Contoh Sedekahnya Rasulullah saw

RS 552 RS 554 RS 566

وَعَنْ أَنسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :

مَا سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلََى الإِسْلَامِ شَيْئاً إِلا أَعْطَاهُ، وَلَقَدْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَأَعْطَاهُ غَنَماً بَينَ جَبَلَينِ، فَرَجَعَ إِِلَى قََومِهِ فَقَالَ : يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا فَإِنَّ مُحَمَّداً يُعْطِي عَطَاءَ مَنْ لا يَخْشَى الفَقْرَ، وَإِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيُسْلِمُ مَا يُرِيدُ إِلاَّ الدُّنْيَا، فَمَا يَلْبَثُ إِلاَّ يَسِيراً حَتَّى يَكُونَ الإِسْلامُ أَحَبَّ إِلَيه منَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا .

رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Dari Anas ra. berkata:

Tiada pernah Rasulullah saw. itu diminta untuk kepentingan Islam, melainkan tentu memberikan pada yang memintanya itu. Niscayalah pernah ada seseorang lelaki datang kepada Beliau saw., kemudian beliau memberinya sekelompok kambing yang ada di antara dua gunung - yakni karena banyaknya hingga seolah-olah memenuhi dataran yang ada di antara dua gunung. Orang itu lalu kembali kepada kaumnya kemudian berkata. Hai kaumku, masuklah kalian dalam Agama Islam, sebab sesungguhnya Muhammad memberikan pemberian seorang yang tidak takut kemiskinan. Meskipun orang masuk Islam karena dunia, tetapi tidak lama kemudian Agama Islam menjadi lebih ia cintai dari dunia dan segala sesuatu yang ada di atasnya.

(HR. Muslim)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 4275 dan 4276; Ahmad, hadis no. 11608, 12328, 13233 dan 13518.

وَعَنْ جُبَيْرِ بنِ مُطعِم رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : بَيْنَمَا هُوَ يَسِيْرُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقْفَلَهُ مِنْ حُنَيْنٍ، فَعَلِقَهُ الأَعْرَابُ يسَأَلُونَهُ، حَتَّى اضْطَرُّوهُ إِِلَى سَمُرَةٍ فَخَطَفَتْ رِدَاءَهُ، فَوَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقََالَ :

أَعْطُونِي رِدَائِي، فَلَوْ كَانَ لِي عَـدَدُ هذِهِ العِضَاهِ نَعَماً، لَقَسَمْتُهُ بَيْنَكُمْ، ثُمَّ لا تََجِدُونِي بَخِيلاً وَلَا كَذَّاباً وَلا جَبَاناً .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.

مَقْفَلَهُ أَيْ حَال رُجُوعِهِ . وَ السَّمُرَةُ : شَجَرَةٌ . وَ العِضَاهُ : شَجَرٌ لَهُ شَوْكٌ.


Dari Jubair Ibn Muth'im ra. bahwaia berkata,ia pada suatu ketika berjalan bersama Nabi saw. ketika pulang dari peperangan Hunain, kemudian mulailah ada beberapa orang A'rab - penduduk pedalaman - meminta-minta kepada beliau, sehingga beliau itu dipaksanya sampai kesebuah pohon samurah, lalu pohon tersebut menyambar selendangnya - yakni selendang beliau itu terikat oleh duri-durinya. Selanjutnya Nabi saw.berdiri - sambil memegang kendali untanya - lalu bersabda:

Berikanlah selendangku. seandainya aku mempunyai ternak sebanyak hitungan duri-duri pohon ini, semuanya itu akan aku bagikan kepadamu, selanjutnya kalian tidak akan mendapatiku sebagai seorang kikir, pendusta atau pengecut.

(HR al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 2609 dan 2915; Ahmad, hadis no.16155 dan 16174.

وَعَنْ سَهلِ بنِ سعدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ امرَأَةً جَاءَت إِِلَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبُردَةٍ مَنْسُوجَةٍ، فَقََالَتْ : نَسَجْتُها بِيَديَّ لأكْسُوَكَهَا، فَأَخَذَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجاً إِلَيْهَا، فَخَرَجَ إِلَيْنَا وَإِنَّهَا لإزَارُهُ، فَقَالَ فُلانٌ اكْسُنِيهَا مَا أَحْسَنَهَا، فَقَالَ:

نَعَمْ فََجَلََسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي المَجْلِسِ، ثُمَّ رَجَعَ فَطَواهَا، ثُمَّ أَرسَلَ بِهَا إِلَيْهِ : فَقَالَ لَهُ القَوْمُ : مَا أَحْسَنْتَ، لَبِسَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجَاً إِلَيْهَا، ثُمَّ سَأَلتَهُ، وَعَلِمْتُ أَنَّهُ لَا يَرُدُّ سَائِلاً، فَقَالَ : إِنِي وَاللَّهِ مَا سَأَلْتُهُ لألْبَسَهَا، إِنَّمَا سَأَلْتُهُ لِتكُونَ كَفَنِي . قَالَ سَهْلٌ : فََكَانَتْ كَفَنَهُ .

رَوَاهُ البُخَارِيّ.


Dari Sahal Ibn Sa'ad ra. bahwa ada seorang wanita datang kepada Nabi saw. dengan membawa selembar burdah yang ditenun, kemudian wanita itu berkata: Aku sendiri menenun pakaian ini dengan tanganku untuk aku berikan kepada Tuan agar Tuan gunakan sebagai pakaian. Nabi saw. mengambilnya dan memang beliau membutuhkannya. Beliau keluar pada kita dan burdah tadi dikenakan sebagai sarungnya. Kemudian ada orang berkata: Berikanlah burdah itu untuk aku pakai, alangkah baiknya. Beliau saw. bersabda:

Baiklah. Selanjutnya Nabi saw. duduk dalam majlis. Setelah itu, beliau pulang dan melipat sarungnya, lalu mengirimkannya kepada orang tersebut. Para sahabat berkata: Anda berbuat hal yang buruk. Nabi telah mengenakannya dan beliau sangat membutuhkannya, lalu kamu memintanya. Kamu tahu, kalau beliau tidak menolak orang yang meminta. Orang itu menjawab, Demi Allah, aku tidak memintanya untuk aku pakai. Aku memintanya untuk aku jadikan kafanku. Dan akhirnya, kain tersebut dijadikan kafan bagi orang tersebut.

(HR. al-Bukhari)


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1198, 1951, 5363 dan 5576; al-Nasa’i, hadis no. 5226; Ibn Majah, hadis no. 3545; Ahmad, hadis no. 21759.