Memiliki sikap: Puas-menerima dan bersyukur atas pemberian Allah

RS 510 RS 511 RS 514 RS 521 RS 522 RS 523

وَعَنْ عُبَيْدِ الله بِن مِحْصَنٍ الأَنْصَارِيِّ الخَطْمِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ : قََالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَنْ أََصْبَحَ مِنْكُمْ آمِناً فِي سِرْبِهِ، مُعَافَىً فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَومِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيرِهَا .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ .

سِرْبِهِ بكسر السين المهملة، أَي : نَفْسِهِ، وَقِيلَ : قََوْمِه .


Dari Ubaidillah ibn Mihshan al-Anshari al-Khathmi ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya merasa aman terhadap dirinya, sehat jasmaninya, dan mempunyai makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah diberi dunia dengan seisinya.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis hasan)

Sirbihi: dirinya. Ada yang mengatakan: kaumnya.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2268; dan Ibn Majah, hadis no. 4131.

وَعَنْ عبدِ الله بن عُمَرُو بنِ العاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهما، أَن رَسُول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ قََالَ :

قََدْ أَفْلَحَ مَن أَسْلَمَ، وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافاً، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتََاهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ.


Dari Abdullah ibn 'Amr ibn al-'Ash ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Beruntunglah orang yang masuk Agama Islam serta diberi rezeki cukup dan diberi sifat qana'ah dengan apa yang telah dikaruniakan oleh Allah.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1746; al-Tirmizi, hadis no. 2271; Ibn Majah, hadis no. 4128; Ahmad, hadis no. 6320.

وَعَنْ فضَالَةَ بنِ عُبَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا صَلَّى بِالنَّاسِ يَخِرُّ رِجَالٌ مِنْ قَامَتِهِمْ فِي الصَّلاةِ مِنَ الخَصَاصَةِ وَهُمْ أَصْحَابُ الصُّفَّةِ، حَتَّى يَقُولَ الأَعْرَابُ : هؤلاَءِ مَجَانِينٌ، فَإِذَا صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ إِلَيْهِمْ، فََقَالَ :

لََوْ تَعْلَمُونَ مَا لَكُمْ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى، لأَحْبَبْتُمْ أَنْ تَزْدَادُوا فَاقَةً وَحَاجَةً .

رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ: حَدِيثٌ صَحِيْحٌ.

الخَصَاصَةُ : الْفَاقَةُ وَالجُوعُ الشَّديدُ .


Dari Fadhalah ibn Ubaid ra. yang bercerita bahwa:

Rasulullah saw. itu apabila shalat dengan para sahabatnya, maka ada beberapa orang lelaki yang jatuh tersungkur dari posisi berdiri mereka ketika  shalat, hal itu disebabkan karena kefakiran yang sangat. Mereka itu adalah kelompok Suffah, sehingga orang A'rab badu'i ada yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang gila. Kemudian apabila Rasulullah saw. telah selesai shalat, beliau menjumpai mereka seraya bersabda:

Seandainya kalian mengetahui apa yang disediakan untuk kalian di sisi Allah Ta'ala, niscaya kalian senang kalau kalian bertambah miskin dan kelaparan.

(HR al-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis sahih)

al-Khashashab: Kekurangan dan kelaparan yang sangat.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2291; dan Ahmad, hadis no. 22812.

عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه عَنْ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

لََيسَ الغِنَي عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلكِنَّ الغِنَي غِنَي النَّفْسِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

العَرَضُ بفتح العين والراءِ : هُوَ المَالُ .


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Bukanlah kekayaan itu banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sesungguhnya, adalah kekayaan jiwa.

(Muttafaq 'alaih)

al-Aradh: Harta.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5965; Muslim, hadis no. 1741; al-Tirmizi, hadis no. 2295; Ibn Majah, hadis no. 4127; Ahmad, hadis no. 7015, 7240, 7827, 8701, 9272, 9341, 10535 dan 10542.

