٌ، وَلَا قَلَانِسُ، وَلَا قُمُصٌ نَمْشِي فِي تِلكَ السِّبَاخِ، حَتَّى جِئْنَاهُ، فَاسْتََأْخَرَ قََوْمُهُ مِنْ حَوله حَتَّى دَنَا رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ الَّذِيْنَ مَعَهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Dari Ibn Umar ra. berkata: Kita semua duduk-duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datanglah seorang lelaki dari kaum Anshar, lalu ia memberi salam pada beliau itu. kemudian orang Anshar tadi menyingkir. Rasulullah saw. bersabda:

Hai saudara kaum Anshar, bagaimana keadaan saudaraku Sa'ad ibn Ubadah?

Orang itu menjawab: Baik saja. Beliau saw. bersabda lagi:

Siapakah di antara kalian yang mau menjenguknya?

Kemudian Beliau saw. berdiri dan kami semua berdiri bersamanya dan kami berjumlah sepuluh orang lebih. kami semua tidak memiliki sandal, tidak pula sepatu, tutup kepala dan baju, sedangkan kita berjalan di tempat yang tandus, hampir tidak ada tanamannya, hingga sampai di tempatnya. Kaumnya Sa'ad ibn Ubadah mundur dari sekelilingnya, sehingga mendekatlah Rasulullah serta semua sahabat yang menyertainya

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1533.