Potret kesederhanaan gaya hidup Sahabat

RS 468 RS 499 RS 501 RS 505 RS 507 RS 1833

وَعَنْه، رَضِيَ اللهُ عَنْه، قَالَ :

لقَدْ رَأَيْتُ سبعِين مِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ، ما منْهُم رَجُلٌ عليه رداءٌ، إِمَّا إِزَارٌ، وإِمَّا كِسَاءٌ، قدْ ربطُوا في أَعْنَاقِهِمْ، فَمنْهَا مَا يبْلُغُ نِصفَ السَّاقَيْن . ومنْهَا ما يَبْلُغُ الكَعْبينِ . فَيجْمَعُهُ بيدِه كراهِيَةَ أَنْ تُرَى عوْرتُه .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Abu Hurairah ra. pula berkata:

Aku melihat tujuh puluh orang dari ahlus-shuffah, tidak seorangpun dari mereka yang mengenakan baju, terkadang bersarung dan terkadang memakai baju. Mereka mengikatkan pada lehernya masing-masing. Di antaranya ada pakaiannya itu hanya sampai pada setengah dari kedua betisnya dan di antaranya ada pula yang sampai di kedua mata kakinya, lalu dikumpulkannyalah dengan tangannya karena takut terlihat auratnya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 423.

وَعَنْ سَعِد بن أبِي وَقَّاصٍ رضيَ الله عَنْهُ قَالَ :

إِنِّي لأَوَّلُ العَرَبِ رَمَى بِسَهْمِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَلَقََدْ كُنَّا نَغْزُو مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَنَا طَعَامٌ إِلاَّ وَرَقُ الحُبْلَةِ . وَهَذَا السَّمُرُ . حَتَّى إِنْ كَانَ أَحَدُنَا لَيَضَعُ كَمَا تَضَعُ الشَاةُ مَالَهُ خَلْطٌ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

الحُبْلَةِ بضم الحاءِ المهملة وإِسكانِ البَاءِ الموحدةِ : وَهِيَ وَالسَّمُرُ، نَوْعَانِ مَعْروَفانِ مِنْ شَجَرِ البَادِيَةِ .


Dari Sa'ad Ibn Abu Waqqash ra. berkata:

Sesungguhnya aku orang arab pertama yang melempar dengan panahnya fi-sabilillah. Kita semua waktu itu berperang bersama Rasulullah saw. dan kita tidak mempunyai makanan sedikitpun melainkan daun pohon hublah dan daun pohon samur, sehingga seseorang dari kita buang hajat sebagaimana kambing, tidak ada campuran (dengan makanan lain).

(Muttafaq 'alaih)

al-Hublah dan al-Samur: Dua macam pohonan yang terkenal di daerah  pedalaman.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5972; Muslim, hadis no. 689-690 dan 5267; Abu Daud, hadis no. 680; al-Tirmizi, hadis no. 2288; al-Nasa’i, hadis no. 992-993; Ibn Majah, hadis no. 128; Ahmad, hadis no. 1428, 1466 dan 1475.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ : وَاللهِ الَّذِيْ لَا إِِلَهَ إِِلاَّ هُوَ، إِِنْ كُنْتُ لأَعَتَمِدُ بِكَبِدِي عَلََى الأَرْضِ مِنَ الجُوعِ، وَإِِنْ كُنْتُ لأَشُدُّ الحَجَرَ عَلَى بَطْنِي مِنَ الْجُوعِ . وَلَقََدْ قَعَدْتُ يَوْماً عَلَى طََرِِيْقِهِمُ الَّذِي يَخْرُجُونَ مِنْهُ، فَمَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فََتََبَسَّمَ حِيْنَ رَآنِي، وَعَرَفَ مَا فِي وَجْهِي وَمَا فِي نَفْسِي، ثُمَّ قَالَ :

أََبَا هِرٍّ،

قُلْتُ : لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّه، قََالَ :

الحَقْ

وَمَضَى، فَاتَّبَعْتُهُ، فَدَخَلَ فَاسْتَأْذَنَ، فَأُذِنَ لِي فَدَخَلْتُ، فَوَجَدَ لَبَنَاً فِي قََدَحٍ فَقَالَ :

