Potret kesederhanaan gaya hidup Rasulullah saw

RS 472 RS 473 RS 474 RS 475 RS 490 RS 495 RS 498 RS 513

وَعَنْ النُّعْمَانِ بنِ بَشيرٍ، رضيَ الله عَنْهما، قالَ :

ذَكَر عُمَرُ بْنُ الخَطَّاب، رَضِيَ اللهُ عَنْه، ما أصاب النَّاسُ مِنَ الدُّنْيَا، فقَالَ : لَقَدْ رَأَيْتُ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَظَلُّ الْيَوْمَ يَلْتَوي ما يَجِدُ مِنَ الدَّقَل ما يمْلأُ بِهِ بطْنَهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

الدَّقَلُ بفتح الدال المهملة والقاف : رَدِئُ التَّمْرِ .


Dari al-Nu'man Ibn Basyir ra. berkata:

Umar Ibn al-Khaththab ra. bercerita tentang apa yang telah didapatkan oleh orang -orang dari dunia, lalu berkata: Sungguh aku melihat Rasulullah saw. Seharian perutnya terlilit karena rasa lapar. Tidak ada sebiji kurma yang jelek sekalipun untuk mengisi perut beliau.

(HR Muslim)

Addaqal dengan fathahnya dal muhmalah dan qaf, artinya ialah kurma yang bermutu rendah.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 5288 dan 5289; al-Tirmizi, hadis no. 2294; Ibn Majah, hadis no. 4136; Ahmad, hadis no. 154 dan 17633.

وَعَنْ عائشةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْها، قَالَتْ :

تُوفِّيَ رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وما في بَيْتي مِنْ شَيْءٍ يَأْكُلُهُ ذُو كَبِدٍ إِلاَّ شَطْرُ شَعيرٍ في رَفٍّ لي، فَأَكَلْتُ مِنْهُ حَتَّى طَال علَيَّ، فَكِلْتُهُ فَفَنِيَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

شَطْرُ شَعيرٍ أَي شَيْء مِنْ شَعيرٍ . كَذا فسَّرهُ التِّرمذيُّ .


Dari Aisyah ra. berkata:

Ketika Rasulullah saw. wafat, di rumahku tidak ada sesuatu apapun yang bisa dimakan oleh seseorang yang berhati, melainkan sedikit gandum yang ada di rakku. Kemudian aku makan daripadanya sampai lama halku sedemikian itu, kemudian aku takar lalu habislah.

(Muttafaq 'alaih)

Ucapannya: Syathru sya'irin itu artinya sedikit sekali dari gandum itu, demikianlah yang ditafsirkan oleh al-Tirmizi.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2866 dan 5970; al-Tirmizi, hadis no. 2391; Ibn Majah, hadis no. 3336; Ahmad, hadis no. 23624.

وَعَنْ عمر بنِ الحارِث أَخي جُوَيْرِية بنْتِ الحَارثِ أُمِّ المُؤْمِنِينَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهما، قَالَ :

مَا تَرَكَ رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، عِنْدَ مَوْتِهِ دِينَاراً وَلا دِرْهَماً، وَلا عَبْداً، وَلا أَمَةً، وَلا شَيْئاً إِلاَّ بَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ الَّتي كَان يَرْكَبُهَا، وَسِلاحَهُ، وَأَرْضاً جَعَلَهَا لابْنِ السَّبيِلِ صَدَقَةً .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari 'Amr Ibn al-Harits, yaitu saudaranya Juwairiyah bint al-Harits Ummul mu'minin ra. jadi, istrinya Nabi saw. berkata:

Rasulullah saw. tidak meninggalkan dinar maupun dirham, tidak juga budak laki-laki maupun budak perempuan, atau apa pun selain baghal putih yang biasa dinaikinya, dan senjatanya, dan tanah yang dijadikannya shadaqah untuk orang yang dalam perjalanan.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2534, 2661, 2692, 2867 dan 4102; al-Nasa’i, hadis no. 3538-3540; dan Ahmad, hadis no. 17730.

