Perintah untuk mengikuti sunna-sunnah Rasulullah saw

3:31 4:59 4:65 4:80 59:7 3:31 4:59 4:65 4:80 59:7 RS 156 RS 157

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا


Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا


Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ كَىْ لَا يَكُونَ دُولَةًۢ بَيْنَ ٱلْأَغْنِيَآءِ مِنكُمْ ۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ


Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ: إِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُم كَثْرَةُ سُؤَالِهمْ، وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Biarkanlah aku dengan apa yang kutinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian hancur karena banyak bertanya dan menentang Nabi-Nabi mereka. Jika aku melarang kalian dari satu hal, maka jauhilah. Dan jika aku perintahkan satu hal, maka kerjakanlah semampu kalian.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6744: Muslim, hadis no. 2380 dan 4348: al-Tirmizi, hadis no. 2603: al-Nasa’i, hadis no. 2572: Ibn Majah, hadis no. 1 dan 2: Ahmad, hadis no. 7063, 7188, 7798, 8310, 9158, 9404, 9507, 9646, 9865, 10025, 10199 dan 10287.

عَنْ أَبِي نَجِيحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : وَعَظَنَا رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ، فقُلْنَا : يَا رَسُولَ الله كَأَنَهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا . قَالَ :

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّه، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌ، وَأَنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافاً كَثِيْرًا . فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلُفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ .

رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتْرمِذِي وَقََال حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

النَّواجِذُ بالذال المعجمة : الأَنْيَابُ، وَقِيلَ : الأَضْرَاسُ .


Dari Abu Najih al-'Irbadh Ibn Sariyah ra. berkata: Rasulullah saw. pernah memberikan wejangan kepada kita semua, yaitu suatu wejangan yang mengesankan sekali, hati dapat menjadi takut karenanya, matapun dapat bercucuran. Kita lalu berkata: Ya Rasulullah, seolah-olah itu adalah wejangan seseorang yang hendak bermohon diri. Oleh sebab itu, berilah wasiat kepada kita semua. Beliau saw. bersabda:

Aku berpesan kepadamu semua, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, juga mendengar dan taat walaupun yang menjadi pemimpin itu seorang hamba sahaya dari Habasyah. Karena sesungguhnya, barangsiapa yang masih hidup panjang di antara kalian itu ia akan melihat banyak perselisihan. Maka dari itu hendaklah kalian berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah para Khalifah Arrasyidun yang memperoleh petunjuk; gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi taringmu. Jauhilah semua perkara-perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya segala sesuatu kebid'ahan itu adalah sesat.

(HR Abu Daud dan al-Tirmizi. al-Tirmizi berkata: Hadis ini hasan sahih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Abu Daud, hadis no. 3991; al-Tirmizi, hadis no. 2600; Ibn Majah, hadis no. 42-43; Ahmad, hadis no. 16519; dan al-Darimi, hadis no. 95.