مِنْ أَيْنَ هَذَا اللَّبَنُ ؟

قََالُوا: أَهْدَاهُ لََكَ فُلانٌ أَو فُلانَةٌ قََالَ :

أََبَا هِرٍّ،

قُلْتُ : لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قََالَ :

الْحَقْ إِِلَى أَهْلِ الصُّفَّةِ فَادْعُهُمْ لِي

قَالَ : وَأَهْلُ الصُّفَّةِ أَضْيَافُ الِإِسْلَامِ، لَا يَأْوُونَ عَلَى أََهْلٍ، وَلَا مَالٍ، وَلَا عَلَى أََحَدٍ، وَكَانَ إِِذَا أَتَتْهُ صَدَقَةٌ بَعَثَ بِهَا إِِلََيْهِمْ . وَلََمْ يَتَنَاوَلْ مِنْهَا شَيْئاً، وَإِِذَا أَتََتْهُ هَدِيَّةٌ أَرْسَلَ إِِلََيْهِمْ وَأَصَابَ مِنْهَا وَأَشْرَكَهُمْ فِيْهَا، فَسَاءَنِي ذَلِكَ فَقُلْتُ : وَمَا هَذَا اللَّبَنُ فِي أََهْلِ الصُّفَّةِ ؟ كُنْتُ أََحَقُّ أََنْ أُُصِيْبَ مِنْ هَذَا اللَّبَنِ شَرْبَةً أَتَقَوَّى بِهَا، فََإِِذَا جَاؤُوا وَأََمَرَنِي، فَكُنْتُ أََنَا أُُعْطِيْهِمْ، وَمَا عَسَى أََنْ يَبْلُغَنِي مِنْ هَذَا اللَّبَنِ، وَلَمْ يَكُنْ مِنْ طََاعَةِ اللهِ وَطََاعَةِ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّمَ بُدٌّ. فَأَتَيْتُهُمْ فَدَعَوْتُهُمْ، فأَقْبَلُوا وَاسْتَأْذََنُوا، فَأَذِنَ لَهُمْ وَأَخَذُوا مَجَالِسَهُمْ مِنَ الْبَيْتِ قَالَ :

يَا أََبَا هِرٍّ،

 قُلْتُ : لََبَّيْكَ يَا رَسُوْلَ اللَّه، قََالَ :

خُذْ فََأَعْطِهِمْ

قََالَ : فَأَخَذْتُ الْقَدَحَ فَجَعَلْتُ أُعْطِيْهِ الرَّجُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُّ عَلَيَّ الْقََدَحَ، فَأُعْطِيْهِ الرَّخُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُّ عَلَيَّ الْقََدَحَ، فَأُعْطِيْهِ الرَّجُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُعَلَيَّ الْقَدَحَ حَتَّى انْتَهَيْتُ إِِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وََقََدْ رَوِيَ الْقََوْمُ كُلُّهُمْ، فَأَخَذَ الْقَدَحَ فَوَضَعَهُ عَلَى يَدِهِ، فَنَظَرَ إِِلَيَّ فَتَبَسَّمَ، فَقََالَ :

أََبَا هِرٍّ

قُلْتُ : لََبَّيْكَ يَا رَسُولَ الله قََالَ :

بَقِيْتُ أَنَا وَأَنْتَ

قُلْتُ صَدَقْتَ يَا رَسُولَ اللَّه، قَََالَ :

اقْعُدْ فَاشْرَبْ

فَقَعَدْتُ فَشَرِبْتُ : فَقَالَ :

اشْرَبْ

فَشَرِبْتُ، فَمَا زَالَ يَقُولُ :

اشْرَبْ

حَتَّى قُلْتُ : لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالحَقِّ لَا أََجِدُ لََهُ مسْلَكاً، قََالَ :

فَأَرِنِي

فَأَعْطَيْتُهُ الْقََدَحَ،

فَحَمِدَ اللهُ تَعَالَى،

وَسَمَّى وَشَرِبَ الفََضْلََةَ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Abu Hurairah ra. berkata: Demi Zat yang tiada Tuhan melainkan Dia, sesungguhnyalah bahwa aku menyandarkan hatiku ke bumi karena kelaparan dan sesungguhnya pula bahwa aku mengikatkan batu pada perutku karena kelaparan. Sebenarnya aku pernah duduk-duduk pada suatu hari di jalanan orang-orang yang sama keluar melalui jalanan itu - untuk mencari nafkahnya masing-masing. Kemudian Nabi saw. berjalan melalui tempatku dan beliau tersenyum ketika melihatku, karena mengetahui keadaan dan hal-ihwal yang ada dalam wajahku dan diriku, kemudian beliau bersabda:

Abu Hir.

