Difinisi dan contoh Takabbur

RS 611 RS 618 RS 619

وَعَنْ عبدِ اللَّهِ بن مسعُودٍ رضيَ اللَّهُ عَنْه، عَنْ النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

لا يَدْخُل الجَنَّةَ مَنْ كَانَ في قَلْبِهِ مثْقَالُ ذَرَّةٍ مَنْ كِبرٍ

 فقال رَجُلٌ : إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُه حسناً، ونعلهُ حسنا قَالَ :

إِنَّ الله جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمالَ الكِبْرُ بَطَرُ الحَقِّ وغَمْطُ النَّاسِ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

بَطَرُ الحقِّ : دفْعُهُ وردُّهُ على قائِلِهِ . وغَمْطُ النَّاسِ : احْتِقَارُهُمْ .


Dari Abdullah Ibn Mas'ud ra. dari Nabi saw. bersabda:

Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya sebesar atom.

Kemudian ada orang berkata: Sesungguhnya, seseorang itu ada yang senang jika pakaiannya itu baik dan sandalnya pun baik. Beliau saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia.

(HR Muslim)

Batharulhaqqi ialah menolak kebenaran dan mengembalikannya kepada orang yangmengucapkannya itu yakni memberikan bantahan pada kebenaran tadi, sedang ghamthunnasi ialah menghinakan para manusia.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 131; Abu Daud, hadis no. 3568; al-Tirmizi, hadis no. 1921 dan 1922; Ibn Majah, hadis no. 58 dan 4163; Ahmad, hadis no. 3600, 3718, 3751 dan 4083.

وَعَنْه أَنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

بيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي في حُلَّةٍ تُعْجِبُه نفْسُه، مرَجِّلٌ رأسَه، يَخْتَالُ في مَشْيَتِهِ، إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ، فهو يَتَجَلْجَلُ في الأَرْضِ إلى يوْمِ القِيامةِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

مُرجِّلٌ رَأْسَهُ أَي : مُمَشِّطُهُ . يَتَجلْجَلُ بالجيمين : أَيْ : يغُوصُ وينْزِلُ .


Dari Abu Hurairah ra. pula bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki yang berjalan dengan mengenakan pakaian yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, rambutnya telah disisir rapi, berlagak sombong di waktu berjalan, tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelam dalam bumi sampai hari kiamat.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5343; Muslim, hadis no. 3894 dan 3895; Ahmad, hadis no. 7310, 7830, 8704, 8978, 9506, 9651, 9986, 10050 dan 10449; al-Darimi, hadis no. 438.

وَعَنْ سَلَمَة بنِ الأَكْوَع رَضيَ اللّهُ عَنْهُ قََالَ : قَالَ رَسُولُ اللِّه صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

لاَ يَزَالُ الرَّجُلُ يَذْهَبُ بِنَفْسِهِ حَتَّى يُكْتَبَ فِي الجَبَّارِيْنَ، فَيُصِيبُهُ مَا أَصَابَهمْ .

رَوَاهُ الترْمذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ .

يَذْهَبُ بِنَفْسِهِ أَي : يَرْتَفعُ وَيَتَكَبَّرُ .


Dari Salamah Ibn al-Akwa' ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Tidak henti-hentinya seseorang itu menyombongkan dirinya sehingga dicatatlah ia dalam golongan orang-orang yang congkak, maka dia akan ditimpa apa yang biasa menimpa mereka.

Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini adalah Hadis hasan.

Yadz-habu binafsihi artinya merasa dirinya tinggi dan juga berlaku sombong.


Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 1923.