وَعَنْ عبد الله بن عمرو رَضِيَ اللهُ عَنْهما أَن رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

قََدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسَلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافاً، وَقَنَّعَهُ الله بِمَا آتَاهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Dari Abdullah ibn 'Amr ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Sungguh beruntunglah orang yang masuk Islam dan diberi rezeki yang pas-pasan serta Allah membuatnya menerima (qana’ah) apa yang diberikan kepadanya.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1746; al-Tirmizi, hadis no. 2271; Ibn Majah, hadis no. 4128; Ahmad, hadis no. 6320.

وَعَنْ حَكيم بن حِزَام رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : سَأَلْتُ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ قَالَ :

يَا حَكِيمُ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفس بُوركَ لََهُ فِيهِ، وَمَن أَخَذَهُ بِإِشرَافِ نَفْسٍ لَم يُبَارَكْ لهُ فيهِ، وكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ ولا يَشْبَعُ، واليدُ العُلَيا خَيرٌ مِنَ اليَدِ السُّفلَى.

قََالَ حَكِيمٌ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ، وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالحَقِّ، لاَ أَرْزَأُ أََحَداً بَعْدَكَ شَيْئاً حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا.

فَكَانَ أَبُو بَكرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَدْعُو حَكِيماً لِيُعْطِيَهُ العَطَاءَ، فَيَأْبَى أن يَقْبَلَ مِنْهُ شَيْئاً . ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْه دَعَاهُ لِيُعْطِيَهُ، فَأَبَى أَن يَقْبَلَهُ . فَقََالَ : يَا مَعْشَرَ المُسْلِمِيْنَ، أُشْهِدُكُمْ عَلََى حَكِيمٍ أَنِي أَعْرضُ عَلَيهِ حَقَّهُ الَّذِي قَسَمَهُ اللهُ لَهُ فِي هَذَا الْفيءِ، فيَأْبَى أَن يَأْخُذَهُ . فَلَمْ يَرْزَأْ حَكِيمُ أَحَداً مِنَ النَّاسِ بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تُوُفِي.

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Hakim Ibn Hizam ra. berkata: Aku meminta kepada Rasulullah saw., lalu beliau memberikan sesuatu padaku, lalu aku meminta lagi pada beliau, kemudian beliaupun memberikan pula sesuatu padaku, selanjutnya beliau bersabda:

Hai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau dan manis. Maka barangsiapa yang mengambilnya itu dengan kedermawanan jiwa, maka harta itu diberkati, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan ketamakan jiwa, maka ia tidak diberkati. Ia seperti orang yang makan, namun tidak kunjung kenyang. Dan tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.

Hakim berkata: Ya Rasulullah, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menerima sesuatu dari seseorangpun sepeninggalmu nanti, sampai aku meninggalkan dunia ini.

Abu Bakar ra. pernah mengundang Hakim karena hendak memberikan sesuatu padanya, tetapi Hakim menolak untuk menerima sesuatupun dari pemberian itu. Umar ra. pun pernah memanggilnya untuk memberikan sesuatu pada Hakim, tetapi ia juga enggan menerima pemberian tadi. Umar lalu berkata: Hai sekalian kaum Muslimin, aku mempersaksikan kalian semua atas diri Hakim ini, aku menawarkan padanya haknya dari harta rampasan, tetapi ia enggan mengambilnya. Hakim memang tidak pernah menerima sesuatu pemberian dari seorangpun setelah wafatnya Nabi saw., hingga ia meninggal dunia.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1379; Muslim, hadis no. 1716-1717; Abu Daud, hadis no. 1427; al-Tirmizi, hadis no. 2387; al-Nasa’i, hadis no. 2484, 2487, 2496, 2497, 2554, 2555-2556; Ahmad, hadis no. 6858, 7044, 7120, 7414, 8348, 8388, 8759, 8855, 9240, 9784, 9833, 10107, 10366, 10398, 14778, 14787 dan 15022; al-Darimi, hadis no. 1591-592, 1594 dan 2632.