Aku menjawab: Labbaik ya Rasulullah. Beliau bersabda lagi:

Mari ikut

dan beliau terus berlalu dan aku mengikutinya. Selanjutnya beliau masuk di rumah keluarganya, dan meminta izin, lalu diizinkan aku untuk masuk. Aku pun masuk. Di situ beliau menemukan susu dalam gelas.

Beliau bertanya:

Dari manakah susu ini?

Keluarganya berkata: Fulan atau Fulanah menghadiahkan untukmu. Beliau bersabda:

Abu Hir.

Aku menjawab: Labbaik ya Rasulullah. Beliau bersabda :

Pergilah para ahlush-shuffah, lalu panggillah mereka untuk datang padaku.

Abu Hurairah berkata: Ahlush-shuffah itu adalah merupakan tamu-tamu Islam, karena tidak bertempat pada suatu keluarga, tidak pula berharta dan tidak berkerabat pada seorangpun. Jika ada sedekah yang datang pada Nabi saw., beliau kirimkan semuanya kepada mereka dan beliau sendiri tidak mengambil sedikitpun dari padanya, tetapi kalau beliau menerima hadiah, maka dikirimkanlah kepada orang-orang dan beliau sendiri mengambil sebagian daripadanya. Jadi beliau bersama-sama dengan para ahlush-shuffah untuk menggunakannya.

Perintah Nabi saw. memanggil ahlush-shuffah itu tidak mengenakkan hatiku maka aku berkata: Apa hubungannya susu ini untuk diberikan ahlush-shuffah? Aku adalah lebih berhak untuk memperoleh susu ini dengan sekali minuman saja, agar aku dapat merasa kuat tubuhku. Kemudian, jika orang-orang itu datang, Nabi saw. tentu menyuruh aku agar aku memberikan itu kepada mereka. Barangkali aku tidak mendapat bagian, tetapi juga tidak ada jalan lain kecuali mentaati Allah dan mentaati Rasul-Nya s.a.w. oleh karena itu, mereka aku datangi dan aku panggil. Mereka pun datang dan meminta izin, lalu Nabi saw. mengizinkan mereka masuk, dan mereka mengambil tempat duduk di dalam rumah.

Beliau lalu bersabda:

Abu Hir.

Aku menjawab: Labbaik ya Rasulullah. Beliau bersabda lagi:

Ambillah susu itu dan berikanlah kepada mereka.

Abu Hurairah berkata: Aku lalu mengambil gelas, kemudian aku berikan kepada seseorang. Ia minum sampai kenyang minumnya lalu gelas dikembalikan. Seterusnya aku berikan kepada yang lain, ia pun minum sampai kenyang pula minumnya, lalu dikembalikan gelasnya, sehingga akhirnya sampai giliran aku memberikan itu kepada Nabi saw., sedang orang-orang ahlush-shuffah itu sudah puas minum semuanya.

Beliau saw. mengambil gelas dan diletakkan di tangannya, kemudian beliau melihat aku dan tersenyum, kemudian bersabda:

Abu Hir. 

Aku menjawab: Labbaik ya Rasulullah. Beliau bersabda:

Sekarang tinggallah aku dan engkau.

Aku menjawab: Benar, ya Rasulullah. Beliau bersabda:

Duduklah dan minum.

Aku pun duduk lalu aku minum. Beliau bersabda lagi:

Minumlah lagi.

Aku pun minum. Beliau terus menerus mengatakan:

Minumlah lagi,

hingga aku berkata: Tidak, demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, sudah tidak ada jalan lagi untuk minum itu. Setelah itu beliau bersabda:

Kalau begitu, berikanlah aku gelas itu.

