Melihat yang di bawah untuk urusan ekonomi

RS 466

وَعَنْه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

انْظُرُوا إلى منْ هَوَ أَسفَلُ منْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إلى مَنْ فَوقَكُم فهُوَ أَجْدرُ أَن لا تَزْدَرُوا نعمةَ الله عَليْكُمْ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ . وَفِي رِوَايَة البُخَارِيّ، إِذا نَظَر أَحَدُكُمْ إلى مَنْ فُضلَ عليهِ في المالِ وَالخَلْقِ فلْينْظُرْ إلى مَنْ هو أَسْفَلُ مِنْهُ .


Dari Abu Hurairah ra. pula, berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian. Hal itu memungkinkan kalian untuk tidak meremehkan nikmatnya Allah kepada kalian.

(Muttafaq 'alaih)

Ini adalah lafaznya Imam Muslim. Adapun dalam HR al-Bukhari ialah: Rasulullah saw. bersabda: Jikalau seseorang dari kalian melihat pada orang yang dilebihkan dari dirinya sendiri oleh Allah dalam hal keduniaan dan keindahan rupa, maka hendaklah memperhatikan saja kepada orang yang keadaannya lebih bawah daripadanya.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6009; Muslim, hadis no. 5263 dan 5264; Ahmad, hadis no. 7137, 7800 dan 9856.