Berupa harta yang paling disayangi

2:267 3:92 2:267 3:92 RS 297

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا۟ ٱلْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغْمِضُوا۟ فِيهِ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ


Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ


Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ أَبُو طَلْحَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَكْثَرَ الْأَنْصَارِ بِالمَدِيْنَةِ مَالاً مِنْ نَخْلٍ، وَكَانَ أَحَبُّ أَمْوَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرَحَاءَ، وَكَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ وَكَانَ رَسُوْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَدْخُلُهَا وَيَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ فِيْهَا طَيِّبٍ قَالَ أَنَسٌ : فَلَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ : { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّونَ } قام أَبُو طَلْحَةَ إِلَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ اللهَ تَعَالَى أَنْزَلَ عَلَيْكَ { لَنْ تَنَالُوْا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّوْنَ } وَإِنَّ أَحَبَّ مَالِي إِلَيَّ بَيْرَحَاءَ، وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ للَّهِ تَعَالَى أَرْجُوْ بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللهِ تَعَالَى، فَضَعْهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ حَيْثُ أَرَاكَ اللَّهُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم :

بَخٍ، ذلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، ذلِكَ مَالٌ رَابِِحٌ، وَقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِيْنَ

فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ : أَفْعَلُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، فَقَسَّمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ، وَبَنِي عَمِّهِ.

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وقولُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مالٌ رَابحٌ  رُوِيَ في الصَّحِيْحَيْنِ  رَابحٌ  و  رَايحٌ بالباءِ الموحدةِ وبالياءِ المثناةِ، أَيْ رَايحٌ عَلَيْكَ نَفْعُهُ، و  بَبْرَحَاءُحَدِيِقَةُ نَخْلٍ، وروي بكسرِ الباءِ وَفتحِها .


Dari Anas ra. berkata: Abu Thalhah adalah seorang dari golongan kaum Anshar di Madinah yang terbanyak hartanya, terdiri dari kebun kurma. Di antara hartahartanya itu yang paling dicintai olehnya ialah kebun kurma Bairuha'. Kebun ini letaknya menghadap masjid - Nabawi di Madinah. Rasulullah saw. suka memasukinya dan minum dari airnya yang nyaman. Anas berkata: Ketika ayat ini turun, yakni yang artinya: Engkau semua tidak akan memperoleh kebajikan sehingga kalian suka menafkahkan dari sesuatu yang kalian cintai, maka Abu Thalhah berdiri menuju ke tempat Rasulullah saw.

Lalu berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:  artinya sebagaimana di atas. Padahal hartaku yang paling aku cintai ialah kebun kurma Bairuha', maka sesungguhnya kebun itu aku sedekahkan untuk kepentingan agama Allah Ta'ala. Aku meng harapkan kebajikannya serta sebagai simpanan di akhirat di sisi Allah. Maka dari itu gunakanlah kebun itu ya Rasulullah, sebagaimana yang Allah memberitahukan kepada Tuan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:

Bagus, yang sedemikian itu adalah harta yang beruntung, yang sedemikian adalah harta yang beruntung. Aku telah mendengar apa yang engkau ucapkan dan sesungguhnya aku berpendapat supaya kebun itu engkau berikan kepada kaum keluargamu.

Abu Thalhah berkata: Aku akan melaksanakan itu, ya Rasulullah. Selanjutnya Abu Thalhah membagi-bagikan kebun Bairaha' itu kepada keluarga serta anak-anak pamannya.

(Muttafaq 'alaih)

Sabda Nabi saw.: Malun raabihun, diriwayatkan dalam kitab sahih Raabihun dan ada pula yang mengatakan Raayihun jadi, ada yang dengan ba' muwahhadah dan ada yang dengan ya' mutsannat, maksudnya menguntungkan yakni keuntungannya itu kembali padamu sendiri. Bairuha' adalah suatu kebun kurma, diriwayatkan dengan kasrahnya ba' atau dengan fathahnya  jadi Biruha' atau Bairuha'.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1368; Muslim, hadis no. 1664 dan 1665; Abu Daud, hadis no. 1439; al-Tirmizi, hadis no. 2923; al-Nasa’i, hadis no. 3545; Ahmad, hadis no. 11985, 12319, 13193, 13268 dan 13525; Malik, hadis no. 1582; al-Darimi, hadis no. 1596.