Boleh bersedekah dan berdoa untuknya

59:10 59:10 RS 948 RS 949

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ


Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

وعَنْ عائِشَةَ رَضيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلاً قال للنَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم إنَّ أُمِّي افتُلتَتْ نَفْسُهَا وَأُرَاهَا لو تَكَلَّمَتْ، تَصَدَّقَتْ، فَهَل لهَا من أَجْرٌ إن تصَدَّقْتُ عَنْهَا ؟ قَالَ :

نَعَمْ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Aisyah ra. bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi saw. : Sesungguhnya ibuku itu meninggal dunia secara mendadak dan aku mengira andaikata ia dapat berbicara tentu ia akan bersedekah. Adakah ibuku akan memperolehi pahala jikalau aku bersedekah untuknya? Beliau saw. bersabda:

Ya.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1299; Muslim, hadis no. 1672 dan 3082-3083; Abu Daud, hadis no. 2495; al-Nasa’i, hadis no. 3589; Ibn Majah, hadis no. 2708; Ahmad, hadis no. 23117; Malik, hadis no. 1255.

وَعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضيَ الله عَنْهُ أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَََالَ:

إِذَا مَاتَ الِإنسَانُ انْقَطََعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثََلاثٍ : صَدَقََةٍ جَاريَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Apabila seseorang meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga hal; shadaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakannya.

(HR Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 3084; Abu Daud, hadis no. 2494 dan 3073; al-Tirmizi, hadis no. 1297; al-Nasa’i, hadis no. 3591; Ahmad, hadis no. 8489; al-Darimi, hadis no. 558.