Zikir: Allahu Akbar

RS 1418 RS 1419

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ فُقَرَاءَ المُهَاجِرِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا: ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ العُلَى، وَالنِّعِيْمِ المُقِيْمِ : يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فََضْلٌ مِنْ أمْوَالٍ : يَحُجُّوْنَ، وَيَعْتَمِرُونَ، وَيُجَاهِدُونَ، وَيَتََصَدَّقُونَ .فَقَالَ:

أَلَا أُعَلِمُكُمْ شَيْئاً تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقََكُمْ، وَتَسْبِقُوْنَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ . وَلَا يَكُونُ أََحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعِ مِثلَ مَا صَنَعْتُمْ ؟

قَالُوا : بَلََى يَا رَسُولَ اللَّه، قََالَ :

تُسَبِّحُونَ، وَتََحْمَدُوْنَ وَتُكَبِّرُوْنَ، خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثاً وَثََلَاثِيْنَ .

قَالَ أَبُو صَالحٍ الرَّاوي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، لَمَّا سُئِلَ عَنْ كَيْفِيَةِ ذِكْرِهِنَّ، قََالَ : يَقُولُ : سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالحَمْدُ للَّهِ، وَاللهُ أكْبَرُ، حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلُّهُنَّ ثَلَاثاً وَثَلَاثِيْنَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَزاد مُسْلمٌ فِي رِوَايَتِهِ : فََرَجَعَ فُقََراءُ المُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا : سَمِعَ إِخْوَانُنَا أَهْلُ الَأمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا، فَفَعََلُُوا مِثْلَهُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّمَ : ذَلِكَ فَضْلُ اللَّه يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ. الدُّثُورُ جمع دَثْرٍ بفتحِ الدَّالِ وإسكانِ الثاء المثلَّثَةِ وهو المالُ الكثيرُ .


Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya kaum fakir dari golongan para sahabat Muhajirin mendatangi Rasulullah saw. lalu berkata: Orang-orang yang memiliki harta banyak itu sama pergi yakni meninggal dunia dengan membawa derajat yang tinggi-tinggi dan kenikmatan yang kekal. Sebabnya ialah karena mereka bersembahyang sebagaimana kita bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, lagi mereka mempunyai kelebihan dari harta-harta mereka dan dapat mereka gunakan untuk beribadat haji, berumrah, berjihad serta bersedekah. Beliau saw. lalu bersabda:

Maukah kalian aku ajari sesuatu yang dengannya kalian dapat mencapai pahala orang yang telah mendahuluimu dan dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada seorang pun yang lebih utama pahalanya daripada kalian, selain orang yang mengerjakan yang kalian kerjakan?

Mereka menjawab: Baiklah, ya Rasulullah. Beliau saw. bersabda:

Hendaklah kalian membaca tasbih, tahmid dan takbir sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.

Abu Shalih yang meriwayatkan Hadis ini dari Abu Hurairah, ketika ditanya bagaimana cara menyebutkan tasbih, tahmid dan takbir itu, lalu menjawab: Mengucapkan: Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar Maha Suci Allah dan segenap puji bagi Allah dan Allah adalah Maha Besar, masing-masing tiga puluh tiga kali.

(Muttafaq 'alaih)

Muslim menambahkan dalam riwayatnya: Lalu kembalilah kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin itu kepada Rasulullah saw. lalu mereka berkata: Saudara-saudara kita yakni orang-orang yang berharta sudah sama mendengar apa yang kita kerjakan ini, kemudian merekapun mengerjakan seperti itu pula. Rasulullah saw. lalu bersabda: Yang sedemikian itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada orang yang di kehendaki. Addutsur adalah jamaknya datsrun dengan fathahnya dal dan saknahnya tsa' yang bertitik tiga, artinya ialah harta yang banyak.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 798; Muslim, hadis no. 936; Abu Daud, hadis no. 1286; Ibn Majah, hadis no. 917; Ahmad, hadis no. 6945, 8478 dan 9878; Malik, hadis no. 439; al-Darimi, hadis no. 1319.

وَعَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

مَنْ سَبَّحَ الله فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثََلَاثاً وَثََلَاثِيْنَ، وَحَمِدَ اللهَ ثََلَاثاً وَثََلَاثِيْنَ، وَكَبَّرَ الله ثََلَاثاً وََثََلَاثِيْنَ وَقَالَ تََمَامَ المِائََةِ : لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لََهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قََدِيْرٌ، غُفِرَتْ خَطََايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ .

رَوَاهُ مُسْلِم


Dari Abu Hurairah ra. pula dari Rasulullah saw. bersabda :

Barangsiapa membaca tasbih setiap selesai shalat tiga puluh tiga kali, dan membaca tahmid tiga puluh tiga kali, dan membaca takbir tiga puluh tiga kali, kemudian disempurnakan dengan membaca: La iiaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir artinya Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka akan diampuni semua kesalahannya, walaupun sebanyak buih lautan.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 939; Abu Daud, hadis no. 1286; Ahmad, hadis no. 8478 dan 9878; Malik, hadis no. 439.