وَعَنْ خَبَّابِ بنِ الأَرَتِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْه، قَالَ :

هَاجَرْنَا مَعَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَلْتَمِسُ وَجَهَ اللهِ تَعَالَى فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلََى اللَّهِ، فَمِنَّا مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئاً . مِنْهُم مُصْعَبُ بن عُمَيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه، قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ، وَتَرَكَ نَمِرَةً، فَكُنَّا إِذَا غَطَّيْنَا بِهَا رَأْسَهُ، بَدَتْ رِجْلَاهُ، وَإِذَا غَطَّيْنَا بِهَا رِجْلَيْهِ، بَدَا رَأْسُهُ، فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنْ نُغَطِّيَ رَأْسَهُ، وَنَجْعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ شَيْئاً مِنَ الإِذْخِرِ، وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ . فَهُوَ يَهدِبُهَا .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

النَّمِرَةُ : كِسَاءٌ مُلَوَّنٌ مِنْ صُوفٍ . وَقَولُه : أينَعَت أَيْ : نَضِجَتْ وَأَدْرَكَتْ . وَقَولُه : يَهْدِبُهَا هُوَ بفتح الباءِ وضم الدال وكسرها . لُغَتَان . أَيْ: يَقْطُفْهَا وَيَجْتَنِيْهَا وَهَذِهِ اسْتِعَارَةٌ لمَا فَتَحَ اللَّه تَعَالى عَلَيْهِمْ مِنَ الدُّنْيَا وَتَمَكنُوا فيهَا .


Dari Khabab Ibn al-Aratti ra. berkata:

Kami berhijrah bersama Rasulullah saw. untuk mencari keridhaan Allah Ta'ala, maka kami mendapatkan balasan (rezeki) dari Allah. Di antara kami ada yang meninggal dan belum sempat memakan balasannya (rezeki) sedikit pun. Di antara mereka Mush’ab bin Umair ra. yang terbunuh pada perang Uhud. Ia hanya meninggalkan sehelai baju. Jika kami menutupi kepalanya, kedua kakinya tampak, dan jika kami tutupkan kedua kakinya kepalanya tampak. Lalu Rasulullah saw. memerintahkan agar kami menutup kepalanya dan menutupi kakinya dengan rumput idzkhir. Dan di antara kami ada yang buahnya sempat masak lalu ia memetiknya.

(Muttafaq 'alaih)

Annamirah ialah pakaian yang berwarna, terbuat dari bulu, Aina'at artinya sudah matang dan masak. Yahdibuha dengan fathahnya ya' dan dhammahnya dal atau boleh juga dal itu dikasrahkan jadi ada dua lughat untuk ini, artinya memetik dan menuainya. Ini adalah kata pinjaman bahwa Allah mengaruniakan kaum Muslimin itu dapat memperoleh kelapangan dari hal keduniaan dan menetaplah kenikmatan mereka itu di dunia.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1197, 3608, 3623, 3741, 3773, 5952 dan 5967; Muslim, hadis no. 1562; al-Tirmizi, hadis no. 3788; al-Nasa’i, hadis no. 1877; Ahmad, hadis no. 20146, 20160, 20167 dan 25956.

وَعَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قََالََتْ :

مَا شَبعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خُبْزِ شَعِيرٍ يَوْمَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ حَتَّى قُبِضَ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي رِوَايَةٍ: مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَـدِمَ المَدِيْنَةَ مِنْ طَعَامِ البُرِّ ثَلاثَ لَيَالٍ تِبَاعاً حَتَّى قُبِضَ .


Dari Aisyah ra., berkata:

Tidak pernah kenyang keluarga Muhammad saw. dari roti gandum selama dua hari berturut-turut, keadaan sedemikian ini sampai beliau saw. meninggal.

(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan: Tidak pernah kenyang keluarga Muhammad saw. itu sejak beliau datang di Madinah dari makanan gandum selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau dicabut ruhnya - wafat.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4996,6193; Muslim, hadis no. 5276, 5274; al-Tirmizi, hadis no. 2281; Ibn Majah, hadis no. 3335; Ahmad, hadis no. 24067, 25163.