Aku berikan, kemudian beliau memuji Allah Ta'ala dan membaca bismillah lalu beliau minum sisanya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5971; al-Tirmizi, hadis no. 2401; Ahmad, hadis no. 10263.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ :

لََقَدْ رَأَيْتُ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ، مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَلَيْهِ رِدَاء، إِمَّا إِزَارٌ وَإِمَّا كِسَاءٌ، قََدْ رَبَطُوا فِي أَعْنَاقِهِمْ مِنْهَا مَا يَبْلُغُ نِصْفَ السَّاقَيْنِ، وَمِنْهَا مَا يَبلُغُ الكَعْبَيْنِ، فَيَجْمَعُهُ بِيَدِهِ كَرَاهِيَةَ أَنْ تُرَى عَوْرَتُهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Abu Hurairah ra. berkata:

Aku melihat tujuh puluh orang dari ahlus-shuffah, tidak seorangpun dari mereka yang mengenakan baju, terkadang bersarung dan terkadang memakai baju. Mereka mengikatkan pada lehernya masing-masing. Di antaranya ada pakaiannya itu hanya sampai pada setengah dari kedua betisnya dan di antaranya ada pula yang sampai di kedua mata kakinya, lalu dikumpulkannyalah dengan tangannya karena takut terlihat auratnya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 423.

وَعَنْ ابْنِ عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنَّا جُلُوساً مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِِذْ جَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ، فَسَلَّمَ عَلََيْهِ، ثُمَّ أََدْبَرَ الأَنْصَارِيُّ، فَقََالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

يَا أَخَا الأَنْصَارِ، كَيْفَ أَخِي سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ ؟ 

فَقَالَ : صَالِحٌ، فََقََالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ يَعُودُهُ مِنْكُمْ ؟

فَقَامَ وَقُمْنَا مَعَهُ، وَنَحْنُ بضْعَةَ عَشَرَ مَا عَلََيْنَا نِعَالٌ وَلَا خِفََافٌ، وَلَا قَلَانِسُ، وَلَا قُمُصٌ نَمْشِي فِي تِلكَ السِّبَاخِ، حَتَّى جِئْنَاهُ، فَاسْتََأْخَرَ قََوْمُهُ مِنْ حَوله حَتَّى دَنَا رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ الَّذِيْنَ مَعَهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Dari Ibn Umar ra. berkata: Kita semua duduk-duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datanglah seorang lelaki dari kaum Anshar, lalu ia memberi salam pada beliau itu. kemudian orang Anshar tadi menyingkir. Rasulullah saw. bersabda:

Hai saudara kaum Anshar, bagaimana keadaan saudaraku Sa'ad ibn Ubadah?

Orang itu menjawab: Baik saja. Beliau saw. bersabda lagi:

Siapakah di antara kalian yang mau menjenguknya?

Kemudian Beliau saw. berdiri dan kami semua berdiri bersamanya dan kami berjumlah sepuluh orang lebih. kami semua tidak memiliki sandal, tidak pula sepatu, tutup kepala dan baju, sedangkan kita berjalan di tempat yang tandus, hampir tidak ada tanamannya, hingga sampai di tempatnya. Kaumnya Sa'ad ibn Ubadah mundur dari sekelilingnya, sehingga mendekatlah Rasulullah serta semua sahabat yang menyertainya

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1533.

وَعَنْ عَبدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أوْفَى رَضِيَ اللّهُ، عَنْهُمَا قَالَ :

غَزَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم سَبْعَ غَزَوَاتٍ نَأكُلُ الجَرَادَ .

وَفِي رِوَايَةٍ: نَأْكُلُ مَعَهُ الجَرَادَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abdullah ibn Abi Aufa ra. berkata:

Kami berperang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh kali peperangan dan kami makan belalang.

Dalam riwayat lain disebutkan: Kami semua bersama Nabi saw. juga, sama-sama makan belalang.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan juga oleh al-Bukhari, hadis no. 5071; Muslim, hadis no. 3610; Abu Daud, hadis no. 3317; al-Tirmizi, hadis no. 1744 dan 1745; al-Nasa’i, hadis no. 4281 dan 4282; Ahmad, hadis no. 18324, 18361 dan 18586; al-Darimi, hadis no. 1925.