Jangan memilih orang yang ambisi dan memiminta-minta untuk dijadikan pemimpin

RS 679

عَنْ أبي موسى الأَشعريِّ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : دخَلتُ على النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أنَا وَرَجُلانِ مِنْ بني عَمِّي، فقال أحَدُهُمَا : يَا رَسُولَ الله أمِّرنَا عَلَى بَعْضِ مَا وَلاَّكَ اللَّهُ عزَّ وجلَّ، وَقَالَ الآخَرُ مِثْلَ ذلكَ، فَقَالَ :

إنَّا وَاللّهِ لاَ نُوَلِّي هذَا العَمَلَ أحَداً سَأَلَهُ، أوْ أحَداً حَرَصَ عَلَيْهِ.

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Musa al-Asy'ari ra. berkata: Aku masuk ke tempat Nabi saw. bersama dua orang dari kemenakanku, salah seorang dari dua orang ini berkata: Ya Rasulullah, berikanlah kepada kita jabatan sebagai amir (penguasa negara) untuk memerintah sebagian daerah yang dikuasakan oleh Allah 'Azza wa Jalla pada Tuan. Orang yang satunya pun berkata demikian, lalu Beliau saw. bersabda:

Sesungguhnya, demi Allah, kami tidak menyerahkan pekerjaan ini kepada siapa yang memintanya atau siapa yang tamak untuk mendapatkannya.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6616; Muslim, hadis no. 3402.