Hak-hak tetamu

RS 706

وَعَنْ أبي شُرَيْح خُوَيلدِ بن عمرو الخُزَاعِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْه قَالَ : سَمِعتُ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقول :

مَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِالله وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكرمْ ضَيفَهُ جَائِزَتَهُ 

قالوا: وما جَائِزَتُهُ يا رسول الله ؟ قَالَ :

يَومُه وَلَيْلَتُهُ . والضِّيَافَةُ ثَلاثَةُ أَيَّامِ، فما كان وَرَاءَ ذلكَ فهو صَدَقَة عليه .

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَفِي روايةٍ لِمُسْلِمٍ : لا يحِلُّ لِمُسلمٍ أن يُقِيم عند أخِيهِ حتى يُؤْثِمَهُ قالوا : يا رسول اللَّه . وكَيْف يُؤْثِمُهُ ؟ قال : يُقِيمُ عِنْدَهُ وَلا شَيءَ لَهُ يَقْرِيهِ بِهِ .


Dari Abu Syuraih yaitu Khuwailid Ibn 'Amr al-Khuza'i ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, yaitu jaizahnya.

Para sahabat bertanya: Apakah jaizahnya tamu itu, ya Rasulullah? Beliau saw. bersabda:

Melayaninya sehari semalam. Masa melayani tamu itu tiga hari. Jika lebih dari tiga hari, maka itu termasuk shadaqah.

(Muttafaq 'alaih)

Dalam HR Muslim disebutkan: Nabi saw. bersabda: Tidak halal bagi seseorang Muslim jikalau bermukim di tempat saudaranya sesama Muslim, sehingga ia menyebabkan jatuhnya saudara tadi dalam dosa. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, bagaimanakah tamu dapat menyebabkan dosanya tuan rumah. Beliau saw. bersabda: Karena tamu itu berdiam di tempat saudaranya sedang tidak ada sesuatu yang dimiliki saudaranya tadi untuk jamuan tamunya itu, lalu tuan rumah mengumpat tamunya, melakukan dusta dan lain-lain.


Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5560; Muslim, hadis no. 69 dan 3255; Abu Daud, hadis no. 3256; al-Tirmizi, hadis no. 1890 dan 1891; Ibn Majah, hadis no. 3662; Ahmad, hadis no. 15775, 25906 dan 25908; Malik, hadis no. 1454; al-Darimi, hadis no. 1949.