Boleh bersaksi akan perbuatan baiknya

RS 950 RS 951

عَنْ أَنسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ : مَرُّوا بِجَنَازَةٍ، فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْراً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

وَجَبَتْ .

ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى، فَأَثنَوْا عَلَيْهَا شَرّاً، فََقََالَ النَِّبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

وَجبَتْ .

فََقََالَ عُمرُ ابنُ الخَطَّاب رَضِيَ الله عَنْهُ : مَا وَجَبَتْ ؟ قََالَ :

هَذَا أَثنَيتُمْ عَلَيْهِ خَيْراً، فََوَجَبَتْ لََهُ الجَنَّةُ، وهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرّاً، فََوَجَبَتْ لََهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللهِ في الأَرْضِِ .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Anas ra. berkata: Orang-orang berjalan melalui Nabi saw. dengan membawa seorang janazah dan mereka itu memuji-muji kebaikan janazah tadi, lalu Nabi saw. bersabda:

Sudah seharusnya.

Kemudian para sahabat berpapasan dengan jenazah lain yang sedang diusung lalu mereka menyebut keburukannya, maka Nabi saw. bersabda :

Sudah seharusnya.

Lalu Umar Ibn al-Khaththab ra. bertanya: Apa artinya, Sudah seharusnya? Beliau saw. menjawab:

Yang itu kalian memuji kebaikannya, maka sudah seharusnya ia masuk surga, sedang yang ini kalian sebutkan keburukannya, maka sudah seharusnya ia masuk neraka. kalian adalah saksi-saksi Allah di bumi.

(Muttafaq 'alaih)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1278; Muslim, hadis no. 1578; al-Tirmizi, hadis no. 978; al-Nasa’i, hadis no. 1906; Ibn Majah, hadis no. 1480; Ahmad, hadis no. 12372, 12470, 12566, 12726, 13083 dan 13485.

وَعَنْ أَبِي الأَسْوَدِ قََالَ : قََدِمْتُ المَدِينَةَ، فََجَلََسْتُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فََمَرَّتْ بِهِمْ جَنَازَةٌ، فَأُُثْنِىَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْراً فَقَالَ عُمَرُ : وَجَبَتْ، ثُمَّ مُرَّ بَأُُخْرَى، فََأُثْنِىَ عَلَى صَاحِبِِهَا خَيْراً، فََقََالَ عُمَرُ : وَجَبَتْ، ثُمَّ مُرَّ بِِالثَّالِثََةِ، فََأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا شَرًّا، فََقََالَ عُمرُ : وَجَبَتْ : قََالَ أَبُو الأسْودِ : فَقُلْتُ : وَمَا وَجَبَتْ يَا أميرَ المُؤمِنِينَ ؟ قََالَ : قُُلْتُ كما قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِِدَ لَهُ أََرْبَعَةٌٌ بِِخَيْرٍ، أَدْخَلََهُ اللهُ الجَنَّةََ .

فََقُُلْنَا : وَثََلَاثََةٌٌ ؟ قَالَ :

وَثََلَاثََةٌٌ .

فَقلنَا : وَاثْنَانِِ ؟ قََالَ :

وَاثْنَانِ .

ثُمَّ لَمْ نَسْأَ لْْهُ عَنْ الوَاحِدِ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Abul Aswad berkata: Aku datang di Madinah lalu aku duduk di tempat Umar Ibn al-Khaththab ra. kemudian berlalulah seorang janazah di muka orang banyak, lalu dipujilah kebaikan orang yang mati itu. Umar ra. berkata: Wajiblah. Seterusnya ada pula janazah lain yang melaluinya, mayat inipun dipuji-puji juga kebaikannya, maka berkatalah Umar ra. : Wajiblah. Selanjutnya berlalulah untuk ketiga kalinya seorang janazah dan disebut-sebutkanlah keburukannya, maka berkatalah Umar ra. : Wajiblah. Abul Aswad berkata: Aku lalu bertanya: Apakah yang wajib, ya Amirul Mu'minin? Umar ra. berkata: Aku mengatakan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw. :

Apabila ada seorang muslim yang mendapat kesaksian dari empat orang atas kebaikannya, maka Allah akan memasukkannya ke syurga.

Kami bertanya: Kalau tiga orang? la menjawab:

Tiga orang juga.

Kami bertanya: Kalau dua orang? la menjawab:

Dua orang juga.

Lalu kami tidak menanyakan kalau satu orang kepadanya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1279; al-Tirmizi, hadis no. 979; al-Nasa’i, hadis no. 1908; Ahmad, hadis no. 133, 199, 301 dan 366.