Contoh sebuah kerendahan hati

RS 607 RS 608 RS 610

وَعَنْ أَنسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه أَنَّ رسولَ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كان إِذَا أَكَلَ طَعَاماً لَعِقَ أَصابِعه الثلاثَ قَالَ : وقَالَ :

إِذَا سَقطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ، فَلْيُمِطْ عَنْها الأَذى، ولْيأْكُلْها، وَلا يَدَعْها للشَّيْطَانِ

وَأَمَر أَنْ تُسْلَتَ القَصْعَةُ قالَ :

فَإِنَّكُمْ لا تدْرُونَ في أَيِّ طَعامِكُمُ البَركَةُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. apabila makan sesuatu makanan, maka beliau itu menjilati jari-jarinya yang tiga yakni ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Anas berkata: Rasulullah bersabda:

Apabila suapan seorang dari kalian jatuh, maka buanglah dari padanya kotoran yang menempel, dan setelah itu makanlah, dan jangan ditinggalkan untuk dimakan syaitan.

Beliau saw. juga menyuruh supaya bejana tempat makanan itu dibersihkan sisa-sisa makanan. Beliau bersabda:

Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dalam makanan yang manakah yang disitu ada berkahnya.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 3795; Abu Daud, hadis no. 3347; al-Tirmizi, hadis no. 1725; Ahmad, hadis no. 12350 dan 13575; al-Darimi, hadis no. 1861, 1939 dan 1942.

وَعَنْ أبي هُريرة رَضِيَ اللهُ عَنْه، عَنْ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

ما بعثَ اللَّهُ نَبِيّاً إِلاَّ رعى الغنَمَ قالَ أَصحابه : وَأَنْتَ ؟ فقَالَ :

نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا على قَرارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda:

Tidak seorang pun yang diutus oleh Allah sebagai Nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing.

Para sahabat saw. bertanya: Dan engkau? Beliau saw. menjawab:

Ya, aku pun menggembala kambing dengan upah dari penduduk Makkah.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2102; dan Ibn Majah, hadis no. 2140.

وَعَنْ أَنسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : كَانَتْ نَاقَةُ رَسُول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم العَضْبَاءُ لاَ تُسبَقُ، أو لا تكَادُ تُسْبَقُ، فَجَاءَ أَعْرابيٌّ عَلى قَعُودٍ لهُ، فَسبقَها، فَشَقَّ ذلك عَلى المُسْلمِينَ حَتَّى عَرفَهُ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَقَالَ:

حَقٌّ عَلى اللَّهِ أَنْ لاَ يَرْتَفِعَ شَيء مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ وَضَعَهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Anas ra. berkata: Adalah untanya Rasulullah saw. itu diberi nama 'Adhba', tidak pernah didahului atau hampir tidak dapat didahului. Maka datanglah seorang A'rab duduk di atas kendaraan yang dinaikinya, kemudian mendahului unta Beliau saw. itu. Hal itu dirasakan berat sekali atas kaum Muslimin yakni kaum merasa tidak senang terhadap kelakuan orang A'rab tadi. A'rab ialah orang yang berdiam di negeri Arab bagian pedalaman. Hal itu yakni keberatan kaum Muslimin tadi diketahui oleh beliau saw. kemudian beliau bersabda:

Adalah merupakan hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari keduniaan itu meninggi, melainkan pasti akan diturunkannya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 6020; Abu Daud, hadis no. 4169; al-Nasa’i, hadis no. 3532; Ahmad, hadis no. 11572 dan 13166.