Ketika ingin kaya takut miskin

RS 296

وَعَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :

الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنَى، وَمَنْ يَسْتَعِفَّفْ، يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ


Dari Abu Hurairah ra. pula bahwa Nabi saw. bersabda:

Tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah memberikan infak kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah ialah yang diberikan di luar keperluan. Barangsiapa yang menjaga diri (tidak sampai meminta sekalipun miskin), maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya, dan barangsiapa yang merasa kaya (merasa cukup dengan apa yang ada disisinya), maka Allah akan membuatnya kaya.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1338; Muslim, hadis no. 1716-1717; Abu Daud, hadis no. 1427; al-Tirmizi, hadis no. 2387; al-Nasa’i, hadis no. 2484, 2487, 2496, 2497, 2554, 2555 dan 2556; Ahmad, hadis no. 6858.