وَعَنْ سَهل بن سَعدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ :

مَا رَأى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النّقِِيُّ مِنْ حِينَ ابْتعَثَهُ الله تَعَالَى حَتَّى قَبَضَهُ الله تَعَالَى، فَقِيْلَ لََهُ هَلْ كَانَ لََكُمْ فِي عَهْد رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنَاخَلُ ؟ قَالَ : مَا رَأى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْخَلاَ مِنْ حِينَ ابْتَعَثَهُ اللهُ تَعَالََى حَتَّى قَبَضُهُ اللهُ تَعَالَى، فَقِيلَ لَهُ : كَيْفَ كُنْتُمْ تَأْكُلُونَ الشَّعِيرَ غيرَ منْخُولٍ ؟ قََالَ : كُنَّا نَطْحُنَهُ وَنَنْفُخُهُ، فَيَطيرُ مَا طَارَ، وَمَا بَقِي ثَرَّيْنَاهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ

قوله : النَّقِيّ : هُوَ بِفتح النُون وَكَسْر القََاف وتَشْدِيد اليَاءِ . وَهُوَ الخُبْزُ الحُوَّارَى، وَهُوَ : الدَّرْمَكُ، قوله : ثَرَّيْنَاهُ هُوَ بثاءٍ مُثَلَّثَةٍ، ثُمَّ رَاءٍ مُشَدَّدَةٍ، ثُمَّ يَاءٍ مُثَنَّاةٍ مِنْ تَحْتَ ثُمَّ نُون، أَيْ : بَلَلْناهُ وَعَجَنَّاهُ .


Dari Sahal Ibn Sa'ad ra. berkata:

Rasulullah saw. tidak pernah melihat roti putih sama sekali sejak beliau diutus oleh Allah Ta'ala hingga dipanggil oleh Allah Ta'ala. Kepada Sahal ditanyakan: Apakah di zaman Rasulullah saw. kalian tidak mempunyai alat pengayak? Ia menjawab: Rasulullah saw. tidak pernah melihat alat pengayak itu sejak beliau diutus oleh Allah Ta'ala hingga dipanggil oleh Allah Ta'ala. Kepadanya ditanyakan lagi: Bagaimana caranya kalian makan gandum kalau tidak diayak? Ia menjawab: Kami menumbuknya dan meniupkannya, kemudian beterbanganlah benda-benda yang dapat terbang daripadanya lalu mana yang tertinggal, maka itulah yang kami basahi untuk dijadikan adukan tepung untuk membuat roti.

(HR Bukhari)

Ucapannya yasta'dzibu artinya mencari air tawar dan itulah air yang bagus. Al-'izdqu dengan kasrahnya 'ain dan sukunnya dzal mu'jamah, yaitu batang atau dahan - kurma dan lain-lain. Almudyatu dengan dhammahnya mim atau boleh pula dikasrahkan, yaitu pisau. Alhalub ialah binatang yangberisikan susu dalam teteknya. Pertanyaan mengenai kenikmatan ini adalah pertanyaan tentang banyak jumlahnya kenikmatan, bukan pertanyaan sebagai olok-olok dan penyiksaan.Wallahu a'lam.Adapun orang Anshar yang didatangi oleh Rasulullah saw. serta kedua orang sahabatnya itu ialah Abul Haitsam ibn at-Taihan. Demikianlah dalam sebuah Hadis yang dijelaskan menurut riwayat al-Tirmizi dan lain-lain.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 4993; al-Tirmizi, hadis no. 2287; Ibn Majah, hadis no. 3326; Ahmad, hadis no. 21748.

وَعَنْ أبي مُوسَى الأَشْعَريِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ :

أَخْرَجَتْ لَنا عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كِسَاء وَإِزَاراً غَلِيظاً قَالَتْ : قُبِضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَيْن .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Musaal-Asy'ari ra. berkata:

Aisyah ra. mengeluarkan untuk kami sebuah baju dan sarung kasar, lalu ia berkata: Rasulullah saw. dipanggil sewaktu mengenakan pakaian ini.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5370; Muslim, hadis no. 3879 dan 3880; Abu Daud, hadis no. 3518; al-Tirmizi, hadis no. 1655; Ibn Majah, hadis no. 3541; Ahmad, hadis no. 22909 dan 23848.

وَعَنْ ابن عباسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قََالَ :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَبِيتُ اللَّيَالِيَ المُتَتَابِعَةَ طَاوِياً، وَأَهْلُهُ لا يَجِدُونَ عَشَاءً، وَكَانَ أَكْثَرُ خُبْزِهِمْ خُبْز الشَّعِيرِ.

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقََالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ .


Dari Ibn Abbas ra. berkata:

Ada saatnya Rasulullah saw. Dan keluarganya lapar selama beberapa malam secara berturut-turut karena tidak mempunyai apa-apa untuk makan malam, dan sebagian banyak roti yang mereka miliki terbuat dari gandum.

Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini adalah Hadis hasan sahih.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2283; Ibn Majah, hadis no. 3338; Ahmad, hadis no. 2189 dan 3364.